1. 4 Efek Fisiologik pada Ventilasi Mekanik

Gas darah dapat dipertahankan normal dengan ventilasi tekanan positif berfrekuensi tinggi sekitar 20 siklusdetik dengan volume sekuncup yang rendah 50-100 ml. Paru digetarkan bukan dikembangkan seperti cara konvensional, dan transpor gas terjadi melalui kombinasi difusi dan konveksi. Salah satu pemakaiannya adalah pada pasien yang mengalami kebocoran gas dari paru melalui fistula bronkopleura.

2. 1. 4 Efek Fisiologik pada Ventilasi Mekanik

1 Penurunan PCO 2 Arteri Hubungan antara PCO 2 arterial dan ventilasi alveolar pada paru normal dinyatalkan dalam persamaan berikut: PCO 2 = . K dengan K sebagai konstanta. Pada paru berpenyakit, penyebut V A dalam persamaan ini kurang dari ventilasi yang masuk ke alveoli karena adanya ruang mati alveolar, yaitu alveoli tidak berperfusi atau alveoli dengan rasio ventilasi-perfusi tinggi. Ada beberapa alasan mengapa ventilasi tekanan-positif meningkatkan ruang mati. Pertama, volume paru biasanya meningkat, terutama jika ditambah dengan PEEP, dan traksi radial pada jalan napas yang dihasilkan meningkatkan ruang mati anatomik. Kemudian, tekanan jalan napas yang meningkat itu cenderung mengalihkan aliran darah dari daerah yang berventilasi sehingga menyebabkan daerah dengan rasio ventilasi-perfusi tinggi atau bahkan daerah tidak berperfusi. Ini khususnya terjadi di daerah paru paling atas yang memiliki tekanan arteri pulmonal yang relatif rendah karena efek hidrostatik. Tentu, jika tekanan dalam kapiler turun di bawah tekanan jalan napas, kapiler dapat kolaps seluruhnya, menyebabkan paru tidak berperfusi. Kolaps ini didukung oleh dua faktor: 1 tekanan jalan napas yang abnormal tinggi dan 2 penurunan aliran balik vena dan diikuti oleh hipoperfusi paru. Faktor yang terakhir lebih mungkin jika terjadi penurunan volume darah yang bersirkulasi. Universitas Sumatera Utara Kecenderungan PCO 2 arterial meningkat akibat peningkatan ruang mati dapat diatasi dengan mengatur ulang ventilator untuk meningkatkan ventilasi total. Dalam praktik, banyak pasien yang diventilasi secara mekanik mengalami PCO 2 arteri abnormal rendah karena diventilasi berlebihan. PCO 2 arteri yang terlalu rendah perlu dihindari karena hal ini mengurangi aliran darah serebral sehingga menyebabkan hipoksia serebral. Bahaya lain ventilasi berlebihan pada pasien dengan retensi CO 2 adalah kalium serum yang rendah, yang mencetuskan irama jantung abnormal. Ketika CO 2 ditahan, kalium bergerak keluar sel ke dalam plasma dan diekskresi oleh ginjal. Jika PCO 2 berkurang dengan cepat, kalium kembali masuk ke dalam sel sehingga mengurangi plasma. 2 Peningkatan PO 2 Arteri Pada beberapa pasien gagal napas, PCO 2 arterinya sering tidak meningkat dan tujuan ventilasi mekanik adalah meningkatkan PO 2 . Dalam praktik, pasien seperti ini selalu diventilasi dengan yang diperkaya oksigen, dan kombinasi ini biasanya efektif untuk mengurangi hipoksemia. Konsentrasi oksigen inspirasi idealnya harus cukup untuk meningkatkan PO 2 arteri paling tidak menjadi 60 mmHg, tetapi konsenrasi inspirasi yang terlalu tinggi perlu dihindari karena bahaya toksisitas oksigen dan atelektasis. 3 Efek pada Aliran Balik Vena Ventilasi mekanik cenderung mengganggu kembalinya darah ke dalam toraks sehingga mengurangi curah jatung. Pada pasien yang terlentang relaks, kembalinya darah ke toraks bergantung pada perbedaan antara tekanan vena perifer dan tekanan intratoraks rata-rata. Jika tekanan jalan napas ditingkatkan oleh ventilator, tekanan intratoraks rata-rata meningkat dan menghambat aliran balik vena. Bahkan, jika tekanan jalan napas tetap sesuai atmosfer, aliran balik vena cenderung turun karena tekanan vena prifer dikurangi oleh tekanan negatid. Aliran balik vena hampir tidak terpengaruh hanya pada respirator perisai cuirass. Universitas Sumatera Utara Efek ventilasi tekanan-positif pada aliran balik vena bergantung pada besar dan durasi tekanan inspirasi dan khususnya, penambahan PEEP. Pola ideal dari titik tolak ini adalah fase inspirasi pendek dengan tekanan yang relatif rendah diikuti oleh fase ekspirasi yang panjang serta tekanan ekspirasi akhir menjadi nol. Namun, pola seperti itu mendukung volume paru yang rendah dan mengakibatkan hipoksemua sehingga umumnya perlu dipertimbangkan. Determinan penting pada aliran balik vena adalah besarnya volume darah yang bersirkulasi. Jika hal ini berkurang, misalnya karena perdarahan atau syok, ventilasi tekanan-positif sering menyebabkan curah jantung sangat menurun dan terjadi hipotensi sistemik. Oleh karena itu, deplesi volume harus dikoreksi dengan penggantian cairan yang sesuai. Tekanan vena sentral sering dipantau sebagai panduan, tetapi sebaiknya berdasarkan dengan tekanan jalan napas. Tekanan jalan napas positif sendiri meningkatkan tekanan vena sentral. Faktor lain yang sering menyebabkan turunnya curah jantung selama ventilasi mekanik adalah hipokapnia yang disebabkan ventilasi berlebihan. Universitas Sumatera Utara

