oleh konsumen. Pemeriksaan kualitatif natrium benzoat pada selai roti dalam penelitian ini menggunakan metode presipitimetri pengendapan.
Pengkonsumsian natrium benzoat pada kadar 0,1 persen dalam bahan pangan dapat menimbulkan rasa pedas atau rasa sengak Desroiser,2008. Natrium
benzoat jika dalam penggunaannya tidak melebihi dosis yang diperbolehkan maka tidak akan menimbulkan dampak buruk tehadap tubuh. Akan tetapi pengkonsumsian
natrium benzoat secara berlebihan dapat menyebabkan mual, sakit kepala, iritasi tenggorokan. Natrium benzoat yang masuk ke dalam tubuh akan masuk ke aliran
darah, di serap oleh lambung dan dapat mengiritasi lambung juga merusak hati WHO, 2000.
5.1.2. Hasil Uji Kuantitatif
Penelitian secara kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kadar dari natrium benzoat yang terdapat pada selai roti. Metode yang digunakan dalam pengujian ini
adalah metode titrimetri titrasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan kandungan natrium benzoat yang telah dilakukan pada 8 sampel selai roti, diperoleh natrium benzoat
yang kadarnya tidak melebihi batas maksimum sesuai dengan PerMenKes RI No722MenkesPerIX1988 tentang BTP yaitu 1 gkg untuk selai roti. Penggunaan
natrium benzoat pada selai roti yang bermerek dan tidak bermerek seluruhnya masih dibawah batas maksimum yang diperbolehkan dan memenuhi syarat untuk
dikonsumsi. Setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa kadar dari natrium benzoat yang
digunakan pada selai roti tidak bermerek lebih tinggi dibandingkan dengan selai roti bermerek. Penggunaan natrium benzoat yang lebih tinggi dapat membuat makanan
Universitas Sumatera Utara
lebih lama untuk disimpan sehingga dapat menekan biaya produksi dan disesuaikan dengan harga jualnya. Selai roti tidak bermerek meskipun harga jualnya lebih murah
tetapi banyak diminati juga oleh konsumen. Informasi mengenai batas maksimum penggunaan harian atau ADI penting
diketahui oleh para produsen makanan dan konsumen. Selai roti yang dapat dikonsumsi berdasarkan nilai ADI maksimum adalah yang kandungan natrium
benzoatnya maksimum 5 mgkg berat badan. Pada batas ini dapat diterima tubuh dan dicerna setiap hari seumur hidup tanpa mengalami resiko kesehatan. Anak-anak lebih
peka dan mempunyai daya tahan yang lebih rendah terhadap BTP dibandingkan dengan orang dewasa untuk berat badan standard.
Jumlah maksimum selai roti yang masih relatif aman dikonsumsi setiap harinya paling banyak adalah pada sampel 2 yaitu 4,34 kg untuk orang dewasa dan
1,73 kg untuk anak-anak. Jumlah maksimum selai roti yang masih aman dikonsumsi setiap harinya paling sedikit adalah sampel 7 yaitu 0,91 kg untuk orang dewasa dan
0,34 kg untuk anak-anak. Hasil analisis sampel selai roti yang dilakukan untuk mengetahui jumlah selai
roti yang dapat dikonsumsi dari 8 sampel yang diperiksa, dengan kandungan natrium benzoat dalam selai roti yang sesuai dengan batas ADI maksimum menggunakan
berat badan standard 50 kg untuk orang dewasa. Diketahui dari 3 sampel selai roti bermerek terdapat 2 sampel yang dapat dikonsumsi diatas 4 kg setiap harinya dan 1
sampel diatas 1 kg. Dari 3 sampel selai roti tidak bermerek terdapat 1 sampel yang dapat dikonsumsi diatas 1 kg setiap harinya dan 2 sampel dibawah 1 kg.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Siklamat 5.1.2. Hasil Uji Kualitatif