2. Faktor pemungkin Enabling Factors
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, untuk berperilaku sehat masyarakat memerlukan sarana
dan prasarana pendukung.Fasilits ini pada hakekatnya mendukung untuk mewujudkan perilaku kesehatan, maka faktor-fakor ini disebut dengan faktor
pendukung atau faktor pemungkin. 3.
Faktor Penguat atau Pendorong Reinforcing Factors Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama,
dan para tenaga kesehatan.Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan.Untuki
berperilau sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan juga perilaku contoh
acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan terlebih lagi para tenaga kesehatan.disamping itu undang-undng juga diperlukan untuk memperkuat perilaku
masyarakat tersebut Notoatmojdo, 2007.
2.3. Imunisasi Hepatitis B
2.3.1. Pengertian imunisasi
Imunisasi salah satu cara yang paling efektif untuk memberikan kekebalan khusus terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Jadi Imunisasi adalah
Universitas Sumatera Utara
suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manuasia. Sedangkan kebal adalah suatu keadaan dimana tubuh
mempunyai daya kemampuan mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman tertentu. Kebal atau resisten terhadap suatu penyakit
belum tentu kebal terhadap penyakit lain. Depkes RI, 2000. Menurut Musa dalam Mirzal 2008 Imunitas dalam ilmu kedokteran adalah
suatu peristiwa mekanisme pertahanan tubuh terhadap invasi benda asing hingga terjadi interaksi antara tubuh dengan benda asing tersebut. Adapun tujuan imunisasi
adalah merangsang sistim imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi PD3I. Departemen Kesehatan RI 2004, menyebutkan imunisasi adalah suatu usaha
yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.Oleh karena itu imunisasi
merupakan suatu upaya pencegahan yang paling efektif untuk mencegah penularan penyakit. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga apabila seseorang terpapar antigen yang serupa maka tidak akan pernah terjadi penyakit Ranuh dkk, 2001.
2.3.2. Program Imunisasi
Program imunisasi di Indonesia telah dimulai sejak abad ke 19 untuk membasmi penyakit cacar khususnya di Pulau Jawa. Kasus cacar terakhir di
Indonesia ditemukan pada tahun 1972 dan pada tahun 1974 Indonesia secara resmi
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan Negara bebas cacar. Tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 mulai diperkenal kan imunisasi BCG, DPT dan TT secara berturut-turut untuk memberikan
kekebalan terhadap penyakit-penyakit TBC anak, difteri, pertusis dan tetanus neonatorum. Tahun 1981 dan 1982 berturut-turut mulai diperkenalkan antigen polio
dan campak yang dimulai di 55 buah kecamatan dan dikenal sebagai kecamatan Pengembangan Program Imunisasi PPI Depkes RI, 2000.
Cakupan imunisasi lengkap secara nasional baru mencapai 4 pada tahun 1984.Dengan strategi akselerasi, cakupan imunisasi dapat ditingkatkan menjadi 73
pada akhir tahun 1989.Strategi ini terutama ditujukan untuk memperkuat infrastruktur dan kemampuan manajemen program. Dengan bantuan donor internasional antara
lain WHO, UNICEF, USAID program berupaya mendistribusikan seluruh kebutuhan vaksin dan peralatan rantai dinginnya serta melatih tenaga vaksinator dan pengelola
rantai dingin .Pada akhir tahun 1989, sebanyak 96 dari semua kecamatan di tanah air memberikan pelayanan imunisasi dasar secara teratur.
Pemerintah bertekad untuk mencapai Universal Child Immunization UCI yaitu komitmen internasional dalam rangka Child Survival pada akhir tahun
1990.Dengan penerapan strategi mobilisasi sosial dan pengembangan Pemantauan Wilayah Setempat PWS, UCI ditingkat nasional dapat dicapai pada akhir tahun
1990.Akhirnya lebih dari 80 bayi di Indonesia mendapat imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang pertama Depkes RI, 2000.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Tujuan Pelaksanaan Imunisasi