commit to user 53
digunakan guru adalah gambar motif batik nusantara. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode ceramah yang inovatif, tanya jawab, diskusi dan
metode demonstrasi. Pembelajaran apresiasi karya ini dilakukan untuk mengawali proses kreasi siswa dalam menggambar motif batik dengan cara guru menunjukkan
dan membahas beberapa gambar motif batik. Pertemuan kedua dan ketiga merupakan pembelajaran kreasi melalui metode pemberian tugas menggambar motif
batik. Langkah-langkah yang dilakukan direncanakan oleh peneliti dan guru
dijadikan pegangan dalam melaksanakan tindakan. Proses pembelajaran dipusatkan pada siswa. Peneliti berperan sebagai pengamat dengan menggunakan observasi
terstruktur untuk mengetahui kemampuan siswa tentang pemahaman motif batik bagian dan pola motif batik dan minat siswa dalam KBM menggambar motif batik.
Guru berperan sebagai pelaksanakan pembelajaran menggambar motif batik. Sebagai alat evaluasi guru memberi pertanyaan lisan secara langsung dan memberikan tes
psikomotor unjuk kerja untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa yang berkaitan dengan bagian motif batik dan pola motif batik. Perencanaan kegiatan di atas
dilakukan dalam waktu satu minggu sebelum pelaksanaan pembelajaran yaitu hari Jumat tanggal 23 Juli 2010.
1.2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Proses pembelajaran pada siklus I menggunakan pendekatan konstruktivistik melalui
apresiasi karya motif batik dengan tujuan sesuai indikator penelitian yaitu untuk meningkatkan minat siswa dalam KBM menggambar motif batik nusantara.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan dalam waktu 3 kali pertemuan, setiap pertemuan 40 menit.
Pertemuan pertama pada hari rabu tanggal 28 Juli 2010 waktu pelaksanaan 1x40 menit, pada jam ke-7 yaitu jam 12.15 WIB diawali dengan presensi kemudian
dilanjutkan dengan menyampaikan materi tentang motif batik bagian motif batik,
commit to user 54
pola motif batik menggunakan pendekatan konstruktivistik melalui apresiasi karya motif batik. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan cara guru menunjukkkan
gambar bagian motif batik ornamen pokok, ornamen pengisi, dan isen-isen dan pola motif batik geometris, non geometris. Guru menerangkan materi menggunakan
metode ceramah yang inovatif yaitu dalam penyampaian materi guru tidak hanya berdiri di depan tetapi berkeliling dengan tujuan agar semua siswa mendengarkan dan
memperhatikan materi yang disampaikan guru meskipun masih ada beberapa siswa yang masih ngobrol dengan teman sebangku dan kebanyakan adalah siswa laki-laki
yang duduk di bangku belakang. Guru memberi pertanyaan lisan dan kesempatan bertanya dan berpendapat kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Guru menunjukkan motif batik nusantara yaitu motif semen dan motif sido-mukti yang kemudian didiskusikan dengan siswa, mencari nama-nama bagian motif batik
ornamen pokok, ornamen pengisi, dan isen-isen dan pola motif batik geometris, non geometris yang terdapat pada gambar.
Gambar 9. Motif Batik yang Ditunjukkan ke Siswa Sebagai Media Apresiasi Melalui motif batik di atas, guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi
tentang nama-nama bagian motif batik ornamen utama, ornamen pengisi, isen-isen dan pola motif batik geometris, non geometris. Pada motif tersebut terdapat
ornamen utama bentuk tumbuhan; oramen pengisi bentuk burung, garuda; dan
commit to user 55
terdapat isen-isen bentuk titik, sisik bertitik, garis-garis menjari. Pola pada contoh motif batik yang ditunjukan guru adalah pola geometris dan pola non geometris. Guru
mendemonstrasikan cara menggambar bagian motif batik oranamen utama, ornamen pengisi, isen-isen dan cara menggambar pola motif batik geometris, non geometris
di papan tulis dengan tujuan merangsang siswa dalam proses kreasi menggambar motif batik. Penyampaian matari di atas dilaksanakan selama 20 menit.
Kelas dibagi menjadi 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk siswa yaitu dengan cara siswa yang
duduk pada barisan ke-1 dan ke-3 dari depan memutar tempat duduknya ke belakang sehingga membentuk kelompok. Pembagian kelompok bertujuan agar dalam KBM
menggambar motif batik adanya interaksi antar siswa dan pengelolaan kelas menjadi tidak membosankan. Masing-masing kelompok diberi motif batik yang berbeda-beda
motif liris, motif batik dari Ciamis, motif semen, motif lasem, motif semen panca murti, motif sido-mukti, motif truntum, motif kalangberet dan motif batik
Tasikmalaya, dengan tujuan agar siswa dalam menggambar motif batik dapat bervariatif, kreatif, dan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Gambar motif
batik yang dibagikan merupakan motif batik nusantara pada kertas HVS yang tidak berwarna. Setiap kelompok berdiskusi mengidentifikasi motif batik tentang nama-
nama bagian motif batik ornamen pokok, ornamen pengisi, isen-isen dan pola motif batik yang terdapat pada gambar.
