Sejarah Singkat Museum Radya Pustaka Surakarta Visi dan Misi Museum Radya Pustaka Struktur Komite dan Struktur Organisasi Museum Radya Pustaka

commit to user xlvii

BAB II GAMBARAN UMUM MUSEUM RADYA PUSTAKA

A. Sejarah Singkat Museum Radya Pustaka Surakarta

Museum Radya Pustaka merupakan salah satu museum tertua di Kota Surakarta. Pendirinya adalah Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV, pepatih dalem Keraton Surakarta Hadiningrat pada jaman pemerintahan Sri Paduka Paku Buwono IX. Didirikan pada hari Selasa Kliwon, tanggal 15 Maulud Ehe 1820 bertepatan tanggal 28 Oktober 1890. Semula museum berlokasi di Panti Wibowo yang merupakan salah satu ruangan kediaman di Kepatihan, namun atas prakarsa Pakubuwono X pada tanggal 1 Januari 1913 dipindahkan lokasinya ke Loji Kadipolo yaitu tempat dimana Museum sekarang berdiri di lokasi Jalan Slamet Riyadi 275 Solo. Loji ini khusus dibeli oleh Pakubuwono X dari seorang Belanda bernama Johanes Busselaar yang memang digunakan untuk museum.

B. Visi dan Misi Museum Radya Pustaka

Visi dan Misi Museum Radya Pustaka setelah dibentuknya pengelola Museum yang baru dengan manajemen yang baru, yaitu dengan Visi Museum Radya Pustaka menjadi media yang sangat baik dalam pendidikan, kepariwisataan, perlindungan benda-benda cagar budaya, maka Misi yang dijalankan adalah berupa: 1. Untuk mengembangkan kebudayaan Jawa. 2. Untuk mewujudkan sebuah museum menjadi objek wisata yang besar bagi wisatawan mancanegara maupun nusantara dan pelajar. 33 commit to user xlviii 3. Untuk menyimpan benda-benda cagar budaya di Museum Radya Pustaka. 4. Untuk menyimpan barang-barang antik dan naskah-naskah di Museum Radya Pustaka. 5. Untuk menyimpan benda-benda cagar budaya baik yang masih asli maupun replika. 6. Untuk menjaga kebersihan di dalam dan diluar komplek Radya Pustaka. 7. Untuk mewujudkan keamanan di dalam Museum Radya Pustaka. 8. Untuk menjaga sumber daya manusia yang profesional dalam memanage Museum Radya Pustaka.

C. Struktur Komite dan Struktur Organisasi Museum Radya Pustaka

Kasus pemalsuan dan pencurian arca yang melibatkan Ketua Komite yang waktu itu dipegang oleh KRH. Darmodipuro yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Hadi dan dua pegawainya yaitu Jarwadi seorang pegawai Museum yang bertanggungjawab memegang kunci ruangan Museum, dan Gatot sebagai Petugas keamanan Museum, maka Walikota Solo Joko Widodo beserta beberapa pihak terkait mengadakan pembentukan Komite Radya Pustaka yang baru. Berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Nomor 432.1 7812008 yang di tandatangani oleh Walikota Solo, Joko Widodo pada tanggal 26 November 2008, susunan Komite Radya Pustaka yang baru yaitu: Struktur Komite baru Museum Radya Pustaka Walikota Surakarta Pembina Direktur Permuseuman Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIII commit to user xlix Sumber : Museum Radya Pustaka Gambar 2.1. Struktur Komite baru Museum Radya Pustaka Setelah terbentuknya Komite Museum Radya Pustaka yang baru, berdasarkan Keputusan Komite Museum Radya Pustaka Surakarta Nomor KMRPIaI2009 yang di tandatangani oleh Ketua Museum yang baru yaitu Winarso Kalinggo pada tanggal 2 Januari 2009, maka menetapkan pembagian tugas karyawan Museum Radya Pustaka, yaitu sebagai berikut: Struktur Organisasi Museum Radya Pustaka commit to user l Sumber: Museum Radya Pustaka Gambar 2.2. Struktur Organisasi Museum Radya Pustaka

D. Waktu Pelayanan, Denah, dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Museum Radya Pustaka