Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Pemberian MP-ASI Terlalu Dini pada Bayi

Makanan tambahan mungkin mengandung komponen alamiah yang jika diberikan sejak dini dapat merugikan, komponen yang lazim adalah sukrosa yang memicu kerusakan gigi pada bayi dan memicu bayi menyukai rasa manis.

2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Pemberian MP-ASI Terlalu Dini pada Bayi

Dari hasil penelitian Padang 2007 tentang analisa faktor-faktor yang memengaruhi ibu dalam pemberian MP-ASI dini di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2007 dengan menggunakan regresi logistik bahwa terdapat banyak faktor yang memengaruhi antara lain faktor sumber informasi, faktor pekerjaan, faktor pengetahuan, faktor sosial budaya, faktor dukungan keluarga dan masyarakat, faktor dukungan petugas kesehatan.Dari penelitian Ziraluo 2009 dengan judul determinan pemberian MP-ASI di Kabupaten Nias Selatan 2009 bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pemberian MP-ASI adalah faktor dukungan petugas kesehatan, faktor pengetahuan, faktor sosial budaya.

2.3.1 Faktor Umur

Umur merupakan bagian dari komposisi penduduk berdasarkan pengelompokkan secara biologis.Umur adalah karakteristik penduduk yang pokok dan punya peranan penting terhadap tingkah laku seseorang dalam bertindak. Umur tunggal adalah umur seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhirnya Nurdin, 2007. Universitas Sumatera Utara Umur memengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik Notoatmodjo, 2007. Dari segi produksi ASI ibu-ibu yang berusia 19-23 tahun lebih baik dalam menghasilkan ASI dibanding dengan ibu yang berusia lebih tua. Primipara yang berusia 35 tahun cenderung tidak menghasilkan ASI yang cukup Pudjiadi, 2000. Idealnya umur 20-30 tahun merupakan rentang usia yang aman untuk bereproduksi dan pada umumnya ibu pada usia tersebut memiliki kemampuan laktasi yang lebih baik daripada yang berumur lebih dari 30 tahun Roesli, 2004.

2.3.2 Faktor Pekerjaan

Faktor ibu bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian MP-ASI secara eksklusif selama 6 bulan, meskipun cuti hamil hanya tiga bulan. Dengan pengetahuan yang benar mengenai menyusui, peralatan memerah ASI, dan dukungan lingkungan kerja, seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI secara eksklusif. Memberikan ASI secara eksklusif, tidak saja merupakan hal yang terbaik bagi bayi namun juga menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini didukung oleh bukti secara ilmiah bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif akan lebih sehat. Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif akan tiga kali lebih sering dirawat dari pada bayi ASI eksklusif lebih jarang dibawa berobat sehingga ibu lebih jarang meninggalkan pekerjaan Roesli, 2007.

2.3.3 Faktor Pengetahuan

Universitas Sumatera Utara Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan sangat menentukan seseorang dalam berperilaku, hal ini sesuai dengan pendapat Green dan Kauter 2005 bahwa perilaku dipengaruhi oleh faktor predisposisi antara lain pengetahuan, dan hal tersebut sejalan dengan pendapat Blum 1974 dikutip oleh Notoatmojo 2003 bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku nyata tindakan seseorang.

2.3.4 Faktor Sosial Budaya

Keragaman cakupan pemberian ASI eksklusif menurut wilayah dan daerah berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat. Kecenderungan penurunan menyusui didaerah perkotaan manakala pemberian susu botolsusu formula dipromosikan secara gencar oleh media massa dan menjadikan susu formula sebagai simbol status. Sejalan dengan arus modernisasi dan meningkatnya partisipasi angkatan kerja wanita di sektor formal Muthmainnah, 2010. Faktor budaya yang diwariskan secara turun temurun dalam pola makan masyarakat seperti dalam pemberian MP-ASI yang akhirnya akan memberikan Universitas Sumatera Utara dampak terhadap kebiasaan atau pola konsumsi kepada keturunannya nanti. Menurut Foster 2005 yang dikutip oleh Padang 2007 bahwa kebudayaan dapat memengaruhi banyak aspek dalam kesehatan seperti halnya masalah gizi yang terjadi karena kepercayaan yang keliru, pantangan-pantangan terhadap bahan makanan.

2.3.5 Faktor Dukungan Keluarga

Dukungan keluargasangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan oleh ibu dalam pemberian MP-ASI karena keluarga adalah lingkungan terdekat dari ibu Muthmainnah, 2010. Adanya angapan ASI tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, dalam hal ini kebiasaan dan kepercayaan dari orang tua akan ditanamkan kepada anaknya sebagai doktrin yang kuat dari orang tua. Di dalam masyarakat seorang ibu sangat menghargai apa yang dikatakan orang tuanya karena apa yang disampaikan orang tua adalah pengalaman hidupnya yang dianggap sebagai suatu keberhasilan dalam membesarkan anaknya Ziraluo, 2009.

2.3.6 Faktor Dukungan Petugas Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian Ziraluo 2009 yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo dengan metode observasional dan menggunakan pendekatan cross sectional bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang. Sejumlah 85 responden mengetahui ASI eksklusif melalui informasi yang disampaikan oleh bidan. Setelah dilakukan penelaahan lebih jauh ternyata informasi Universitas Sumatera Utara yang didapatkan responden belum bisa merubah perilaku pemberian ASI eksklusif, sehingga responden yang mendapatkan pengetahuan tersebut tidak serta merta memberikan ASI eksklusif. Informasi yang diberikan bidan kepada responden meliputi anjuran pemberian kolostrum, manfaat pemberian kolostrum dan anjuran pemberian ASI tanpa tambahan makanan lain selain ASI. Informasi yang diberikan tidak dilakukan secara komprehensif dan bidan tidak menganjurkan pada ibu untuk mempraktikkan manajemen laktasi, sehingga tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu hanya sebatas tahu dan memahami. Keberhasilan menyusui tidak datang dengan sendirinya, tetapi memerlukan keterampilan yang perlu diajarkan. Agar ibu berhasil dalam menyusui, memerlukan berbagai kegiatan yang komprehensif pada saat prenatal, antenatal, dan postnatal.

2.4 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 19

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 11

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 30

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 1 3

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 31

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bandaraya Banda Aceh Tahun 2014

0 0 17

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bandaraya Banda Aceh Tahun 2014

0 0 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SINDANGLAUT KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN CIREBON

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON I BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI

0 0 10