xxvi b. Mengetahui faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dalam usaha mengembangkan agribisnis wortel di Kabupaten Karanganyar.
c. Mengetahui alternatif
strategi yang
dapat diterapkan
dalam mengembangkan agribisnis wortel di Kabupaten Karanganyar.
d. Mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam usaha mengembangkan agribisnis wortel di Kabupaten Karanganyar.
D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
pengembangan sistem-sistem usaha agribisnis wortel. 2. Bagi petani, hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan alternatif usahataninya. 3. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran dan bahan pertimbangan dalam menyusun suatu kebijakan menyangkut pengembangan agribisnis oleh petani wortel di Kabupaten Karanganyar.
4. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengkajian pada masalah yang sama.
II. LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Handayani 2007
melakukan penelitian
tentang “Strategi
Pengembangan Agribisnis Kedelai Glicyne max L Merril di Kabupaten
Sukoharjo” yang hasilnya menyatakan bahwa :
1. Faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman pengembangan agribisnis kedelai di Kabupaten Sukoharjo
adalah sebagai berikut : a. Kekuatan : Keunggulan tanaman kedelai dan kualitas kedelai, harga
bersaing, kepastian pemasaran dan saluran distribusi lancar, lokasi strategis, pengalaman berusahatani kedelai dan Sekolah Lapang,
hubungan baik dengan penyedia saprodi dan pengrajin kedelai.
xxvii b. Kelemahan : Kuantitas kedelai, kelembagaan dan posisi tawar petani
rendah, keterbatasan akses layanan usaha, alih teknologi rendah, SDM rendah.
c. Peluang : Peningkatan pendapatan, pertumbuhan penduduk dan kesadaran gizi, saprodi memadai, perkembangan agroindustri berbahan
baku kedelai, perkembangan teknologi, revitalisasi pertanian, bantuan modal dari pemerintah, perbaikan infrastruktur pertanian, potensi
sumber daya alam. d. Ancaman : Fluktuasi harga kedelai, kedelai impor, fluktuasi harga
saprodi, fokus pengembangan agribisnis di Kabupaten Sukoharjo bukan kedelai, lemahnya koordinasi antar lembaga terkait dan
birokrasi, keterbatasan dan penurunan kapasitas sumber daya pertanian, Iklimmusim tidak menentu dan hama penyakit.
2. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan agribisnis kedelai di Kabupaten Sukoharjo adalah :
a. Strategi S-O 1 Mengoptimalkan pemanfaatan SDA, saprotan, dan infrastruktur
yang didukung dengan pengalaman berusahatani dan Sekolah Lapang untuk meningkatkan produksi dan kualitas kedelai sesuai
permintaan pasar. 2 Memanfaatkan bantuan modal dari pemerintah dan perkembangan
teknologi yang didukung dengan adanya program revitalisasi pertanian dalam pengembangan dan pengelolaan agribisnis kedelai
3 Membina dan mempertahankan hubungan baik dengan penyedia saprotan dan pengrajin kedelai
b. Strategi W-O 1 Memberdayakan kelembagaan dan organisasi ekonomi di
pedesaan dengan peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana pertanian, dan permodalan untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas kedelai
xxviii 2 Memanfaatkan bantuan dana dari pemerintah untuk menambah
modal usaha c. Strategi S-T
1 Meningkatkan kualitas produk dengan meningkatkan adopsi teknologi, efisiensi pemakaian sumber daya dan Pemberantasan
Hama TerpaduPHT 2 Memperbaiki perumusan dan implementasi kebijakan terkait
bidang pertanian melalui perbaikan manajemen pembangunan pertanian
d. Strategi W-T 1 Meningkatkan kualitas SDM dan kapasitas sumber daya pertanian
serta memperkuat kelembagaan petani untuk meningkatkan kualitas produk kedelai
2 Mengupayakan kemudahan akses layanan usaha dan stabilitas harga dengan meningkatkan kordinasi instansi terkait pertanian
3. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan agribisnis kedelai di Kabupaten Sukoharjo berdasarkan QSPM adalah
memberdayakan kelembagaan dan organisasi ekonomi di pedesaan dengan peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana pertanian, dan
permodalan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kedelai Trisanti dan Puruhito 2003 dalam penelitiannya yang berjudul
“Prospek Agribisnis Wortel Daucus carota L. Sebagai Alternatif Pengembangan Perkebunan Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar”, yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara masing- masing sub sistem dalam sistem agribisnis wortel di Kabupaten Karanganyar
dan prospek pengembangannya melalui pendekatan perkebunan. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa hubungan antar sub sistem dalam sistem
agribisnis wortel di Kabupaten Karanganyar selama ini telah berjalan dengan baik. Keuntungan yang diterima oleh masing-masing pelaku agribisnis
selama ini masih dianggap prospektif, sehingga pelaku agribisnis jarang melakukan inovasi baru guna meningkatkan nilai tambah produk yang
xxix dihasilkan. Namun demikian, perlu dilakukan terobosan-terobosan baru untuk
mengantisipasi pasar dan meningkatkan nilai tambah produk wortel, seperti yang telah dilakukan perusahaan pengolah. Proses produksi dapat diarahkan
untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pengelolaan harus ditingkatkan ke arah diversifikasi produk. Untuk itu peran
lembaga pendukung seperti perbankan dan swasta mutlak diperlukan disamping difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten, sehingga seluruh
sumberdaya dapat dikelola melalui pendekatan perkebunan. Hal tersebut berarti pengelolaan seluruh sumberdaya dengan memanfaatkan sistem
perkebunan dan memperhatikan budaya industri melalui pengelolaan secara bisnis dari modal, keahlian, teknologi dan sumberdaya manusia, sehingga
dapat memberikan keluaran yang maksimal dalam pengelolaan agribisnis yang berkelanjutan.
Dua penelitian di atas adalah sebagai acuan dan bahan referensi dalam penelitian ini, karena penelitian terdahulu tersebut masih layak atau relevan
sebagai acuan dan referensi dalam penelitian ini, serta topik yang dikaji sama dengan penelitian ini.
B. Tinjauan Pustaka 1. Tanaman Wortel Daucus carota L.