Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Natrium Benzoat Pada Selai Roti Tidak Bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013.
No Nama Sampel
Hasil Identifikasi Pengawet Natrium Benzoat
1. Sampel 3
Positif
2. Sampel 4
Positif
3. Sampel 7
Positif
4. Sampel 8
Negatif
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 4 sampel selai roti tidak bermerek terdapat 3 sampel mengandung pengawet natrium benzoat dalam selai roti.
Kemudian 3 sampel tersebut dianalisa secara kuantitatif untuk mengukur kadar natrium benzoat.
4.1.2. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Natrium Benzoat Pada Selai Roti
Pada hasil pemeriksaan kualitatif selai roti bermerek dan tidak bermerek terdapat sampel positif mengandung natrium benzoat sehingga dilanjutkan dengan
pemeriksaan kuantitatif dengan menggunakan metode titrimetri. Hasil pemeriksaan kuantitatif pengawet natrium benzoat pada selai roti bermerek dan tidak bermerek
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Natrium Benzoat Pada Selai Roti Bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013.
No Nama
Sampel Kadar Natrium
Benzoat gkg Batas Penggunaan
Maksimum gkg Memenuhi
SyaratTidak Memenuhi Syarat
1. Sampel 1
0,0576 1 gkg
Memenuhi syarat 2.
Sampel 2 0,0518
Memenuhi syarat 3.
Sampel 5 -
Memenuhi syarat 4.
Sampel 6 0,1383
Memenuhi syarat
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan kandungan natrium benzoat dibawah 1 gkg berat bahan menurut Permenkes RI No.722MenkesPerIX1988 tentang BTP.
Kandungan tertinggi natrium benzoat pada sampel selai roti bermerek pada sampel 6 yaitu 0,1384 grkg dan kandungan terendah pada sampel 2 yaitu 0,0518 grkg.
Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Natrium Benzoat Pada Selai Roti Tidak Bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun
2013.
No Nama
Sampel Kadar
Natrium Benzoat gkg
Batas Penggunaan Maksimum gkg
Memenuhi SyaratTidak
Memenuhi Syarat
1. Sampel 3
0,2741 1 gkg
Memenuhi syarat 2.
Sampel 4 0,1857
Memenuhi syarat 3.
Sampel 7 0,2876
Memenuhi syarat 4.
Sampel 8 -
Memenuhi syarat
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan kandungan natrium benzoat dibawah 1 gkg berat bahan menurut Permenkes RI No.722MenkesPerIX1988 tentang BTP.
Kandungan tertinggi natrium benzoat pada sampel selai roti tidak bermerek pada sampel 7 yaitu 0,2876 grkg dan kandungan terendah pada sampel 4 yaitu 0,1857
grkg.
4.1.3. Perhitungan Jumlah Selai Roti yang Dapat Dikonsumsi Setiap Hari Berdasarkan Kandungan Natrium Benzoat Dalam Selai Roti
Jumlah selai roti yang dapat dikonsumsi setiap hari berdasarkan kandungan natrium benzoat dapat diketahui dengan menggunakan ADI Acceptable Daily Intake
maksimum yang diterima dan dicerna tanpa mengalami gangguan kesehatan sebesar 5 mgkg berat badan. Di Indonesia berat badaan standar untuk orang dewasa 50 kg
dan untuk anak-anak jumlah natrium benzoat yang dapat dikonsumsi adalah jumlah
Universitas Sumatera Utara
yang dapat dikonsumsi orang dewasa dibagi 2,5. Hasil perhitungan jumlah maksimum selai roti yang dapat dikonsumsi berdasarkan kandungan natrium benzoat
pada berbagai merek selai roti dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Jumlah Maksimum Selai Roti Yang Masih Aman Dikonsumsi Setiap Hari Berdasarkan Kandungan Natrium Benzoat Sesuai Dengan
Batas ADI
No Nama
Sampel Kandungan
Natrium Benzoat Dalam 1 kg Selai
Roti Jumlah Maksimum Selai
Roti Yang Dapat Dikonsumsi Setiap Hari
Menggunakan Berat Badan Standart 50 Kg Orang
Dewasa ADI Natrium Benzoat
gr mg
Dewasa kg
Anak-anak kg
ADI Na Benzoat Pada orang dewasa 5 mgkg
berat badan dan pada anak-anak perhitungan
ADI pada dewasa dibagi 2,5 dengan BB
standart 50 kg 1.
Sampel 1 0,0576
57,6 4,34
1,73 2.
Sampel 2 0,0518
51,8 4,82
1,93 3.
Sampel 3 0,1383
138,3 1,80
0,72 4.
Sampel 4 0,2741
274,1 0,91
0,36 5.
Sampel 6 0,1857
185,7 1,34
0,53 6.
Sampel 7 0,2876
287,6 0,86
0,34
Pada tabel 4.5 jumlah maksimum selai roti yang masih relatif aman dikonsumsi setiap hari paling banyak adalah pada sampel 2 yaitu 4,82 kg pada orang
dewasa dan pada anak-anak 1,93 kg. Dan yang paling sedikit dapat dikonsumsi adalah pada sampel 7 yaitu 0,86 kg pada orang dewasa dan pada anak-anak 0,34 kg.
4.2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Siklamat Pada Selai Roti 4.2.1. Hasil Pemeriksaan Kualitatif Siklamat Pada Selai Roti
Pemeriksaan bahan pemanis buatan siklamat pada 8 sampel selai roti bermerek dan tidak bermerek. Sampel tersebut dibawa ke Laboratorium FMIPA USU
Universitas Sumatera Utara
untuk dilakukan pemeriksaan kualitatif yaitu untuk mengidentifikasi pemanis buatan siklamat pada selai roti dengan metode presipitimetri. Hasil pemeriksaan kualitatif
pada selai roti bermerek dan tidak bermerek dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Siklamat Pada Selai Roti Bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013.
No Nama Sampel
Hasil Identifikasi Pemanis Buatan Siklamat
1. Sampel 1
Negatif 2.
Sampel 2 Positif
3. Sampel 5
Positif 4.
Sampel 6 Positif
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa dari 4 sampel selai roti bermerek terdapat 3 sampel selai menggunakan pemanis buatan siklamat. Kemudian 3 sampel
tersebut dianalisa secara kuantitatif untuk mengukur kadar siklamat.
Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Natrium Benzoat Pada Selai Roti Tidak Bermerek Yang Beredar Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013.
No Nama Sampel
Hasil Identifikasi Pemanis Buatan Siklamat
1. Sampel 3
Positif
2. Sampel 4
Positif
3. Sampel 7
Positif 4.
Sampel 8 Negatif
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa dari 4 sampel selai roti bermerek terdapat 3 sampel selai menggunakan pemanis buatan siklamat. Kemudian 3 sampel
tersebut dianalisa secara kuantitatif untuk mengukur kadar siklamat.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Siklamat Pada Selai Roti