Kehidupan Sosial tokoh Watanabe Dalam Novel “Norwegian Wood” karya Haruki Murakami

3.2 Kehidupan Sosial tokoh Watanabe Dalam Novel “Norwegian Wood” karya Haruki Murakami

Diri manusia ternyata lebih kompleks dari apa yang dibayangkan sebelumnya, dalam artian bahwa manusia tidak sama seperti penampilan luarnya. Identitas, kepribaddian dan fungsi-fungsi mental lainnya sebenarnya lebih kompleks daripada penampilan luar seseorang. Manusia sejak bayinya, selalu mengusahakan kebutuhan-kebutuhan biologi dan naluriahnya. Dan sebagaimana dia tumbuh dewasapun manusia mulain mengendalikan dorongan- dorongan naluriahnya ini. Dorongan-dorongan tersebut direpresikan dalam alam pikiran tak sadar, dimana dorongan tersebut kadang menghasilkan, pembangkangan, obsesi dan lain sebagainya. Perkembangan-perkembangan dalam individu tersebut nyatanya mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat meluas semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya negara-negara asia yang bergaya hidup seperti kebarat-kebaratan seperti mabuk-mabukan, clubbing, memakai pakaian mini, berciuman ditempat umum hingga seks bebas seperti sudah lumrah. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Norwegian Wood ini dapat dikategorikan kedalam golongan masyarakat modern yang dapat dikatakan termasuk kedalam masyarakat konsumen. Media massa, kenikmatan dan seksualitas-seksualitas merupakan kata kunci yang ada di dalam masyaraka ini. Media massa menjadi mukjizat dalam acuan, kenikmatan dipahami sebagai penjelmaan kebebasan, dan tubuh manusia adalah objek konsumen yang utama. Konsumsi bukan lagi hal yang melibatkan kerja dan usaha melainkan hedonistic dan regresif. Maka masyarakat bukannya kehilangan citra ataupun bayangan dirinya, melainkan seluruh cermin tidak ada lagi. Yang hilang bukan apa yang tampak dari refleksi, melainkan refleksi itu sendiri, perspektif mengenai diri itulah yang lenyap. Seperti halnya yang terjadi Universitas Sumatera Utara pada tokoh-tokoh di dalam novel ini, mereka kehilangan pegangan hidup dan tampaknnya ini berhubungan dengan hubungan manusia akan sesuatu diluar dirinya yang tidak atau belum teraih yang melampaui dan yang terjadi. 3.3 Analisis Interaksi Sosial Tokoh Utama Watanabe 3.3.1 Watanabe dengan Naoko