dukungan atas dasar kepercayaan, mampu berkomunikasi, mengerti perasaan dan kekhawatiran orang lain dan mengerti keterbatasan mereka Simatupang, 2008.
2.2.6. Perilaku Kesehatan
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap, dan tindakan Sarwono, 2004.Perubahan-perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Menurut Notoatmodjo 2007 setelah
seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia
akan melaksanakan dan mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya. Perilaku seperti inilah yang disebut dengan praktik kesehatan.Oleh sebab itu indicator
praktik kesehatan ini sangat berkaitan dengan persepsi. Perilaku manusia sebenarnya merupakan refleksi dari berbagai gejala
kejiwaan seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya. Menurut Lawrence Green 1980, perilaku seseorang itu dipengaruhi
oleh tiga faktor utama yaitu: 1.
Faktor Predisposisi Predisposing factors Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan,
tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat social,
ekonomi dan sebagainya.Faktor- faktor ini terutama yang positif mempermudah terwujudnya perilaku kesehatan, maka sering disebut sebagai faktor pemudah.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor pemungkin Enabling Factors
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, untuk berperilaku sehat masyarakat memerlukan sarana
dan prasarana pendukung.Fasilits ini pada hakekatnya mendukung untuk mewujudkan perilaku kesehatan, maka faktor-fakor ini disebut dengan faktor
pendukung atau faktor pemungkin. 3.
Faktor Penguat atau Pendorong Reinforcing Factors Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama,
dan para tenaga kesehatan.Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan.Untuki
berperilau sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan juga perilaku contoh
acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan terlebih lagi para tenaga kesehatan.disamping itu undang-undng juga diperlukan untuk memperkuat perilaku
masyarakat tersebut Notoatmojdo, 2007.
2.3. Imunisasi Hepatitis B