Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tening Tinggi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat siang ibu-ibu, perkenalkan namasaya Novianti Damanik. Saya adalah mahasiswi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara stambuk 2011, di sini saya sedang mengadakan penelitian mengenai Faktor-faktor Yang Memengaruhi Ibu Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Terlalu Dini Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera UtaraT ahun 2015 dalam rangka penyusunan Skripsi saya. Adapun atrisi yang dimaksud dengan penelitian ini adalah melihat faktor-faktor yang memengaruhi ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI.
Adapun tujuan penelitian saya ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI. Adapun manfaat penelitian ini adalah agar ibu tidak memberikan makanan pendamping ASI pada bayi yang berumur dibawah 6 bulan.
Disini saya bermaksud untuk memohon ibu-ibu untuk menjadi subjek penelitian saya, adapun penelitian saya ini tidak menimbulkan efek samping dan tidak berbahaya, yang nantinya saya lakukan adalah pertama sekali memberikan kepada ibu-ibu lembaran kuesioner yang sudah saya siapkan. Bila ibu-ibu bersedia menjadi subjek penelitian saya, nanti saya akan memberikan gelas untuk setiap orang yang bersedia saya wawancarai yang berisi seputar kuesioner saya. Bila ada yang kurang jelas atau ingin ibu tanyakan ibu dapat bertanya. Atas perhatian dan kesediaan ibu, saya ucapkan terima kasih.
Medan, Januari 2015
(Novianti Damanik)
FKM Universitas Sumatera Utara Telp: 081397005660
(9)
Lampiran 9
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama :
Alamat : Telepon/HP :
Secara sadar dan tanpa ada paksaan setelah mendapatkan penjelasan dan paham akan apa yang akan dilakukan, diperiksa, dan didapatkan dari penelitian Mahasiswi FKM USU Novianti Damanik yang berjudul:``Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ibu Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Terlalu Dini Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera UtaraTahun 2015``.
Dengan ini menyatakan setuju untuk menjadi subjek penelitian tersebut.
Medan, Januari 2015 Yang menyetujui
(10)
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI DI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS TELUK KARANG KECAMATAN BAJENIS KOTA TEBINGTINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2015
No.Responden : I. Petunjuk Pengisian:
a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada.
b. Pilihlah salah satu jawaban ibu dengan tanda checklist ( ) yang ibu anggap paling tepat dan sesuai dengan keadaan ibu dengan sungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya.
c. Jawaban ibu adalah jawaban pribadi yang tidak akan diketahui orang lain dan akan terjamin kerahasiaannya, karena tanpa menggunakan nama dan hanya untuk penelitian ini saja.
II. Identitas Responden
Nama ibu : Agama : Suku ibu : Suku suami : Tanggal lahir bayi : III. Variabel Independen
1. Umur
Berapa umur ibu sekarang? Sebutkan tahun (Berdasarkan ulang tahun terakhir)
2. Pekerjaan
1. Apakah pekerjaan pokok/utama ibu sampai anak berusia 12 bulan? Tidak bekerja (ibu rumah tangga)
(11)
3. Pengetahuan
1. Apakah yang dimaksud ASI eksklusif ?
a. Pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai usia bayi 6 bulan (1) b. Pemberian ASI dengan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan (0) c. Pemberian ASI ditambah susu formula sebelum usia bayi 6 bulan (0) 2. Menurut ibu apakah manfaat pemberian ASI saja selama 6 bulan ?
a. Meningkatkan risiko kanker payudara (0) b. Daya tahan tubuh bayi menurun/sering sakit (0) c. Dapat menjarangkan kehamilan (1)
3. Menurut ibu apakah pengertian makanan pendamping ASI ? a. Makanan utama bayi (0)
b. Makanan pengganti ASI (0) c. ASI + makanan lainnya (1)
4. Menurut ibu pada umur berapa sebaiknya makanan pendamping ASI diberikan pada bayi ?
a. Umur lebih dari 7 bulan (0) b. Umur kurang dari 6 bulan (0) c. Umur 6 bulan (1)
5. Apakah tujuan pemberian makanan pendamping ASI? a. Sebagai pelengkap zat gizi ASI (1)
b. Agar bayi tidak rewel (0) c. Sebagai pengganti ASI (0)
6. Apakahpengaruh pemberian makanan pendamping ASI pada saat umur bayi kurang dari 6 bulan ?
a. Bayi menjadi sehat (0)
b. Bayi tidak beresiko menderita diare (0) c. Produksi ASI menurun (1)
(12)
7. Menurut ibu apakah tanda-tanda bayi sudah dapat menerima makanan pendamping ASI ?
a. Bayi bisa memindahkan makanan dari mulut bagian depan ke bagian belakang (1)
b. Bayi tidak tertarik pada makanan (0) c. Bayi rewel (0)
8. Menurut ibu apakah dampak pemberian madu pada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan?
a. Bayi sering rewel (0)
b. Dapat menimbulkan gangguan pencernaan (1) c. Bayi menjadi sehat (0)
9. Hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pendamping ASI pada bayi ?
a. Pemberian MP-ASI dilakukan diusia ≥7 bulan (0) b. Pemberian MP-ASI dilakukan diusia < 6 bulan (0) c. Pemberian MP-ASI harus memperhatikan reaksi bayi (1)
10. Menurut ibu apakah perlu pemberian multivitamin bagi bayi sebelum berumur 6 bulan ?
a. Perlu (agar daya tahan tubuh bayi meningkat) (0)
b. Tidak Perlu (ASI sudah mencukupi semua kebutuhan bayi) (1) c. Tidak Tahu (0)
4. Sosial budaya
No. Pernyataan Ya
(0)
Tidak (1)
1 Kebiasaan pemberian pisang awak di masyarakat sangat berguna untuk kesehatan bayi (membersihkan pencernaan bayi) tanpa memperhitungkan umur bayi.
(13)
Sosial Budaya (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya
(0)
Tidak (1)
3 Pemberian air putih dilakukan di masyarakat tuntuk menambah kebutuhan cairan tubuh bayi pada usia di bawah 6 bulan
4 Pemberian biskuit di masyarakat dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia bayi kurang dari 6 bulan 5 Pemberian roti di masyarakat dijadikan makanan selingan
pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan
6 Pemberian produk olahan bubur (milna/promina) dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan
7 Pemberian madu sering dilakukan masyarakat biasanya dioleskan ke kompeng
8 Pemberian nasi tim bertujuan agar bayi kenyang
5. Dukungan Keluarga
1. Apakah suami ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
2. Apakah suami ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
3. Apakah suami ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (1) Bentuk larangan: b. Tidak (0)
(14)
4. Apakah orangtua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
5. Apakah orangtua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
6. Apakah orangtua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (1) Bentuk larangan: b. Tidak (0)
7. Apakah mertua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
8. Apakah mertua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan : b. Tidak (1)
9. Apakah mertua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (1) Bentuk larangan: b. Tidak
10. Apakah saudara ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
(15)
11. Apakah saudara ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
12. Apakah saudara ibu melarang makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
a. Ya (1) Bentuk larangan: b. Tidak (0)
6. Dukungan Petugas Kesehatan
1. Kemanakah ibu memeriksakan kesehatan bayi ibu? a. Petugas kesehatan
b. Pengobatan herbal c. Pengobatan kebatinan
2. Apakah petugas kesehatan pernah memberikan anjuran memberikan MP- ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
3. Apakah petugas kesehatan pernah memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan ?
a. Ya (0) Sebutkan: b. Tidak (1)
4. Apakah petugas kesehatan melarang ibu memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan ?
a. Ya (1) Bentuk larangan: b. Tidak (0)
5. Apakah ada bimbingan yang rutin yang dilakukan petugas kesehatan tentang pemberian MP-ASI?
(16)
IV. Variabel Dependen
1. Apakah ibu memberikan MP-ASI pada umur bayi kurang dari 6 bulan? a. Ya (0)
b. Tidak (1)
