Nilai Analisis Korelasi Pearson

40

4.4 Nilai Analisis Korelasi Pearson

Analisis korelasi Pearson diperoleh dengan menganalisi hubungan keanekaragaman dan faktor fisik-kimia perairan Sungai Bingei dengan menggunakan metode pearson. Nilai indeks korelasi r dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Nilai korelasi Pearson antara keanekaragaman ikan dengan sifat fisik- kimia perairan Sungai Bingei. No Parameter Nilai Korelasi A Parameter Fisika 1 Suhu 0,611 2 Kecepatan Arus 0,988 3 Intensitas Cahaya 0,690 4 Penetrasi Cahaya 0,996 B Parameter Kimia 5 Oksigen Terlarut DO 0,970 6 Kejenuhan Oksigen 0,992 7 Derajat Keasaman pH 0,611 8 BOD -0,719 9 Nitrat NO 3 -N 0,611 10 Fosfat PO 4 -0,091 Tabel 9 menunjukkan hasil uji analisis korelasi antara parameter fisik-kimia perairan dengan keanekaragaman ikan di Sungai Bingei berbeda tingkat korelasi dan signifikansinya. Nilai kecepatan arus, penetrasi cahaya, oksigen terlarut, dan kejenuhan oksigen berpengaruh sangat kuat terhadap keanekaragaman ikan yaitu berkisar antara 0,970-0,996 dan nilai BOD berpengaruh kuat terhadap keanekaragaman ikan yaitu 0,719. Sedangkan nilai suhu, intensitas cahaya, pH dan nitrat kurang mempengaruhi keanekaragaman ikan di Sungai Bingei yaitu berkisar antara 0,611-0,690. Nilai kecepatan arus, penetrasi cahaya, oksigen terlarut DO dan kejenuhan oksigen berpengaruh kuat terhadap keanekaragaman ikan karena: 1. Kecepatan arus akan bepengaruh terhadap distribusi ikan. Ikan adalah hewan yang aktif bergerak untuk mencari makan. Arus sebagai faktor pembatas mempunyai peranan sangat penting dalam perairan, baik pada ekosistem lotic mengalir maupun ekosistem lentic menggenang karena arus berpengaruh terhadap distribusi organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. Universitas Sumatera Utara 41 2. Penetrasi cahaya juga berperan dalam menentukan keberadaan ikan. Apabila penetrasi cahaya cukup tinggi hingga mencapai dasar perairan maka ketersediaan oksigen hingga dasar perairan cukup baik. Sehingga ikan dapat berada pada bagian permukaan maupun dasar perairan dan menyebabkan berbagai jenis ikan dapat hidup di setiap bagian perairan. 3. DO berperan dalam menentukan keberadaan ikan. Toleransi terhadap tingginya kelarutan oksigen dalam air berpengaruh besar dalam aktivitas fisiologis ikan. Apabila kelarutan oksigen tinggi maka pertumbuhan ikan akan semakin maksimal. Namun dalam hal, apabila DO semakin tinggi maka keanekaragaman ikan kecil dan sebaliknya. 4. Kejenuhan oksigen juga menentukan pertumbuhan dan keanekaragaman ikan. Apabila kondisi kejenuhan oksigen baik atau mencapai 100 maka jumlah oksigen terlarut mencapai hasil maksimum yang mengindikasikan bahwa kualitas airnya baik untuk pertumbuhan ikan. Universitas Sumatera Utara 42 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan