Pengertian Laporan Keuangan Karakteristik Laporan Keuangan

12

2.1.3 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi Sofyan, 2011. Selain itu menurut Rodoni Ahmad dan Herni 2010, 13 laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk para pemegang sahamnya. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek – prospek perusahaan dimasa mendatang. Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK No. Kep-346BL2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik, menyatakan: “Laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan”.

2.1.4 Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik laporan keuangan menurut IAI PSAK 1, 2013 adalah sebagai berikut: 1. Penyajian secara Wajar dan kepatuhan terhadap SAK Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Entitas tidak dapat menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh persyaratan dalam SAK. 2. Kelangsungan Usaha Penyajian laporan keuangan harus disusun berdasar asumsi kelangsungan usaha. Dalam mempertimbangkan apakah asumsi Universitas Sumatera Utara 13 kelangsungan usaha adalah tepat, managemen memperhatikan informasi masa depan minimal 12 bulan akhir periode pelaporan. 3. Dasar Akrual Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas Aset, Liabilities, Ekuitas, pendapatan diakui ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan di kerangka dasar. 4. Materialitas dan Penggabungan Pengelompokan secara terpisah berdasar sifat atau fungsi. Jika ilainya tidak material, penyajian bisa di gabung dengan pos lain yang sejenis dalm laporan keuangan atau disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan. 5. Saling Hapus Entitas tidak boleh lakukan saling hapus atasaset dan liabilities atau pendapatan dan beban kecuali di isyaratkan atau diijinkan oleh PSAK 6. Frekuensi Pelaporan Entititas menyajikan laporan keuangan lengkap setidaknya secara tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek 1 tahun, entitas mengungkapkan: a. Alasan pengungkapan periode tersebut b. Fakta bahwa jumlah yang disajikan di laporan keuangan tidak dapat di bandingkan secara keseluruhan. 7. Informasi Komparatif. Informasisecara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuai dinyatakan lain oleh PSAKISAK. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya di ungkapkan kembali jikan relevanuntuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan. 8. Konsistensi Penyajian Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode dilakukan secara konsistensi, kecuali: Stelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau kajian ulang atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau pengkasifikasian yang lain lebih tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, perubahan Estimasi Akuntansi, dan kesalahan. Universitas Sumatera Utara 14

2.1.5 Tujuan Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sebelum Dan Sesudah Internet Financial ReportingTerhadap Volume Perdagangan Saham, Harga Saham, Dan Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei

0 110 94

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Indonesia

1 44 82

Pengaruh Right Issue Tehadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 46 81

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

5 24 32

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik

2 21 15

Perbedaan Volume Perdagangan Saham dan abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Stock Split Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Sebelum Dan Sesudah Internet Financial ReportingTerhadap Volume Perdagangan Saham, Harga Saham, Dan Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei

0 0 10