2. Apakah alasan ibu memberikan makanan pendamping ASI pada bayi sebelum berumur 6 bulan ?
(17)
Lampiran 11
MASTER DATA
No. Umur Pekerjaan Pengetahuan Sosial Budaya Dukungan Keluarga Dukungan Petugas Kesehatan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
1 0 0 0 1 1 0 1
2 1 0 0 0 1 0 1
3 1 1 0 1 1 0 1
4 1 1 0 1 1 0 1
5 1 1 1 1 1 0 1
6 0 0 0 1 1 0 1
7 1 1 0 1 1 0 1
8 1 1 1 1 1 0 1
9 1 0 1 1 1 0 1
10 0 1 0 1 1 0 1
11 0 1 0 1 1 1 1
12 1 1 0 1 1 0 1
13 1 1 1 1 1 1 1
14 1 0 0 1 1 1 1
15 1 0 0 1 0 0 1
16 0 1 0 1 1 0 1
17 1 1 0 1 1 1 1
18 1 1 0 0 1 0 1
19 1 0 0 1 1 0 1
20 1 0 0 1 1 0 1
21 1 0 0 1 1 0 1
22 1 0 0 1 1 0 1
23 0 0 0 1 1 0 1
24 1 1 1 1 0 0 1
25 1 0 0 1 1 0 1
26 1 0 1 1 0 0 1
27 1 1 0 0 1 0 1
28 1 1 1 1 1 0 1
29 1 1 0 1 1 0 1
(18)
No. Umur Pekerjaan Pengetahuan Sosial Budaya Dukungan Keluarga Dukungan Petugas Kesehatan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
31 0 0 0 0 1 0 1
32 1 1 0 1 1 0 1
33 1 0 0 1 1 0 1
34 1 0 1 1 1 1 1
35 1 1 0 1 1 0 1
36 1 1 0 1 1 0 0
37 0 0 0 1 1 0 1
38 0 1 1 1 1 0 1
39 1 1 0 1 0 0 1
40 1 0 0 1 0 0 1
41 1 0 1 1 1 0 0
42 1 1 0 1 1 0 1
43 1 0 0 1 1 0 1
44 1 0 0 1 1 0 1
45 1 1 0 1 1 0 1
46 1 1 0 1 1 0 1
47 1 0 0 1 1 0 1
48 1 0 0 1 1 0 1
49 1 1 0 1 1 1 1
50 1 1 0 1 1 0 1
51 1 0 1 0 1 1 0
52 1 1 0 1 1 1 1
53 1 1 0 1 0 0 1
54 1 0 1 1 1 0 1
55 1 0 0 1 1 0 1
56 1 1 0 1 0 1 0
57 1 1 1 1 1 0 1
58 1 1 0 1 1 0 1
59 1 0 1 1 1 0 1
60 1 1 0 0 0 0 0
61 1 1 1 1 1 0 1
62 1 1 0 1 1 0 1
63 1 1 0 1 1 0 1
(19)
No. Umur Pekerjaan Pengetahuan Sosial Budaya Dukungan Keluarga Dukungan Petugas Kesehatan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
66 0 1 0 1 1 0 1
67 1 1 0 1 1 0 1
68 1 0 0 1 1 0 1
69 1 1 0 1 1 0 1
70 1 1 0 1 1 0 1
71 0 0 1 1 1 1 1
72 1 1 0 0 0 0 0
73 1 0 0 1 1 0 1
74 1 0 1 1 1 0 1
75 1 0 0 1 1 0 1
76 1 0 0 1 1 0 1
77 1 0 0 1 1 0 1
78 1 1 0 1 1 0 1
79 0 0 1 1 1 0 1
80 1 0 1 1 1 0 1
81 1 1 0 1 1 0 1
82 1 0 0 1 1 0 1
83 0 1 0 1 1 0 1
84 1 0 0 1 1 0 1
85 1 0 0 1 1 0 1
86 1 1 0 1 1 1 1
87 1 1 0 1 1 0 1
88 1 0 0 1 1 0 1
89 1 1 0 1 1 0 1
90 1 1 0 1 1 0 1
91 0 0 0 0 0 0 0
92 1 0 1 1 1 0 1
93 1 1 0 1 1 1 1
94 1 0 0 1 1 0 1
95 1 0 0 1 1 0 1
96 0 1 1 1 0 0 0
97 1 1 0 1 1 0 1
98 1 1 0 1 1 0 1
(20)
No. Umur Pekerjaan Pengetahuan Sosial Budaya
Dukungan Keluarga
Dukungan Petugas Kesehatan
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
101 0 1 1 0 0 0 0
102 1 0 0 1 1 0 1
103 1 0 0 1 1 0 1
104 1 1 0 1 1 0 1
105 1 1 1 1 0 0 0
(21)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid > 30 tahun
20-30 tahun Total
17 16,0 16,0 16,0
89 84,0 84,0 100,0
106 100,0 100,0
Lampiran 12
Analisis Univariat
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Dilakukan
Tidak Dilakukan Total
95 89.6 89.6 89.6
11 10.4 10.4 100.0
106 100.0 100.0 Umur Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Bekerja
Tidak Bekerja Total
55 51.9 51.9 51.9
51 48.1 48.1 100.0
106 100.0 100.0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Buruk
Baik Total
24 22.6 22.6 22.6
82 77.4 77.4 100.0
106 100.0 100.0
Sosial Budaya
(22)
Valid Ada Tidak Ada Total
97 91.5 91.5 91.5
9 8.5 8.5 100.0
106 100.0 100.0
Dukungan Keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Mendukung
Tidak Mendukung Total
93 87.7 87.7 87.7
13 12.3 12.3 100.0
106 100.0 100.0 Dukungan Petugas Kesehatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Mendukung
Tidak Mendukung Total
12 11.3 11.3 11.3
94 88.7 88.7 100.0
106 100.0 100.0 Pengetahuan
1. Apakah yang dimaksud ASI eksklusif ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
43 40.6 40.6 40.6
63 59.4 59.4 100.0
106 100.0 100.0
2. Menurut ibu apakah manfaat pemberian ASI saja selama 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar
34 32.1 32.1 32.1
(23)
2. Menurut ibu apakah manfaat pemberian ASI saja selama 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
34 32.1 32.1 32.1
72 67.9 67.9 100.0
106 100.0 100.0
3. Menurut ibu apakah pengertian makanan pendamping ASI ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
32 30.2 30.2 30.2
74 69.8 69.8 100.0
106 100.0 100.0
4. Menurut ibu pada umur berapa sebaiknya makanan pendamping ASI diberikan pada bayi ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
52 49.1 49.1 49.1
54 50.9 50.9 100.0
106 100.0 100.0 5. Apakah tujuan pemberian makanan pendamping ASI?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
45 42.5 42.5 42.5
61 57.5 57.5 100.0
106 100.0 100.0
6. Apakah pengaruh pemberian makanan pendamping ASI pada saat umur bayi kurang dari 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(24)
Valid Salah Benar Total
28 26.4 26.4 26.4
78 73.6 73.6 100.0
106 100.0 100.0
7. Menurut ibu apakah tanda-tanda bayi sudah dapat menerima makanan pendamping ASI ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
16 15.1 15.1 15.1
90 84.9 84.9 100.0
106 100.0 100.0
8. Menurut ibu apakah dampak pemberian madu pada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
50 47.2 47.2 47.2
56 52.8 52.8 100.0
106 100.0 100.0
9. Hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pendamping ASI pada bayi ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Salah
Benar Total
36 34.0 34.0 34.0
70 66.0 66.0 100.0
106 100.0 100.0
10. Menurut ibu apakah perlu pemberian multivitamin bagi bayi sebelum berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(25)
Benar Total
19 17.9 17.9 100.0
106 100.0 100.0 Sosial Budaya
1. Kebiasaan pemberian pisang awak dimasyarakat sangat berguna untuk kesehatan bayi (membersihkan pencernaan bayi) tanpa
memperhitungkan umur bayi.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
74 69.8 69.8 69.8
32 30.2 30.2 100.0
106 100.0 100.0
2. Kebiasaan dan kepercayaan yang ada dimasyarakat tentang susu formula lebih baik dari pada ASI.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
90 84.9 84.9 84.9
16 15.1 15.1 100.0
106 100.0 100.0
3. Pemberian air putih dilakukan dimasyarakat untuk menambah kebutuhan cairan tubuh bayi pada usia dibawah 6 bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
101 95.3 95.3 95.3
5 4.7 4.7 100.0
106 100.0 100.0
4. Pemberian biskuit dimasyarakat dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia bayi kurang dari 6 bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(26)
Tidak Total
16 15.1 15.1 100.0
106 100.0 100.0
5. Pemberian roti dimasyarakat dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
67 63.2 63.2 63.2
39 36.8 36.8 100.0
106 100.0 100.0
6. Pemberian produk olahan bubur (milna/promina) dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
91 85.8 85.8 85.8
15 14.2 14.2 100.0
106 100.0 100.0
7. Pemberian madu sering dilakukan masyarakat biasanya dioleskan ke kompeng
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
92 86.8 86.8 86.8
14 13.2 13.2 100.0
106 100.0 100.0
8. Pemberian nasi tim bertujuan agar bayi kenyang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
87 82.1 82.1 82.1
19 17.9 17.9 100.0
(27)
Dukungan Keluarga
1. Apakah suami ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
19 17.9 17.9 17.9
87 82.1 82.1 100.0
106 100.0 100.0
2. Apakah suami ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
10 9.4 9.4 9.4
96 90.6 90.6 100.0
106 100.0 100.0
3. Apakah suami ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
100 94.3 94.3 94.3
6 5.7 5.7 100.0
106 100.0 100.0
4. Apakah orangtua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(28)
5. Apakah orangtua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
24 22.6 22.6 22.6
82 77.4 77.4 100.0
106 100.0 100.0
6. Apakah orangtua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 106 100.0 100.0 100.0
7. Apakah mertua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
8 7.5 7.5 7.5
98 92.5 92.5 100.0
106 100.0 100.0
8. Apakah mertua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
59 55.7 55.7 55.7
47 44.3 44.3 100.0
106 100.0 100.0
9. Apakah mertua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(29)
9. Apakah mertua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 106 100.0 100.0 100.0
10. Apakah saudara ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
11 10.4 10.4 10.4
95 89.6 89.6 100.0
106 100.0 100.0
11. Apakah saudara ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
80 75.5 75.5 75.5
26 24.5 24.5 100.0
106 100.0 100.0
12. Apakah saudara ibu melarang makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Ya Total