2. 1. 5 Indikasi Pemasangan Ventilasi Mekanik

Dokumen yang terkait

Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di ICU RSUP H. Adam Malik Periode Juli-Desember 2014

2 24 81

Gambaran Kejadian Ventilator Associated Pneumonia pada Pasien yang Menggunakan Ventilator ≥ 48 Jam di ICU RSUP H. Adam Malik pada Bulan Agustus 2014 – Juni 2015

0 0 2

Gambaran Kejadian Ventilator Associated Pneumonia pada Pasien yang Menggunakan Ventilator ≥ 48 Jam di ICU RSUP H. Adam Malik pada Bulan Agustus 2014 – Juni 2015

0 0 4

Gambaran Kejadian Ventilator Associated Pneumonia pada Pasien yang Menggunakan Ventilator ≥ 48 Jam di ICU RSUP H. Adam Malik pada Bulan Agustus 2014 – Juni 2015

0 0 20

Gambaran Kejadian Ventilator Associated Pneumonia pada Pasien yang Menggunakan Ventilator ≥ 48 Jam di ICU RSUP H. Adam Malik pada Bulan Agustus 2014 – Juni 2015

0 0 3

Gambaran Kejadian Ventilator Associated Pneumonia pada Pasien yang Menggunakan Ventilator ≥ 48 Jam di ICU RSUP H. Adam Malik pada Bulan Agustus 2014 – Juni 2015

0 0 7

Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di ICU RSUP H. Adam Malik Periode Juli-Desember 2014

0 0 14

Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di ICU RSUP H. Adam Malik Periode Juli-Desember 2014

0 0 2

Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di ICU RSUP H. Adam Malik Periode Juli-Desember 2014

0 0 5

Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di ICU RSUP H. Adam Malik Periode Juli-Desember 2014

0 0 8