Uji Presisi Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitas Analisis Data Secara Statistik

28 μgmL. Menurut Harmita 2004, Persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus: perolehan kembali = 100 Keterangan: C F = Konsentrasi analit dalam sampel setelah penambahan bahan baku C A = Konsentrasi analit dalam sampel sebelum penambahan bahan baku C A = Konsentrasi bahan baku yang ditambahkan ke dalam sampel

3.7.2 Uji Presisi

Berdasarkan hasil perolehan kembali nitrit dan nitrat ditentukan standar deviasi nitrit dan nitrat. Menurut Sudjana, 2005 Untuk menghitung standar deviasi SD digunakan rumus : SD = Keterangan : X = Kadar kandungan zat dalam sampel = Kadar kandungan zat rata-rata sampel n = JumLah pengulangan Berdasarkan nilai standar deviasi yang didapat, dihitung simpangan baku relatif nirit dan nitrat. Simpangan baku relatif dapat dihitung dengan rumus di bawah ini : RSD = x 100 Keterangan : = Kadar kandungan rata-rata zat dalam sampel SD = Standar deviasi RSD = Relative Standard Deviation, Simpangan Baku Relatif

3.7.3 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitas

Batas deteksi atau Limit of Detection LOD adalah jumLah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko Harmita, 2004. Rumus perhitungan batas deteksi: Universitas Sumatera Utara 29 Batas kuantitas atau limit of quantitation LOQ adalah kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004. Batas kuantitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Batas kuantitasi =

3.7.4 Analisis Data Secara Statistik

Kadar dapat dihitung dengan persamaan garis regresi dan untuk menentukan data diterima atau ditolak digunakan rumus: t hitung = Dengan dasar penolakan apabila t hitung ≥ t tabel. Menurut Sudjana 2005, untuk mencari kadar sebenarnya dengan , α 12 , dk = n-1, dapat digunakan rumus: µ = α2, dk x SB Keterangan : µ : kadar sebenarnya : kadar analit dalam sampel SB : simpangan baku dk : derajat kebebasan dk = n-1 t : harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 α : tingkat kepercayaan n : jumLah pengulangan Universitas Sumatera Utara 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Nitrit dan Nitrat dalam Brokoli Brassica oleracea. L 4.1.1 Identifikasi Nitrit dalam Brokoli Uji kualitatif telah dilakukan dengan berbagai pereaksi identifikasi yaitu dengan asam sulfanilat dan N-1-naftil etilendiamin dihidroklorida dan KI dan CH3COOH e. Hasil identifikasi nitrit pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Identifikasi Nitrit dalam Brokoli No. Sampel Pereaksi Asam Sulfanilat dan N-1-naftil etilendiamin dihidroklorida Pereaksi KMnO 4 dan H 2 SO 4 p 1. Brokoli Ungu merah lemah + Warna ungu hilang + Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan dalam uji nitrit dalam brokoli positif mengandung nitrit, hal tersebut dibuktikan dari hasil reaksi yang positif. Gambar hasil identifikasi nitrit dalam brokoli dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 48.

4.1.2 Identifikasi Nitrat dalam Brokoli

Uji kualitatif telah dilakukan dengan berbagai pereaksi identifikasi yaitu dengan Zn dan NaOH serta KI dan Asam asetat e. Hasil identifikasi nitrit pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Identifikasi Nitrat dalam Brokoli No. Sampel Pereaksi Zn + NaOH Pereaksi KI dan Asam Asetat e 1. Brokoli Membirukan lakmus merah + Kuning + Universitas Sumatera Utara