102 96.2 96.2 96.2
4 3.8 3.8 100.0
106 100.0 100.0
(30)
1. Apakah petugas kesehatan pernah memberikan anjuran memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
15 14.2 14.2 14.2
91 85.8 85.8 100.0
106 100.0 100.0
2. Apakah petugas kesehatan pernah memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
17 16.0 16.0 16.0
89 84.0 84.0 100.0
106 100.0 100.0
3. Apakah petugas kesehatan melarang ibu memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
89 84.0 84.0 84.0
17 16.0 16.0 100.0
106 100.0 100.0
4. Apakah ada bimbingan yang rutin yang dilakukan petugas kesehatan tentang pemberian MP-ASI?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Ya
Tidak Total
37 34.9 34.9 34.9
69 65.1 65.1 100.0
(31)
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Total Tidak
Dilakukan Dilakukan Umur Responden > 30 tahun Count
Expected Count
% within Umur Responden % within Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
% of Total
<5 16 17 1,8 15,2 17,0 n<5 94,1% 100,0% n<5 16,8% 16,0% n<5 15,1% 16,0% Lampiran 13
Analisis Bivariat
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Umur * Pemberian MP-
ASI Terlalu Dini
106 100.0% 0 .0% 106 100.0% Pekerjaan * Pemberian
MP-ASI Terlalu Dini
106 100.0% 0 .0% 106 100.0% Pengetahuan * Pemberian
MP-ASI Terlalu Dini
106 100.0% 0 .0% 106 100.0% Sosial Budaya * Pemberian
MP-ASI Terlalu Dini
106 100.0% 0 .0% 106 100.0% Dukungan Keluarga *
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
Dukungan Petugas Kesehatan * Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
Umur * Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
(32)
Value df Asymptotic Significance (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
,440a ,053 ,500 ,436 106 1 1 1 1 ,507 ,819 ,480 ,509
1,000 ,442 19-30
tahun
Count
Expected Count
% within Umur Responden % within Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
% of Total
10 79 89
9,2 79,8 89,0 11,2% 88,8% 100,0% 90,9% 83,2% 84,0% 9,4% 74,5% 84,0%
Total Count
Expected Count
% within Umur Responden % within Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
% of Total
11 95 106
11,0 95,0 106,0 10,4% 89,6% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 10,4% 89,6% 100,0%
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,76. b. Computed only for a 2x2 table
(33)
Pekerjaan * Pemberian MP-ASI Terlalu Dini Crosstab
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Total Dilakukan
Tidak Dilakukan Pekerjaan Bekerja Count
% within Pekerjaan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
48 7 55
87.3% 12.7% 100.0% 50.5% 63.6% 51.9% 45.3% 6.6% 51.9% Tidak Bekerja Count
% within Pekerjaan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
47 4 51
92.2% 7.8% 100.0% 49.5% 36.4% 48.1% 44.3% 3.8% 48.1% Total Count
% within Pekerjaan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
95 11 106
89.6% 10.4% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 89.6% 10.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square .679a 1 .410 .530 .309
Continuity Correctionb .255 1 .613
Likelihood Ratio .688 1 .407 .530 .309
Fisher's Exact Test .530 .309
Linear-by-Linear Association
.672c 1 .412 .530 .309 .182 N of Valid Cases 106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,29. b. Computed only for a 2x2 table
(34)
Pengetahuan * Pemberian MP-ASI Terlalu Dini Crosstab
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Total Dilakukan
Tidak Dilakukan Pengetahuan Buruk Count
% within Pengetahuan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
19 5 24
79.2% 20.8% 100.0% 20.0% 45.5% 22.6% 17.9% 4.7% 22.6% Baik Count
% within Pengetahuan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
76 6 82
92.7% 7.3% 100.0% 80.0% 54.5% 77.4% 71.7% 5.7% 77.4% Total Count
% within Pengetahuan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
95 11 106
89.6% 10.4% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 89.6% 10.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 3.647a 1 .056 .069 .069
Continuity Correctionb 2.338 1 .126
Likelihood Ratio 3.166 1 .075 .120 .069
Fisher's Exact Test .120 .069
Linear-by-Linear Association
3.613c 1 .057 .069 .069 .054 N of Valid Cases 106
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,49. b. Computed only for a 2x2 table
(35)
Sosial Budaya * Pemberian MP-ASI Terlalu Dini Crosstab
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Total Dilakukan Tidak Dilakukan Sosial Budaya
Ada Count
% within Sosial Budaya % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
91 6 97
93.8% 6.2% 100.0% 95.8% 54.5% 91.5% 85.8% 5.7% 91.5% Tidak Ada Count
% within Sosial Budaya % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
4 5 9
44.4% 55.6% 100.0% 4.2% 45.5% 8.5% 3.8% 4.7% 8.5% Total Count
% within Sosial Budaya % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
95 11 106
89.6% 10.4% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 89.6% 10.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 21.584a 1 .000 .000 .000
Continuity Correctionb 16.602 1 .000
Likelihood Ratio 13.277 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association
21.380c 1 .000 .000 .000 .000 N of Valid Cases 106
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,93. b. Computed only for a 2x2 table
(36)
Dukungan Keluarga * Pemberian MP-ASI Terlalu Dini Crosstab
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Total Dilakukan Tidak Dilakukan Dukungan Keluarga
Mendukung Count
% within Dukungan Keluarga
% within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
89 4 93
95.7% 4.3% 100.0% 93.7% 36.4% 87.7% 84.0% 3.8% 87.7% Tidak Count
Mendukung % within Dukungan Keluarga
% within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
6 7 13
46.2% 53.8% 100.0% 6.3% 63.6% 12.3% 5.7% 6.6% 12.3% Total Count
% within Dukungan Keluarga
% within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
95 11 106
89.6% 10.4% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 89.6% 10.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 30.103a 1 .000 .000 .000
Continuity Correctionb 25.012 1 .000
Likelihood Ratio 19.718 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association
29.819c 1 .000 .000 .000 .000 N of Valid Cases 106
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,35. b. Computed only for a 2x2 table
(37)
Dukungan Petugas Kesehatan * Pemberian MP-ASI Terlalu Dini Crosstab
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini Total Dilakukan Tidak Dilakukan Dukungan Petugas Kesehatan
Mendukung Count
% within Dukungan Petugas Kesehatan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
10 2 12
83.3% 16.7% 100.0% 10.5% 18.2% 11.3% 9.4% 1.9% 11.3% Tidak Count
Mendukung % within Dukungan Petugas Kesehatan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
85 9 94
90.4% 9.6% 100.0% 89.5% 81.8% 88.7% 80.2% 8.5% 88.7% Total Count
% within Dukungan Petugas Kesehatan % within Pemberian MP- ASI Terlalu Dini
% of Total
95 11 106
89.6% 10.4% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 89.6% 10.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square .576a 1 .448 .610 .361
Continuity Correctionb .066 1 .798
Likelihood Ratio .507 1 .477 .610 .361
Fisher's Exact Test .610 .361
Linear-by-Linear Association
.570c 1 .450 .610 .361 .253 N of Valid Cases 106
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,25. b. Computed only for a 2x2 table
(38)
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability Pearson Chi-Square .576a 1 .448 .610 .361
Continuity Correctionb .066 1 .798
Likelihood Ratio .507 1 .477 .610 .361
Fisher's Exact Test .610 .361
Linear-by-Linear Association
.570c 1 .450 .610 .361 .253 N of Valid Cases 106
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,25. b. Computed only for a 2x2 table
(39)
Lampiran 14
Analisis Multivariat
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis Missing Cases Total
106 100.0
0 .0
106 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 106 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value
Dilakukan 0
Tidak Dilakukan 1
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Observed
Predicted Pemberian MP-ASI Terlalu
Dini
Percentage Correct Dilakukan
Tidak Dilakukan Step 0 Pemberian MP-ASI Dilakukan
Terlalu Dini Tidak Dilakukan Overall Percentage
95 0 100.0
11 0 .0
89.6 a. Constant is included in the model.
