5. 2. 1. 5 Analisis Distribusi Upaya Pencegahan Kejadian VAP
Elevasi kepala tempat tidur 30 menjadi upaya pencegahan VAP yang
paling dilakukan pada 11 sampel penelitian 91,7, dimana kombinasi upaya pencegahan elevasi kepala tempat tidur 30
dan perawatan mulut dengan chlorhexidine dilakukan pada 1 sampel penelitian 8,3. Elevasi kepala tempat
tidur 30 adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif sebagai upaya
pencegahan terjadinya VAP Todi, 2012. Hal ini mendukung hasil penelitian yang menggambarkan tingginya frekuensi upaya elevasi kepala tempat tidur 30
dalam mencegah terjadinya VAP. elevasi kepala tempat tidur 30
mencegah terjadinya refluks dan aspirasi bakteri dari lambung masuk ke dalam saluran
napas. Elevasi kepala tempat tidur 30 dapat mengurangi kejadian VAP sebesar
34 Augustyn, Beth, et al, 2014.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6. 1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Total kejadian VAP di ICU RSUP H. Adam Malik Medan bulan Agustus
2014 – Juni 2015 adalah 12 kasus dengan jumlah populasi 312. Persentase
kejadian yang diperoleh adalah 3,85. 2.
Dari 12 sampel penelitian, 9 sampel memiliki skor total CPIS 6, dan 3 sampel memiliki skor total CPIS 7.
3. Kuman penyebab VAP terbanyak pada 12 sampel penelitian adalah
Acinetobacter baumannii, tergolong dalam etiologi VAP dengan onset lambat, digolongkan sebagai patogen MDR.
4. Terapi antibiotik empiris yang paling banyak diberikan adalah Seftriakson,
golongan sefalosporin nonpseudomonal 33,3 5.
Terapi antibiotik definitif yang paling banyak diberikan adalah Amikasin dan Meropenem, golongan sefalosporin antipseudomonal 25
6. Upaya pencegahan VAP paling sering dilakukan adalah elevasi kepala
tempat tidur 30 91,7.
6. 2 Saran
1. Diharapkan upaya pencegahan kejadian VAP di ICU RSUP H. Adam
Malik lebih dikombinasikan, karena ada sebanyak 5 intervensi yang dapat
dilakukan untuk mencegah VAP, atau yang biasa disebut VAP Bundle.
2. Pendataan rekam medis di RSUP H. Adam Malik lebih disentralisasi, agar
pengumpulan data untuk kepentingan penelitian selanjutnya dapat lebih
maksimal.
Universitas Sumatera Utara
3. Terapi empiris pasien VAP di RSUP H. Adam Malik Medan diberikan
sesuai dengan pola kuman, yaitu pola sensitivitas dan resistensi kuman.
4. Jumlah data penelitian mengenai VAP diharapkan lebih banyak, agar
gambarkan kejadian VAP di RSUP H. Adam Malik Medan lebih
representatif dengan kondisi sebenarnya.
5. Diharapkan pada penelitian mengenai VAP di waktu mendatang, ikut
menyertakan penyakit penyerta dan komorbiditas sampel penelitian VAP.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA