4 Faktor Risiko TINJAUAN PUSTAKA
Kokus Gram-positif Staphylococcus aureus
Streptococcus pneumniae Hemophilus spp
Lain 42,1
18,9 13,2
1,4 8,6
Jamur 1,3
2. 2. 4 Faktor Risiko
Meskipun pasien dengan pemasangan endotrachel tube ≥ 48 jam menjadi
salah satu risiko terjadinya VAP, beberapa pasien juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Faktor risiko terjadinya VAP dapat dibagi menjadi tiga faktor utama, yaitu
faktor pejamu, faktor terkait peralatan, dan faktor individu. Augustyn, 2007. Ward et al 2006 membagi faktor risiko terjadinya VAP menjadi:
Tabel 2. 5 Faktor Risiko yang Dapat dan Tidak Dapat Dimodifikasi dari VAP Faktor
risiko yang
tidak dapat
dimodifikasi Faktor risiko yang dapat dimodifikas
1. Terkait Pejamu Malnutrisi
Usia 65 tahun, 5 tahun Penyakit kronik misalnya
ginjal Diabetes
Supresi imun misalnya SLE Ketergantungan alkohol
Aspirasi misalnya epilepsi Penyakit virus yang baru terjadi
Obesitas merokok
1. Terkait Pejamu nutrisi misalnya pemberian
makanan secara enteral kontrol nyeri, fisioterapi
membatasi terapi imunosupresif postur, tempat tidur kinetik
berhenti merokok sebelum
operasi
2. Terkait Terapi Ventilasi mekanis
2. Terkait Terapi Posisi
setengah telentang
Universitas Sumatera Utara
Pascaoperasi kepala naik 30
Pencabutan dini jalur IV, selang
NT, dan NG Minimalisasi
penggunaan sedatif
Hindari overdistensi lambung Hindari intubasi dan reintubasi
Pertahankan tekanan manset ET
20 cm H
2
O Aspirasi subglotik selama
intubasi Ubah dan drain sirkuit ventilator
Sucralfate untuk profilaksis
ulkus akibat
stress masih
dipertanyakan 3. Faktor Epidemiologis
Lingkungan misalnya
psitakosis Pekerjaan misalnya demam Q
Bepergian ke luar negeri
paragonomiasis Pendingin ruangan misalnya
Legionella 3. Kontrol Infeksi
Mencuci tangan, teknik steril Isolasi pasien
Surveilans mikrobiologis
Sumber: Ward et al., 2006 Adapun menurut Kollef 2003 dalam Rozaliyani dan Swidharmoko
2010, faktor risiko yang berkaitan dengan VAP yaitu: Tabel 2. 6 Faktor Risiko yang Berkaitan dengan VAP
Faktor Pejamu Faktor Intervensi
Faktor Lain Albumin serum 2,2
gdL Antagonis H
2
antasid Musim dingin
Universitas Sumatera Utara
Usia 60 tahun Obat
paralitik, sedasi
intravena Musim panas
Acute Respiratory
Distress Syndrome
ARDS Menerima
4 unit
produk darah
PPOK dan atau penyakit paru
Penilaian tekanan
intrakranial Koma atau penurunan
kesadaran Ventilasi mekanis 2
hari Luka bakar dan trauma
Positive end-expiratory
pressure Gagal organ
Reintubasi Keparahan penyakit
Pipa nasogastric Aspirasi volume lambung Posisi terlentang
Kolonisasi lambung dan pH
Transpor keluar dari ICU
Kolonisasi saluran napas atas
Antibiotik sebelumnya
atau tanpa antibiotik Sinusitis
Sumber: Rozaliyani dan Swidharmoko, 2010
2. 2. 5 Patogenesis