(40)
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant -2.156 .318 45.825 1 .000 .116 Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables pengetahuan sosialbudaya dukungankeluarga Overall Statistics
3.647 1 .056
21.584 1 .000
30.103 1 .000
41.713 3 .000
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step
Block Model
29.236 3 .000
29.236 3 .000
29.236 3 .000
Model Summary
Step
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 41.423a .241 .495
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
Classification Tablea
Observed
Predicted Pemberian MP-ASI Terlalu
Dini Percentage Correct Dilakukan Tidak Dilakukan
(41)
Step 1 Pemberian MP-ASI Dilakukan Terlalu Dini Tidak
Dilakukan Overall Percentage
93 2 97.9
4 7 63.6
94.3 a. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95% C.I.for EXP(B) Lower Upper Step 1a Pengetahua
n
Sosialbuda ya
dukungan keluarga Constant
-1.376 .875 2.473 1 .116 .253 .045 1.404 2.824 1.012 7.791 1 .005 16.845 2.319 122.368 2.880 .857 11.288 1 .001 17.809 3.319 95.552 -6.942 2.144 10.482 1 .001 .001
a. Variable(s) entered on step 1: pengetahuan, sosialbudaya, dukungankeluarga.
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis Missing Cases
106 100.0
(42)
Total s
106 100.0
Unselected Case 0 .0
Total 106 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value
Dilakukan 0
Tidak Dilakukan 1
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Observed
Predicted Pemberian MP-ASI Terlalu
Dini
Percentage Correct Dilakukan
Tidak Dilakukan Step 0 Pemberian MP-ASI Dilakukan
Terlalu Dini Tidak Dilakukan Overall Percentage
95 0 100.0
11 0 .0
89.6 a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant -2.156 .318 45.825 1 .000 .116
Variables not in the Equation
(43)
Step 0 Variables Sosialbudaya dukungankeluarga Overall Statistics
21.584 1 .000
30.103 1 .000
40.027 2 .000
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Step 1 Step
Block Model
26.754 2 .000
26.754 2 .000
26.754 2 .000
Model Summary
Step
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 43.904a .223 .458
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
Classification Tablea
Observed
Predicted Pemberian MP-ASI Terlalu
Dini Percentage Correct Dilakukan Tidak Dilakukan Step 1 Pemberian MP-ASI Dilakukan
Terlalu Dini Tidak Dilakukan Overall Percentage
95 0 100.0
7 4 36.4
93.4 a. The cut value is ,500
(44)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95% C.I.for EXP(B) Lower Upper Step 1a Sosial
budaya dukungan keluarga Constant
2.593 .975 7.069 1 .008 13.367 1.977 90.389 3.021 .837 13.025 1 .000 20.520 3.977 105.876 -9.119 1.864 23.926 1 .000 .000
(45)
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
Anonim. 2013. Asi Eksklusif Bayi Cerdas Ibu Sehat. http://www.depkes.go.id/ downloads/advertorial/adv_pp_asi.pdf. Diakses 24 November 2013. Ariani. 2008. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). http://parentingislami .wordpress.
com/2008/05/27/makanan-pendamping-ASI (MP-ASI). Di akses 16 Februari 2015.
Arifin, S, 2008. Sepuluh Langkah Untuk Keberhasilan/Sukses Menyusui. http://rum ahkusorgaku.wordpress.com/2008/08/10/sepuluh-langkah-untuk-keberhas ilansukses-menyusui/. Diakses pada 4 Maret 2015.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2010. Riskesdas 2010. http://www. Litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskesdas2010 /Laporan_riskesdas_2010.pdf. Diakses 17 Desember 2013.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riskesdas 2013. http:// depkes.go.id/ downloads/riskesdas2013/hasil%riskesdas%202013.pdf. Diakses 02 Mei 2014.
Badan Perlindungan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Grobongan. 2011. Peranan ASI. http://pppak.grobogan.go.id/berita/61- peranan-asi-eksklusif-bagi-ibu-dan-anak.html. Diakses 7 Desember 2013. Daulat, G. 2012. Pengaruh Karakteristik, Faktor Internal dan Eksternal Ibu
Terhadap Pemberian MP-ASI Dini Pada Bayi Usia < 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Barusjahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara.https://www.google.com/search?q=pengaruh+umur+terhadap+pem
berian+MP-ASI&ie=utf-8&oe=utf-8#. Diakses 16 Februari 2015.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 450/MENKES/SK/IV/2004 Tentang Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Indonesia. Jakarta.
(46)
sankab.go.idindex.php/berita/174-pentingnya-asi-eksklusif. Diakses 24 November 2014.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2013. Profil Kesehatan Sumatera Utara
Tahun 2012. http://www.google.com/search?q=profil+kesehatan+sumate
ra+utara+2013&oq=profil+profil+kesehatan+sumatera+utara+2013%aqs =chrome..69i57.18479j0j8&sourceid=chrome&es_sm=93&ie=UTF-8. Diakses 02 Mei 2014.
Fikawati dan Ahmad S. 2010. Kajian Implementasi Dan Kebijakan Air Susu Ibu
Ekslusif Dan Inisiasi Menyusui Dini di Indonesia. Makara Kesehatan.
Hastono, S.P. 2006. Basic Data Analysis for Health Research. Edisi III. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. http://www.gizikia.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/
2013/01/BUKU-PP-NO-33-2012_ASI_.pdf. Diakses 07 Desember 2013. . 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. http://www.depkes.go.id/down
loads/Profil%Kesehatan_2012%20%284%20Sept%202013%29.pdf. Diakses 10 Desember 2013.
Maas. L. 2004. Kesehatan ibu dan anak; persepsi budaya dan dampak kesehatannya. Medan. USU digital library.
Mutchadi, D. 2004. Gizi Untuk Bayi, ASI, Susu Formula, dan Makanan Tambahan. Jakarta: Sinar Harapan.
Muthmainnah, F. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu
dalam Memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu Di Puskesmas Pamulang Tahun 2010. Skipsi Keperawatan UIN Syahid, Jakarta.
(47)
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, H. 2007. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Padang, A. 2007. Analisa Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Pemberian
MP-ASI Dini di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007. Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
Pudjiadi, S. 2000. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: Gaya Baru.
Pujiarto. 2012. 10 Hal yang Harus Mama Ketahui Soal MP-ASI. http://www. lactamilmama.com/2012/12/10-hal-yang-harus-mama-ketahui-soalmpasi/. Diakses 07 Desember 2013.
Purnamasari, D. 2005. ASI Eksklusif. http://dyah-purnamasari.blog.unsoed.ac.id/files/ 2011/03/artikel-asi.pdf. Diakses 15 Desember 2013.
Roesli, U. 2004. ASI Eksklusif Edisi II. Jakara: Trubus Agriwidya. Roesli, U. 2007. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Safrina, S. 2011. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Ibu Terhadap Pemberian
MP-ASI Pada Anak Usia 0-6 Bulan di Kota Langsa.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27396. Diakses pada 16 Februari 2015.
Sartono. 2006. Ilmu Kesehatan Anak. Semarang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang Press.
Siregar, M.A. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
(48)
Alfabeta.
Tetty, L.S. 2010. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu Memberikan Makanan
Tambahan pada Bayi Usia Kurang Dari Enam Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2008.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16932. diakses pada 4 Maret 2015.
Theresiana, K.I. 2002. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktek Pemberian
MP-ASI pada Bayi Umur 4-11 Bulan di Kabupaten Tangerang Tahun 2002. Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Jakarta.
Utami, W. 2012. Asuhan Kesehatan Jurnal Penelitian Akademi Kesehatan Rajekwesi
Bojonegoro, 2012. http://journalakes.files.wordpress.com/2012/07/jurnal-
akes-rajekwesi-vol-5.pdf. Diakses 07 Desember 2013.
WHO. 2014. Fakta-Fakta Penting Tentang Bayi dan Balita. http://www.who.int/ topics/breastfeeding/en/&prev=/search%3Fq%3Dexclusive%2Bbreastfedi ng%2B6%2Bmonths%2Bstatistics%26biw%3D1360%26bih%3D673. Diakses 10 November 2013.
Widiyani, R. 2013. ASI Eksklusif, Zat Gizi Seimbang untuk Bayi. http://health. kompas.com/read/2013/08/13/0927496/asi.eksklusif.zat.gizi.seimbang. untuk.bayi. Diakses 10 November 2013.
Ziraluo, Y.S. 2009. Determinan Pemberian ASI Eksklusif dan Pemberian Makanan
Pendamping ASI di Kabupaten Nias Selatan Tahun 2009. Tesis Fakultas
(49)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yakni penelitian dilakukan dengan observasi atau pengamatan tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara cross sectional atau potong lintang. Survei cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengancarapendekatanobservasiataupengumpulan data sekaliguspadasuatusaat (point
time approach)
artinyatiapsubjekpenelitianhanyadiobservasisekalisajadanpengukurandilakukanterhad ap status karakteratauvariabelsubjekpadasaatpemeriksaan (Notoatmodjo, 2010). 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayahkerjaPuskesmasTelukKarangKecamatan Bajenis KotaTebing Tinggi yaitu pada bulan November 2013 sampaibulanJanuari 2015. Adapunalasanpemilihanlokasiadalah:
1. Masihrendahnyacakupanpemberian ASI eksklusiftahun 2014 di daerahiniyaknisebesar32,8%.
Dimanasalahsatupenyebabnyaadalahdikarenakanmasihbanyaknyapemberian MP-ASI padausiabayikurangdari 6 bulan sebesar 67,8%.
(50)
2. Belumpernahdilakukanpenelitiansecaraakademistentangfaktor-faktor yang
memengaruhiibudalampemberian MP-ASI
diwilayahkerjaPuskesmasTelukKarang Kecamatan Bajenis KotaTebing Tinggi. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak bayi usia 7-12 bulan di wilayahkerjaPuskesmasTelukKarangKecamatanBajenis Kota Tebing Tinggi, yaitu sebanyak 106 orang pada bulan Januari 2015.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak bayi usia 7- 12 bulan di wilayahkerjaPuskesmasTelukKarangKecamatanBajenis Kota Tebing Tinggi.Besarsampel yang diambiladalahseluruhibuyang memilikibayiusia7-12 bulan yang berjumlah 106 orang pada bulan Januari 2015.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah ibuyang memiliki bayi 7-12 bulan dalamkeadaansehat jasmani dan rohani, bersediamenjadiresponden, dapatmembacadanmenulis dan mau diwawancarai.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen kuesioner dan teknikwawancara secara langsungkepada ibu-ibu yang memiliki anak
bayi umur 7-12 bulan di wilayahkerjaUPTD
(51)
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunderyaitu data yang diperolehdari data laporan bulanan dan ProfilKesehatanUPTD PuskesmasTelukKarang.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dari variabel yang diteliti adalah:
1. Makanan pendamping ASI terlalu dini adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi yang diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang diberikan sebelum usia bayi 6 bulan.
2. Umuradalahlama hidup respodenberdasarkanulangtahunterakhirpadasaatwawancara.
3. Pekerjaanadalahkegiatanatauaktivitasutamarespondensetiapharinya yang bekerjamenghasilkangajiatautidak.
4. Pengetahuanadalahpengetahuanibutentang ASI eksklusif, manfaat ASI ekslusif, pengetahuan tentang MP-ASI, waktupemberian MP-ASI yang benar, tujuan pemberian MP-ASI, dampak pemberian MP-ASI terlalu dini, tanda-tanda bayi sudah siap menerima MP-ASI, hal yang perlu diperhatikan ibu saat memberi MP-ASI.
5. Sosialbudaya adalah tradisi atau kebiasaan-kebiasaan yang ada/berkembang dalam keluarga ibu ataupun masyarakat sekitar yang sifatnya (negatif) ada yang mendukung pemberian MP-ASI terlalu dini dan sosial budaya yang bersifat (positif) yang tidak mendukung/melarang pemberian MP-ASI terlalu dini.
(52)
6. Dukungankeluargaadalahsemangat, motivasi, penyediaan gizidan kebanggaan yang berasaldarisuami, orang tua, mertua, saudara dan sesama ibu menyusui. 7. Dukunganpetugaskesehatanadalah saran dandukungan yang
diberikanpetugaskesehatanterhadap pemberian konseling/penyuluhan tentangpemberian MP-ASI yang benar.
3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Pengukuran Variabel Terikat
VariabelPemberian MP-ASI terlalu dini diukurmelalui 1 pertanyaan denganskalaordinal. Variabel ini dibagimenjadi 2 katagoriyakni:
(1) Pemberian MP-ASI terlalu dini dilakukan (0) Pemberian MP-ASI terlalu dini tidak dilakukan 3.6.2 Pengukuran Variabel Bebas
a. Umur
Umur diukurmelaluiulangtahunterakhirpadasaatwawancara. Data diukur dengen skala ordinal. Selanjutnyadarihasilpengukuranumurdikategorikanmenjadi: (1) 19-30 tahun
(0) >30 tahun b. Pekerjaan
Pekerjaandiukurmelaluikegiatanatauaktivitasutamarespondensetiapharinya yang bekerjamenghasilkangajiatautidak.
Selanjutnyadarihasilpengukuranpekerjaandikategorikanmenjadi: (1) Bekerja (PNS, petani, wiraswasta, penjahit, salon, dan lain-lain)
(53)
(0) Tidak bekerja (Ibu rumah tangga) c. Pengetahuan
Pengetahuan diukur melalui 10 pertanyaan dengan menggunakanskala ordinal, jika jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Pengetahuan dibagimenjadi 2 kategoriyakni:
(1) Pengetahuanburuk jikajumlahskor0-4 (≤50%) dari total skor (0) Pengetahuanbaik jikajumlahskor5-10 (>50%) dari total skor d. Sosial Budaya
Sosial budaya diukur melalui 8 pernyataan yang mendukung terjadinya pemberian MP-ASI terlalu dini dengan menggunakanskala ordinal, jika jawaban mendukung diberi skor 0 dan jika jawaban Tidak mendukung diberi skor 1. Variabel sosial budaya dibagimenjadi 2 kategoriyakni:
(0) Mendukung dalam pemberian MP-ASI terlalu dini (negatif), jikajumlahskor 0-3 (≤50%) dari total skor
(1) Tidak mendapat dukungan dalam pemberian MP-ASI terlalu dini (positif), jikajumlahskor4-8 (>50 %) dari total skor.
