3. Dari analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa adanya interaksi yang baik
kepada satu tokoh dengan lainnya seperti hubungan antar tokoh Watanabe dengan Naoko yang dimana kedua tokoh memiliki interaksi hubungan yang baik layaknya
teman dekat. Adapun hubungan tokoh Watanabe dengan Midori malah berbeda dari
tokoh Naoko. 4. Adanya bentuk penyimpangan sosial sendiri yang terjadi dalam kehidupan tokoh
Watanabe adalah dalam bentuk penyimpangan nonconform serta
Asosial. Bentuk penyimpangan Nonconform yang terdapat adalahtidak menjaga kebersihan atau membuang sampah sembarangan, tidak mendengarkan ketika di
absen serta menyalakan radio sekeras-kerasnya dilingkungan asrama. Adapun bentuk penyimpangan asosial sendiri adalah
Seks bebas,mabuk-mabukan dan penyimpangan anak muda lainnya.
SARAN
Dengan melihat segala kondisi sosial yang terdapat dalam novel “Norwegian Wood” yakni seperti bebasnya kehidupan kaum muda dalam bentuk interaksi dan penyimpangan
sosialnya, penulis berharap agar setiap kita mampu mengontrol diri sendiri didalam kerasnya kehidupan , bersifat pantang menyerah untuk maju dengan tetap mematuhi aturan-aturan
norma yang masih berlaku dilingkungan masyarakat. Semoga skripsi ini dapat menjadi refrensi bagi para pembaca dan menjadi bahan yang
berguna bagi penelitian yang lebih mendalam tentang kehidupan sosial yang terjadi dalam tokoh cerita fiksi khusunya novel.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL DAN SOSIOLOGI SASTRA
2.1 Konsep Novel 2.1.1 Definisi Novel
Abraham dalam Nurgiyantoro 1995:9 mengungkapkan bahwa novel berasal dari bahasa Italia yaitu Novella yang secara harfiah berarti sebuah barang baru yang kecil
kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Novel adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan
pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita, Aminuddin 2006:66.
Diantara genre utama karya sastr ,yaitu puisi,prosa, dan drama, genre prosalah, khususnya novel yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur-unsur sosial.
Alasan yang ditemukan, diantaranya : A novel menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang
paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas B bahasa cenderung merupakan bahasa sehari-hari,bahasa yang paling umum
digunakan dalam masyarakat. Oleh karena itulah, dikatakan bahwa novel merupakan sosiologis yang responsif sebab peka terhadap fluktuasi sosiohistoris.
Didalam novel diperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia secara utuh. Maksudnya yaitu didalam novel menggambarkan tokoh-
tokoh, tentang peristiwa, dan latarnya secara fisik,seolah-olah dapat dilihat,diraba,serta didengar. Disamping itu novel juga menghadirkan pengetahuan-pengetahuan yang terdalam
Universitas Sumatera Utara