Watanabe Toru Naoko Konsep Novel .1 Definisi Novel

dengan watak atau kepribadian tokoh yang ditampilkan. Kedua hal ini memiliki hubungan yang sangat erat karena penampilan dan penggambaran sang tokoh harus mendukung watak tokoh tersebut , Aminuddin 2000 : 79 . Sedangkan tokoh dalam cerita menurut Abram dalam Nurgiyantoro adalah orang- orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan, Nurgiyantoro 2002:165. Melalui tokoh cerita, penulis juga dapat menyampaikan pesan, amanat, moral atau sesuatu yang memang ingin disampaikan oleh pembaca, Nugiyantoro 2002 :167. Penokohan dalam novel “Norwegian Wood” adalah sebagai berikut

1. Watanabe Toru

Watanabe Toru adalah seorang mahasiswa di perguruan tinggi yang mempunyai kehidupan yang kompleks. Sifatnya yang menonjol adalah tenang dan bijaksana serta mencintai tulus. Karakter : Watanabe adalah seorang pria yang puitis, dimana dia dapat menyampaikan apa yanga da di kepala dan dihatinya dengan kata-kata yang tepat. “Aku bukan orang pintar, untuk memahami sesuatu aku perlu waktu, tetapi kalau cukup waktu aku akan dapat memahamimu dengan baik, sehingga dapat mengerti dirimu lebih daripada siapapun didunia ini” Norwegian Wood hal 12 Pembawaannya pun bersifat tenang, dalam artian tidak tergesa-gesa dalam bertindak dan mengambil keputusan. Seperti dalam kutipan ; “Tak benarnya seperti apa? Aku coba bertanya dengan tenang.” Universitas Sumatera Utara Norwegian Wood hal 10 Diapun seorang yang bijak, memandang segala sesuatunya dengan cermat, setelah melalui pertimbangan dari berbagai sisi. Seperti dalam kutipan ; “Kehidupan kita ini secara bersamaan menumbuhkan kematian. Tetapi itu hanya sebagai kebenaran yang harus kita pelajari.” Norwegian Wood hal 512

2. Naoko

naoko adalah seorang wanita yang dikasihi oleh Watanabe. Sifatnya yang rapuh, tidak percaya diri dan rumit membuat Watanabe ingin selalu menjaganya. Karakter : Perasaan tertekan biasanya muncul karena orang yang bersangkutan merasa terpojokkan, terkucilkan ataupun merasa tak ada seorang pun yang dapat mengerti dirinya. Begitu pula halnya yang dirasakan oleh Naoko. Seperti dalam kutipan berikut : “Surat yang kukirim padamu bulan Juli kutulis dengan perasaan sangat tertekan. terus terang saja aku tidak ingat tentang apa yang kutulis, tentu sangat buruk yah” Norwegian Wood hal 164 Naoko senang memainkan pikiran ke dalam kerangka pikirannya sendiri. Memikirkan atau memandang suatu hal jauh ke depan, pesimis dan memilik pandangan-pandangan yang tidak biasa. Hal ini mempersulit dirinya dalam pengobatan atas gangguan mentalnya Seperti dalam kutipan berikut : Universitas Sumatera Utara “Karena mustahil seseorang dapat melindungi yang lain untuk selamanya. Misalnya begini, kalau aku menikah denganmu. Kau bekerja di suatu perusahaan. Lantas selama kau bekerja siapa yang akan menjagaku? Ketika kau sedang pergi tugas luar, siapa yang akan melindungiku? Apa aku harus terus menempal padamu sampai aku mati? Itu tidak adil. Kau pun tidak bisa mengatakan itu suatu hubungan. Benar kan? Lalu suatu saat kau bosan denganku, apakah gerangan hidupku ini? Aku tidak mau seperti itu jadi masalahku tidak akan terpecahkan. Norwegian Wood hal 10 Sebagai salah satu karakternya yang lain, pesimis adalah yang paling dominan. Dia tidak merasa bahwa kehidupan berpihak padanya, bahwa apa-apa yang diterimanya adalah merupakan hal yang patut dia dapatkan. Seperti dalam kutipan berikut : “Sejak dulu aku hanya hidup seperti ini, sekarang pun begitu. Sekali saja longgar tidak bisa kembali seperti semula. Aku tercerai-berai, bertebaran entah kemana. Kenapa kau tak mengerti? Tanpa memahaminya, mengapa kau mengatakan kau mengetahui kesulitanku?” Norwegian Wood hal 11

c. Midori Kobayashi