e. DukunganKeluarga
Variabeldukungankeluargadiukurmelalui 8 pertanyaan (negatif) yang mendukung terjadinya pemberian MP-ASI terlalu dini jika jawaban ya diberi skor 0 danjika jawaban tidak diberi skor 1, dan 3 pertanyaan (positif) yang tidak mendukung terjadinya pemberian MP-ASI terlalu dini jika jawaban ya diberi
(54)
skor 1 danjika jawaban tidak diberi skor 0 dengan menggunakan skala ordinal. Variabel dukungan keluarga dan masyarakat dibagimenjadi2 kategoriyakni: (0) Mendapatdukungandalam pemberian MP-ASI terlalu dini (negatif),
jikajumlahskor 6-12 (>50 %) dari total skor
(1) Tidak mendapat dukungandalam pemberian MP-ASI terlalu dini (positif),jikajumlahskor0-5 (≤50%) dari total skor
f. DukunganPetugasKesehatan
Variabeldukunganpetugaskesehatandiukurmelalui 2 pertanyaan (negatif) yang mendukung terjadinya pemberian MP-ASI terlalu dini ASI jika jawaban ya diberi skor 0 danjika jawaban tidak diberi skor 1, dan 2 pertanyaan (positif) yang tidak mendukung terjadinya pemberian MP-ASI terlalu dini ASI jika jawaban ya diberi skor 0 danjika jawaban tidak diberi skor 1, dengan menggunakan skala ordinal. Variabel dukungan petugas kesehatandibagimenjadi 2 kategoriyakni:
(0) Mendapatdukungandalam pemberian MP-ASI terlalu dini (negatif),jikajumlahskor 0-1(≤50%) dari total skor
(1) Tidak mendapatdukungandalam pemberian MP-ASI terlalu dini (positif),jikajumlahskor2-4(>50 %) dari total skor
3.7 TeknikPengolahan Data
MenurutNotoatmodjo (2010), kegiatanpengolahandilakukansetelahsemua data
(55)
Adapun proses pengolahan data inimelaluitahap-tahapsebagaiberikut: 1. Editing
Editingmerupakankegiatanuntukpengecekanataumemeriksakembali data yang
diperoleh. Editing dapatdilakukanpadatahappengumpulan data atausetelah data terkumpul.
2. Coding
Codingmerupakankegiatanpemberiankode, yaknimengubah data
berbentukkalimatatauhurufmenjadi data angkaataubilangan. Pemberiankodeinisangatbergunadalammemasukkan data.
3. Tabulating (Data Entry)
Memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
4. Data Cleaning
Data cleaningadalahkegiatan pengecekan ulang dan membetulkan jika ada kesalahan data yang telah terjadi selama proses entry data.
3.8 TeknikAnalisis Data
Analisis datadilakukantigatahap, yaitu: 1. AnalisisUnivariat
(56)
Untukmenggambarkan (mendeskripsikan) masing- masingvariabelindependendanvariabeldependendenganmenggunakantabeldistri busifrekuensi.
2. AnalisisBivariat Untukmelihathubunganmasing-
masingvariabelindependendenganvariabeldependen, menggunakanujichi square dengantingkatkemaknaan (level of significance) (α) = 0,05.
Dengankriteria:
a. Ho ditolakjika p < α (0,05) makaterdapathubunganantaravariabelindependendenganvariabeldependen. b. Terima Ho jika p > α (0,05)
makatidakterdapathubunganantaravariabelindependendenganvariabeldepen den.
3. AnalisisMultivariat
Analisis multivariat ini menggunakan uji regresi logistik ganda pada α = 0,05, dan yang masuk dalam analisis ini adalah nilai p < 0,25 pada analisis bivariatdanmetode yang digunakanadalahMetodeEnter. Analisis dengan uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor pengetahuan, sosial budaya, dan dukungan keluarga terhadap pemberian MP-ASI terlalu dini. Dengan menggunakan teknik analisis ini dapat diketahui pengaruh dari variabel
(57)
independen serta mengetahui variabel dominan yang berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI terlalu dini.
(58)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografis
UPTD Puskesmas Teluk Karang terletak di Jalan Letda Sujono Kelurahan Teluk Karang, Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan, maka Kecamatan Bajenis berbatasan langsung sebagai berikut:
Sebelah Utara : Perkebunan Rambutan Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Hulu Sebelah Timur : Kecamatan Tebing Tinggi Kota Sebelah Barat : Perkebunan Bandar Bejambu
Secara administrasi, Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang terdiri dari 4 kelurahan, yaitu:
1. Kelurahan Teluk Karang 2. Kelurahan Durian 3. Kelurahan Pelita
4. Kelurahan Pinang Mancung
4.1.2 Fasilitas Sumber Daya Manusia
Tenaga Medis di UPTD Puskesmas Teluk Karang berjumlah 27 orang dengan rincian sebagai berikut:
(59)
No.
2. Dokter gigi : 1 orang 3. Apoteker & Farmasi : 2 orang 4. Bidan : 8 orang 5. Perawat : 6 orang 6. Ahli gizi : 3 orang 7. Ahli Sanitasi : 3 orang 8. Ahli Kesehatan Masyarakat : 2 orang 4.2 Analisis Univariat
Setelah dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data maka karakteristik responden yang diperoleh meliputi: umur, pekerjaan, pengetahuan, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan pemberian MP- ASI terlalu dini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
4.2.1 Distribusi Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi
Untuk melihat distribusi pemberian MP-ASI terlalu dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.1 :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
Pemberian MP-ASI
Terlalu Dini n % 1 Dilakukan 95 89,6 2 Tidak Dilakukan 11 10,4 Total 106 100
(60)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ibu yang memberikan MP-ASI terlalu dini (<6 bulan) pada bayinya sebanyak 95 orang (89,6%) dan ibu yang tidak memberikan MP-ASI terlalu dini pada bayinya sebanyak 11 orang (10,4%). Hal ini menunjukkan bahwasanya masih tinggi pemberian MP-ASI terlalu dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015.
4.2.2 Distribusi Faktor Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial Budaya, Dukungan Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi
Untuk melihat distribusi umur, pekerjaan, pengetahuan, sosial budaya, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan terhadap pemberian MP-ASI terlalu dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang dapat dilihat pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial Budaya, Dukungan Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
No. Faktor n % 1 Umur
20-30 tahun 89 84,0
>30 tahun 17 16,0
2 Pekerjaan
Bekerja 55 51,9
Tidak Bekerja 51 48,1
3 Pengetahuan
Buruk 24 22,6
(61)
Tabel 4.2 (Lanjutan)
No. Faktor n % 4 Sosial Budaya
Ada 97 91,5 Tidak Ada 9 8,5 5 Dukungan Keluarga
Mendukung (negatif) 93 87,7 Tidak Mendukung (positif) 12 12,3 6 Dukungan Petugas Kesehatan
Mendukung (negatif) 12 11,3 Tidak Mendukung (positif) 94 88,7
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa umur responden paling banyak adalah umur 20-30 tahun sebanyak 89 orang (84,0%), pekerjaan responden paling banyak adalah bekerja sebanyak 55 orang (51,9%), pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan baik sebanyak 82 orang (77,4%) dan paling sedikit adalah pengetahuan buruk sebanyak 24 orang (22,6%), sosial budaya paling banyak adalah ada sosial budaya sebanyak 97 orang (91,5%) dan paling sedikit tidak ada sosial budaya sebanyak 9 orang (8,5%), dukungan keluarga responden paling banyak adalah mendukung sebanyak 93 orang (87,7%) dan paling sedikit adalah tidak mendukung sebanyak 13 orang (12,3%), dukungan petugas kesehatan paling banyak adalah tidak mendukung sebanyak 94 orang (88,7%) dan paling sedikit adalah mendukung sebanyak 12 orang (11,3%).
(62)
Untuk melihat pengetahuan responden disusun sebanyak 10 pertanyaan dan dijabarkan pada Tabel 4.3 :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
No. Pengetahuan
Jawaban Salah Benar n % n % 1 Apakah yang dimaksud ASI eksklusif ? 43 40,6 63 59,4 2 Menurut ibu apakah manfaat pemberian ASI
saja selama 6 bulan ?
34 32,1 72 67,9 3 Apakah pengertian makanan pendamping ASI ? 32 30,2 74 69,8 4 Menurut ibu pada umur berapa sebaiknya
makanan pendamping ASI diberikan pada bayi ?
52 49,1 54 50,9 5 Apakah tujuan pemberian MP-ASI? 45 42,5 61 57,5 6 Apakah pengaruh pemberian makanan
pendamping ASI pada saat umur bayi kurang dari 6 bulan ?
7 Menurut ibu apakah tanda-tanda bayi sudah dapat menerima makanan pendamping ASI ? 8 Menurut ibu apakah dampak pemberian madu
pada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan? 9 Hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam
28 26,4 78 73,6
16 15,1 90 84,9 50 47,2 56 52,8 36 34,0 70 66,0 pemberian makanan pendamping ASI pada
bayi?
10 Menurut ibu apakah perlu multivitamin bagi bayi sebelum
pemberian berumur 6
87 82,1 19 17,9 bulan?
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden menjawab benar pengertian ASI eksklusif sebanyak 63 orang (59,4%), manfaat pemberian ASI eksklusif sebanyak 72 orang (67,9%), pengertian makanan pendamping ASI sebanyak 74 orang (69,8%), umur anak yang baik untuk diberikan makanan pendamping ASI sebanyak 54 orang (50,9%), tujuan pemberian makanan pendamping ASI sebanyak 61 orang
(63)
2 Kebiasaan dan kepercayaan yang ada dimasyarakat tentang susu formula lebih baik
90 84,9 16 15,1 dari pada ASI.
3 Pemberian air putih dilakukan dimasyarakat untuk menambah kebutuhan cairan tubuh bayi
101 95,3 5 4,7 pada usia dibawah 6 bulan
4 Pemberian biskuit dimasyarakat dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia bayi
90 84,9 16 15,1 kurang dari 6 bulan
5 Pemberian roti dimasyarakat dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan
67 63,2 39 36,8 (57,5%), pengaruh pemberian makanan pendamping ASI pada saat umur bayi kurang dari 6 bulan sebanyak 78 orang (73,6%), tanda-tanda bayi sudah dapat menerima makanan pendamping ASI sebanyak 90 orang (84,9%), dampak pemberian madu pada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan sebanyak 56 orang (52,8%), hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pendamping ASI pada bayi sebanyak 70 orang (66,0%) dan perlukah pemberian multivitamin bagi bayi sebelum berumur 6 bulan sebanyak 19 orang (17,9%).
Untuk melihat sosial budaya disusun sebanyak 8 pertanyaan dan dijabarkan pada Tabel 4.4 :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sosial Budaya tentang MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
No. Sosial Budaya
Jawaban Ya Tidak
n % n %
1 Kebiasaan pemberian pisang awak dimasyarakat 74 69,8 32 30,2 sangat berguna untuk kesehatan bayi
(membersihkan pencernaan bayi) tanpa memperhitungkan umur bayi.
(64)
7 Pemberian madu sering dilakukan masyarakat 92 86,8 14 13,2 8
biasanya dioleskan ke kompeng
Pemberian nasi tim bertujuan agar bayi kenyang 87 82,1 19 17,9 Tabel 4.4 (Lanjutan)
No. Sosial Budaya
6 Pemberian produk olahan bubur (milna/promina) dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan
Jawaban Ya Tidak n % n % 91 85,8 15 14,2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab ya tentang kebiasaan pemberian pisang awak dimasyarakat sangat berguna untuk kesehatan bayi (membersihkan pencernaan bayi) tanpa memperhitungkan umur bayi sebanyak 74 orang (69,8%), kebiasaan dan kepercayaan yang ada dimasyarakat tentang susu formula lebih baik dari pada ASI sebanyak 90 orang (84,9%), pemberian air putih dilakukan dimasyarakat untuk menambah kebutuhan cairan tubuh bayi pada usia dibawah 6 bulan sebanyak 101 orang (95,3%), pemberian biskuit dimasyarakat dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia bayi kurang dari 6 bulan sebanyak 90 orang (84,9%), pemberian roti dimasyarakat dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan sebanyak 67 orang (63,2%), pemberian produk olahan bubur (milna/promina) dijadikan makanan selingan pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan sebanyak 91 orang (85,8%), pemberian madu sering dilakukan masyarakat biasanya dioleskan ke kompeng sebanyak 92 orang (86,8%) dan pemberian nasi tim bertujuan agar bayi kenyang sebanyak 87 orang (82,1%).
(65)
Untuk melihat dukungan keluarga responden disusun sebanyak 12 pertanyaan dan dijabarkan pada Tabel 4.5 :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga tentang MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
No. Dukungan Keluarga
Jawaban Tidak Ya
n % n %
1 Apakah suami menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum
19 17,9 87 82,1 bayi berumur 6 bulan ?
2 Apakah suami ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6
10 9,4 96 90,6
3
bulan?
Apakah suami melarang ibu memberikan 100 94,3 6 5,7 makanan pendamping ASI kepada bayi ibu
sebelum bayi berumur 6 bulan ?
4 Apakah orangtua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI
- - 106 100
sebelum bayi berumur 6 bulan ?
5 Apakah orangtua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6
24 22,6 82 77,4 bulan?
6 Apakah orangtua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu
106 100 - -
sebelum bayi berumur 6 bulan ?
7 Apakah mertua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI
8 7,5 98 92,5 sebelum bayi berumur 6 bulan ?
8 Apakah mertua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6
59 55,7 47 44,3 bulan?
9 Apakah mertua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu
106 100 - -
sebelum bayi berumur 6 bulan ?
10 Apakah saudara ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI
11 10,4 95 89,6 sebelum bayi berumur 6 bulan ?
(66)
Tabel 4.5 (Lanjutan)
No. Dukungan Keluarga
11 Apakah saudara ibu ikut memberikan makanan
Jawaban Tidak Ya n % n % 80 75,5 26 24,5 pendamping ASI sebelum bayi berumur 6
bulan?
12 Apakah saudara pendamping ASI
ibu melarang makanan sebelum bayi berumur 6
102 96,2 4 3,8 bulan?
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab ya tentang suami menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 87 orang (82,1%), suami ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 96 orang (90,6%), suami melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 6 orang (5,7%), orangtua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 106 orang (100%), orangtua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 82 orang (77,4%), mertua ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 98 orang (92,5%), mertua ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 47 orang (44,3%), saudara ibu menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 95 orang (89,6%), saudara ibu ikut memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 26 orang
(67)
(24,5%), saudara ibu melarang makanan pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan sebanyak 4 orang (3,8%).
Seluruh responden (100,0%) menjawab tidak mengenai orangtua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan dan mertua ibu melarang ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi ibu sebelum bayi berumur 6 bulan.
Untuk melihat dukungan petugas kesehatan disusun sebanyak 4 pertanyaan yang dijabarkan pada Tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas Kesehatan tentang MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
No. Dukungan Petugas Kesehatan
Jawaban Ya Tidak
n % n %
1 Apakah petugas kesehatan pernah memberikan anjuran memberikan MP-ASI sebelum umur
15 14,2 91 85,8 bayi kurang dari 6 bulan?
2 Apakah petugas kesehatan pernah memberikan MP-ASI sebelum umur bayi < 6 bulan?
17 16,0 89 84,0 3 Apakah petugas kesehatan melarang ibu 89 84,0 17 16,0
memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan ?
4 Apakah ada bimbingan yang rutin yang dilakukan petugas kesehatan tentang pemberian MP-ASI?
37 34,9 69 65,1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab ya mengenai petugas kesehatan pernah memberikan anjuran memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan sebanyak 15 orang (14,2%), petugas kesehatan pernah
(68)
(16,0%), petugas kesehatan melarang ibu memberikan MP-ASI sebelum umur bayi kurang dari 6 bulan sebanyak 89 orang (84,0%) dan ada bimbingan yang rutin yang dilakukan petugas kesehatan tentang pemberian MP-ASI sebanyak 37 orang (34,9%). 4.3 Analisis Bivariat
Analisis ini berfungsi untuk melihat hubungan variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan (Level of significance) (α) = 0,05.Dalam analisis ini juga dapat dilihat variabel independen mana yang masuk kriteria model analisis multivariat (p<0,25) diuraikan sebagai berikut:
4.3.1 Hubungan Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial Budaya, Dukungan
Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Pemberian MP-ASI
Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang
Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi
Untuk melihat hubungan umur, pekerjaan, pengetahuan, sosial budaya, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan pemberian MP-ASI terlalu dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.7:
(69)
Tabel 4.7 Hubungan Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial Budaya, Dukungan Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Pemberian MP- ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
No. Variabel
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Total
Tidak χ2 p-value Dilakukan
Dilakukan n % n % n % 1 Umur
19-30 tahun 79 79,8 10 9,2 89 100 0,440 1,000 >30 tahun 16 15,2 1 1,8 17 100
2 Pekerjaan
Bekerja 48 87,3 7 12,7 55 100 0,679 0,613 Tidak 47 92,2 4 7,8 51 100
Bekerja
3 Pengetahuan
Buruk 19 79,2 5 20,8 24 100 3,647 0,120
Baik 76 92,7 6 7,3 82 100
4 Sosial
Budaya
Ada 91
93,8 6 6,2 97 100 21,584 <0,001 Tidak Ada 4 44,4 5 55,6 9 100
5 Dukungan
Keluarga
Mendukung 89 95,7 4 4,3 93 100 30,103 <0,001 (negatif)
Tidak 6 46,2 7 53,8 13 100
Mendukung
(positif)
6 Dukungan
Petugas
Kesehatan
Mendukung 10 83,3 2 16,7 12 100 0,576 0,610 (negatif)
Tidak 85 90,4 9 10,4 94 100
Mendukung
(70)
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel umur, pekerjaan, pengetahuan, sosial budaya, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan pemberian MP-ASI terlalu dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ditemukan bahwa:
1. Hasil analisis hubungan antara umur ibu dengan pemberian MP-ASI terlalu dini diperoleh bahwa dari 89 orang ibu dengan umur 20-30 tahun yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 79 orang (79,8%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 10 orang (9,2%). Kemudian dari 17 orang ibu dengan umur > 30 tahun yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 16 orang (15,2%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 1orang (1,8%). Hasil uji statistikchi-squaremenunjukkan bahwa tidak ada hubungan umur ibu dengan pemberian MP-ASI terlalu dini (p=1,000).
2. Hasil analisis hubungan antara pekerjaan dengan pemberian MP-ASI terlalu dini diperoleh bahwa dari 55 orang ibu yang bekerja yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 48 orang (87,3%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 7 orang (12,7%). Kemudian dari 51 orang ibu yang tidak bekerja yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 47 orang (92,2%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 4 orang (7,8%). Hasil uji statistik chi-
(71)
3. Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan pemberian MP-ASI terlalu dini diperoleh bahwa dari 82 orang ibu dengan pengetahuan baik yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 76 orang (92,7%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 6 orang (7,3%). Kemudian dari 24 orang ibu dengan pengetahuan buruk yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 19 orang (79,2%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 5 orang (20,8%). Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan pemberian MP-ASI terlalu dini (p=0,120).
4. Hasil analisis hubungan antara sosial budaya dengan pemberian MP-ASI terlalu dini diperoleh bahwa dari 97 orang ibu dengan adanya sosial budaya yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 91 orang (93,8%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 6 orang (6,2%). Kemudian dari 9 orang ibu dengan tidak ada sosial budaya yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 4 orang (44,4%) dan yang tidak melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 5 orang (55,6%). Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan sosial budaya dengan pemberian MP-ASI terlalu dini (p <0,001).
5. Hasil analisis hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI terlalu dini diperoleh bahwa dari 93 orang ibu yang mendapatkan dukungan keluarga yang melakukan pemberian MP-ASI terlalu dini sebanyak 89 orang
(1)
14. Adikku Nurhabibah Damanik, dan M. Zalaludin Damanik yang selalu berdoa dan memberikan dukungan serta semangat dalam penulisan skripsi ini.
15. Undeku Nuraisah Damanik S.K.M yang memberikan dukungan serta semangat dalam penulisan skripsi ini.
16. Sahabat seperjuangan, Darmaisuri Harahap, Winda Ariyanti Siregar, Rosiah Hasibuan, Albainah Harahap, Elida Suryani, Kak Rumondang Pandiangan, Kak Iska terima kasih untuk semangat dan motivasi yang kalian tularkan padaku. 17. TemankuSry Indah yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. 18. Teman-teman di FKM serta rekan-rekan peminatan Kesehatan Reproduksi,
Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan serta masih diperlukan penyempurnaan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.
Medan, Juli 2015
Penulis
(2)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... . xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 12
1.3.1 Tujuan Umum ... 12
1.3.2 Tujuan Khusus ... 12
1.4 Manfaat Penelitian ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
2.1 ASI Eksklusif... 14
2.1.1 Defenisi ASI Eksklusif ... 14
2.1.2 Komposisi ASI ... 17
2.1.3 Manfaat ASI Eksklusif ... 20
2.2 Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) ... 22
2.2.1 Defenisi MP-ASI... 22
2.2.2 Persyaratan MP-ASI ... 24
2.2.3 Tanda-Tanda Bayi Sudah Siap Menerima MP-ASI ... 24
2.2.4 Cara Memberikan MP-ASI ... 25
2.2.5 Hal yang Perlu di Perhatikan Ibu Saat Memberikan MP-ASI ... 25
2.2.6 Pemberian Makanan Bayi Umur 0-12 Bulan yang Baik dan Benar ... 29
2.2.7 Dampak Pemberian MP-ASI Terlalu Dini ... 30
2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Pemberian MP- ASI Terlalu Dini pada Bayi ... 31
2.3.1 Faktor Umur ... 32
2.3.2 Faktor Pekerjaan ... 33
2.3.3 Faktor Pengetahuan ... 33
2.3.4 Faktor Sosial Budaya ... 34
2.3.5 Faktor Dukungan Keluarga ... 35
2.3.6 Faktor Dukungan Petugas Kesehatan ... 35 viii
(3)
2.4 Kerangka Konsep ... 36
2.5 Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 38
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 39
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 39
3.4.1 Data Primer ... 39
3.4.2 Data Sekunder ... 40
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 40
3.6 Aspek Pengukuran ... 41
3.6.1 Pengukuran Variabel Terikat ... 41
3.6.2 Pengukuran Variabel Bebas ... 41
3.7 Teknik Pengolahan Data ... 43
3.8 Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 46
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 46
4.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografis ... 46
4.1.2 Fasilitas Sumber Daya Manusia ... 46
4.2 Analisis Univariat ... 47
4.2.1 Distribusi Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Tahun 2015 ... 47
4.2.2 Distribusi Faktor Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial Budaya, Dukungan Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 48
4.3 Analisis Bivariat ... 56
4.3.1 Hubungan Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial Budaya, Dukungan Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 56
4.4 Analisis Multivariat ... 60
BAB V PEMBAHASAN ... 63
5.1 Pengaruh Umur terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 63
(4)
5.2 Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang
Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 63
5.3 Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 64
5.4 Pengaruh Sosial Budaya terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 66
5.5 Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 67
5.6 Pengaruh Dukungan Petugas Kesehatan terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 71
6.1 Kesimpulan ... 71
6.2 Saran ... . 72
DAFTAR PUSTAKA ... ... 73
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan SK Pembimbing Skripsi ... 77
Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Survei Pendahuluan ... 78
Lampiran 3 Surat Keterangan Izin Penelitian dari FKM USU ... 79
Lampiran 4 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan ... 80
Lampiran 5 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dinas Puskesmas ... 81
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Puskesmas ... 82
Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Dinas Kesehatan . ... 83
Lampiran 8 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian ... 84
Lampiran 9 Lembar Persetujuan Setelah Penelitian (Informed Consent) ... 85
Lampiran 10 Kuesioner . ... 86
Lampiran 11 Master Data ... 93
Lampiran 12 Analisis Univariat ... 97
Lampiran 13 Analisis Bivariat ... 108
Lampiran 14 Analisis Multivariat ... 116
(5)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan ASI Pada Komposisi Kolostrum dan ASI Matur ... 20 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota
Tebing Tinggi ... 47 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial
Budaya, Dukungan Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan
Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 48 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang MP-ASI di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 49 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sosial Budaya tentang MP-ASI di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 51 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga tentang MP-ASI
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan
Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 52 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas Kesehatan tentang
MP-ASI di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang
Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi ... 54 Tabel 4.7 Hubungan Umur, Pekerjaan, Pengetahuan, Sosial Budaya,
Dukungan Keluarga dan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing
Tinggi ... 56 Tabel 4.8 Pengaruh Faktor Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga terhadap
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi .. 60
(6)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Pemberian MP-ASI Terlalu Dini di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Teluk Karang Kecamatan Bajenis Kota
Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 ... 36