desa. Untuk mengetahui keberhasilan program dapat dengan melihat seperti, bila garis pencapaian dalam 1 tahun terlihat antara 75-100 dari target, berarti program
sangat berhasil. Bila garis pencapaian dalam 1 tahun terlihat antara 50-75 dari target, berarti program cukup berhasil dan bila garis pencapaian dalam 1 tahun
dibawah 50 dari target berarti program belum berhasil. Bila garis pencapaian dalam 1 tahun terlihat dibawah 25 dari target berarti program sama sekali tidak berhasil.
Untuk tingkat kabupaten dan provinsi, maka penilaian diarahkan pada penduduk tiap kecamatan dan kabupaten.Disamping itu, pada kedua tingkat ini perlu
mempertimbangkan pula memonitoring evaluasi pemakaian vaksin Notoatmodjo, 2003.
2.3.4. Imunisasi Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B harus segera diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi Hepatitis B merupakan upaya pencegahan yang efektif untuk memutuskan rantai
penularan melalui transmisi maternal dari ibu kepada bayinya.Ada dua tipe vaksin Hepatitis B yang mengandung HbsAg, yaitu 1 vaksin yang berasal dari plasma, dan
2 vaksin rekombinan.Kedua vaksin ini aman dan imunogenik walaupun diberikan pada saat lahir karena antibodi anti HBsAg ibu tidak mengganggu respons terhadap
vaksin Wahab, 2002. Vaksin Hepatitis B sering disebut dengan unject. Unject ini sendiri adalah
:Alat suntik spluit dan jarum sekali dan tidak dipakai ulang dengan spesifikasi Uniject-HB sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Isi kemasan 0,5 cc
b. Ukuran jarum 25 G x 58”
c. Dimensi; panjang kemasan 2,3 x 3,5 cm
d. Satu box karton 3 liter isi 100 uniject
e. Satu coldbox carton isi 40 liter berisi 800 uniject-Hb 12 water pack.
Kemudian uniject ini adalah alat suntik yang tidak perlu diisi vaksin oleh petugas sebelum disuntikan, karena sudah terisi dari pabriknya, alat suntik yang tidak
perlu distrerilkan oleh petugas sebelum disuntikan karena sudah strelil dari pabriknya, alat suntik yang dapat mencegah terjadinya penularan penyakit karena jarum suntik
hanya dapat dipakai satu kali saja. Imunisasi Hepatitis B pasif dilakukan dengan memberikan Hepatitis B
Imunoglobulin HBIg yang akan memberikan perlindungan sampai 6 bulan. HBIg tidak selalu tersedia di kebanyakan negara berkembang, di samping itu harganya yang
relatif mahal. Imunisasi aktif dilakukan dengan vaksinasi Hepatitis B. Dalam beberapa keadaan, misalnya bayi yang lahir dari ibu penderita Hepatitis B perlu
diberikan HBIg mendahului atau bersama-sama dengan vaksinasi Hepatitis B. HBIg yang merupakan antibodi terhadap VHB diberikan secara intra muskular dengan
dosis 0,5 ml, selambat-lambatnya 24 jam setelah persalinan. Vaksin Hepatitis B hepB diberikan selambat-lambatnya 7 hari setelah persalinan.Untuk mendapatkan
efektivitas yang lebih tinggi, sebaiknya HBIg dan vaksin Hepatitis B diberikan segera setelah persalinan Dalimartha, 2004.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5. Program Imunisasi Hepatitis B di Indonesia