Hasil Uji Kuantitatif Siklamat 5.1.2. Hasil Uji Kualitatif

5.2.2. Hasil Uji Kuantitatif

Penelitian secara kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kadar dari pemanis siklamat yang terdapat pada selai roti. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah metode titrimetri titrasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan kandungan siklamat yang telah dilakukan pada 8 sampel selai roti, diperoleh siklamat yang kadarnya tidak melebihi batas maksimum sesuai dengan PerMenKes RI No722MenkesPerIX 1988 tentang BTP yaitu 2 gkg untuk selai roti. Penggunaan pemanis buatan siklamat pada selai roti yang bermerek dan tidak bermerek seluruhnya masih dibawah batas maksimum yang diperbolehkan dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Tujuan pemberian batas maksimum penggunaan pemanis buatan siklamat pada selai roti adalah karena penggunaannya tidak selalu aman terutama apabila tidak sesuai dengan peruntukkannya ataupun melebihi ambang batas. Selai roti yang dapat dikonsumsi berdasarkan nilai ADI maksimum adalah yang kandungan siklamat maksimum 11 mgkg berat badan. Berdasarkan hasil perhitungan ADI, jumlah maksimum selai roti yang masih relatif aman dikonsumsi setiap harinya paling banyak adalah pada sampel 3 yaitu 1375 kg untuk orang dewasa dan 550 kg untuk anak-anak. Jumlah maksimum selai roti yang masih aman dikonsumsi setiap harinya paling sedikit adalah sampel 2 yaitu 5,24 kg untuk orang dewasa dan 2,1 kg untuk anak-anak. Hasil analisis sampel selai roti yang dilakukan untuk mengetahui jumlah selai roti yang dapat dikonsumsi dari 8 sampel yang diperiksa, dengan kandungan siklamat dalam selai roti yang sesuai dengan batas ADI maksimum menggunakan berat badan standard 50 kg untuk orang dewasa. Diketahui dari 3 sampel selai roti bermerek dapat Universitas Sumatera Utara dikonsumsi diatas 5 kg setiap harinya dan dari 3 sampel selai roti tidak bermerek dapat dikonsumsi diatas 7 kg setiap harinya. Selai roti bermerek dan tidak bermerek yang dianalisa memiliki kadar siklamat berbeda-beda dan bervariasi dalam produk yang terpisah walaupun dengan rasa yang sama. Hal ini dapat disebabkan oleh keinginan dan bagaimana produsen mendapatkan rasa yang mereka inginkan.

5.3. Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan Natrium Benzoat Dan Siklamat Pada Selai Roti

Dokumen yang terkait

Analisis Pewarna Rhodamin B dan Pengawet Natrium Benzoat Pada Saus Cabai Bermerek dan Tidak Bermerek di Kota Medan

11 98 79

Analisis Pewarna Buatan Pada Selai Roti yang Bermerek dan tidak Bermerek yang Beredar di Kota Medan Tahun 2013

2 49 72

Analisis Pewarna Buatan Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Yang Beredar Di Kota Medan Tahun

7 122 72

Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Sikt Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013

0 0 13

Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Sikt Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Sikt Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013

0 0 6

Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Sikt Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013

0 1 37

Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Sikt Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Sikt Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2013

0 0 18

Analisis Pewarna Rhodamin B dan Pengawet Natrium Benzoat Pada Saus Cabai Bermerek dan Tidak Bermerek di Kota Medan

0 0 18