Gambar 10. Proses Diskusi Dengan Kelompok Mengidentifkasi Gambar Motif Batik
commit to user 56
Selama kegiatan diskusi berlangsung, guru berkeliling memberi motivasi kepada siswa dan memberi bimbingan serta rangsangan yang cukup agar minat siswa
dalam KBM menggambar motif batik meningkat. Peneliti dibantu dengan teman sejawat melakukan pengamatan di belakang kelas sesuai dengan lembar observasi
yang telah disiapkan. Kegiatan diskusi dilakukan selama 15 menit. Diskusi kelompok berjalan dengan baik, siswa berantusias dan berlomba cepat-cepatan mengidentifikasi
gambar dengan kelompok lain. Selanjutnya guru meminta kelompok yang sudah selesai mengumpulkan tugas pada guru yang kemudian diperiksa dan dievaluasi
untuk mengetahui tingkat keberhasilan.
Gambar 11. Hasil Diskusi Kelompok 1 Mengidentifikasi Motif Batik Pertemuan kedua dilaksanakan hari rabu tanggal 4 Agustus 2010 dengan
waktu pelaksanaan 1x40 menit. Pembelajaran pada pertemuan kedua melanjutkan pembelajaran pertemuan pertama yaitu proses kreasi menggambar motif batik.
Diawali dengan presensi oleh guru dan dilanjutkan dengan meminta siswa untuk membuat sketsa desain motif batik pada buku sesuai dengan pengembangan motif
batik yang telah dibagikan pada pertemuan pertama. Saat proses membuat sketsa desain motif batik banyak siswa yang tidak membawa bahan dan alat menggambar
padahal pertemuan sebelumnya guru telah menyampaikan kepada siswa untuk
commit to user 57
membawa bahan dan alat menggambar. Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang mondar-mandir meminjam bahan dan alat kepada teman yang membawa. Suasana
kelas menjadi tidak kondusif, siswa memakai bahan dan alat seadanya. Saat siswa membuat sketsa menggambar motif batik, guru berkeliling memberi motivasi,
bimbingan dan rangsangan yang cukup agar minat siswa dalam KBM menggambar motif batik semakin meningkat. Guru tidak banyak mencampuri kegiatan siswa
dalam menggambar sehingga kebebasan siswa terjamin dalam mengembangan ide dan berkreasi. Peneliti melakukan pengamatan dengan berkeliling sesuai dengan
lembar observasi yang telah disiapkan. Setelah skesta desain motif batik disetujui oleh guru, gambar dipindahkan pada kertas gambar ukuran A3. Siswa belum mampu
memanfaatkan waktu dengan baik, banyak siswa yang belum sempat memindahkan sketsa gambar motif batik ke kertas gambar padahal waktu pelajaran telah habis.
Guru meminta siswa untuk melanjutkan di rumah, dan mengharapkan pada pertemuan ketiga semua siswa telah memindahkan sketsa pada kertas gambar. Pada
akhir pembelajaran guru menekankan kembali kepada siswa untuk membawa bahan dan alat menggambar pada pertemuan berikutnya agar pembelajaran berjalan dengan
lancar.
Gambar 12. Suasana Kelas Saat Membuat Sketsa Gambar Motif Batik Pertemuan ketiga dilaksanakan hari rabu tanggal 18 Agustus 2010, karena
bulan puasa setiap satu jam pelajaran dikurangi 10 menit. Jadi untuk pertemuan
commit to user 58
ketiga pada siklus I waktu pelaksanaan 1x30 menit. Pembelajaran pada pertemuan ketiga merupakan lanjutan dari pembelajaran sebelumnya yaitu melanjutkan
menggambar motif batik. Diawali presensi oleh guru dilanjutkan dengan meminta siswa untuk melanjutkan pada pewarnaan motif batik yang telah dipindahkan pada
kertas gambar A3. Saat proses pewarnaan motif batik ada beberapa siswa yang belum memindahkan sketsa motif batik di kertas gambar, kemudian guru meminta siswa
tersebut untuk memindah sketsa di kertas gambar dan siswa yang lain diminta untuk melanjutkan pada pewarnaan gambar motif batik.
Gambar 13. Siswa Menyelesaikan Tugas Menggambar Motif Batik Selanjutnya gambar yang sudah selesai dikumpulkan pada guru kemudian
akan diperiksa dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilannya. Di akhir kegiatan guru menunjukkan hasil gambar motif batik terbaik dari siswa di depan
kelas untuk menumbuhkan apresiasi dan motivasi kepada siswa.
1.3. Observasi