Midori Kobayashi Analisis Sosiologis Kehidupan Sosial Tokoh Utama Watanabe Dalam Novel Norwegian Wood Karya Haruki Murakami

“Karena mustahil seseorang dapat melindungi yang lain untuk selamanya. Misalnya begini, kalau aku menikah denganmu. Kau bekerja di suatu perusahaan. Lantas selama kau bekerja siapa yang akan menjagaku? Ketika kau sedang pergi tugas luar, siapa yang akan melindungiku? Apa aku harus terus menempal padamu sampai aku mati? Itu tidak adil. Kau pun tidak bisa mengatakan itu suatu hubungan. Benar kan? Lalu suatu saat kau bosan denganku, apakah gerangan hidupku ini? Aku tidak mau seperti itu jadi masalahku tidak akan terpecahkan. Norwegian Wood hal 10 Sebagai salah satu karakternya yang lain, pesimis adalah yang paling dominan. Dia tidak merasa bahwa kehidupan berpihak padanya, bahwa apa-apa yang diterimanya adalah merupakan hal yang patut dia dapatkan. Seperti dalam kutipan berikut : “Sejak dulu aku hanya hidup seperti ini, sekarang pun begitu. Sekali saja longgar tidak bisa kembali seperti semula. Aku tercerai-berai, bertebaran entah kemana. Kenapa kau tak mengerti? Tanpa memahaminya, mengapa kau mengatakan kau mengetahui kesulitanku?” Norwegian Wood hal 11

c. Midori Kobayashi

Midori Kobayashi adalah teman satu kampus yang disukai Watanabe. Sifatnya yang periang, ramah, juga berbeda dari orang lain membuat Watanabe merasa berbeda dan lebih hidup. Karakter Universitas Sumatera Utara Cara pandang Midori yang berbeda dari orang lain serta penyikapan masalah yang berbeda pula, membuat Watanabe berfikir dan menarik kesimpulan bahwa kepribadian Midori memang unik dan tidak biasa. “unik, orisinil, kepribadianmu sangat tercermin disitu, jawabnya dengan hati- hati.” Norwegian Wood hal 144 Midori selalu ceria dan senyumpun tak pernah lepas dari bibirnya. Dia wanita yang enerjik, hidup ,dan penuh warna sehingga siapapun yang melihatnya akan merasa nyaman dan segar ketika berada di dekatnya. Seperti dalam cuplikan berikut ; “Tetapi gadis yang sekarang duduk dihadapanku seperti binatang kecil yang baru saja muncul di dunia untuk menyambut musim semi, dan dari tubuhnya memancar sinar kehidupan yang menyegarkan. Matanya berbinar-binar seperti bentuk kehidupan yang lain yang mandiri, kadang-kadang ia tertawa, marah, kesal, pasrah. Sudah lama aku tidak melihat ekspresi yang hidup seperti ini, karena itu sejenak aku terkagum kagum memandangi wajahnya. “ Norwegian Wood hal 96

E. Amanat

Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang lewat isi cerita kepada penikmat karyanya. Pembaca dihadapakan kepada sebuah cerita atau pertunjukkan yang menarik dan menghibur dan dari bacaan atau pertunjukkan itu dapat dibangun pengertian dan menarik kesimpulan tentang pesan yang hendak disampaikan pengarang. Universitas Sumatera Utara Adapun amanat yang terkandung dalam novel “Norwegian Wood” adalah 1. orang-orang yang paling bahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik. Mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dalam setiap hal yang hadir dihidupnya. 2. Kualitas hubungan cinta tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak kita mampu menumpuk rasa senang dan bahagia bersama saja, namun juga bagaimana kita bisa saling merawat satu sama lain ketika muncul masa-masa sulit, konflik dan stress. 3. Persahabatan dan cinta yang mengalir dari hati tidak bisa dibekukan oleh kesengsaraan dan waktu. 4. Hidup tidaklah mudah bagi siapapun. Tapi kita harus mempunyai kegigihan dan percaya pada diri sendiri. Kita harus percaya kita diberi suatu bakat dan bagaimanapun pengorbanannya, kita harus terus melangkah maju. F . Sudut Pandang Sudut pamdang adalah kedudukan atau posisi pengarang dalam cerita novel tersebut. Dengan kata lain, posisi pengarang menempatkan dirinya dalam cerita tersebut, apakah ia ikut terlibat langsung atau hanya sebagai pengamat yang berdiri diluar cerita, Aminuddin 2000:90 Terdapat beberapa jenis sudut pandang pusat pengisahan yaitu : 1. Pengarang sebagai tokoh utama. Sering juga posisi yang demikian disebut sudut pandang orang pertama aktif. Disini pengarang menuturkan dirinya sendiri. 2. Pengarang sebagai tokoh bawahan atau sampingan. Di sini pengarang ikut melibatkan diri di dalam cerita, akan tetapi ia mengangkat tokoh utama. Dalam posisi yang demikian sering disebut sudut pandang orang pertama aktif. Universitas Sumatera Utara 3. Pengarang hanya sebagai pengamat yang berada diluar cerita. Di sini pengarang menceritakan orang lain dalam segala hal. Dalam hal ini, sudut pandang pengarang Haruki Murakam i dalam novelnya “Norwegian Wood” hanya sebagai seorang pengarang yang menceritakn orang lain dalam segala hal. Pengarang Haruki Murakami hanya sebagai pengamat yang berada diluar cerita.

2.2 Studi Sosiologi Sastra