BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Persepsi Ibu tentang Peran Tenaga Kesehatan Sebagai Customer
terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitus B pada Bayi 0-7 Hari
Berdasarkan analisis bivariat antara persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan sebagai customer dengan pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7
hari di wilayah kerja Puskesmas Medan Belawan, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,012. Artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu tentang peran
tenaga kesehatan sebagai customer dengan pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi usia 0-7 hari, demikian juga dengan analisis regresi logistik berganda
menunjukkan ada pengaruh persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan sebagai customer terhadap pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
Berdasarkan hasil penelitian, persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan sebagai customerterhadap pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari
tertinggi masih berada pada kategori tidak baik 57,6. Sebanyak 51,8 menurut ibu tenaga kesehatan tidak menanyakan kepada ibu tentang pentingnya pemberian
imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Demikian juga dengan pelayanan yang baik, sebesar 52,9 menurut ibu tenaga kesehatan tidak memberikan pelayanan yang baik
saat mengimunisasi bayinya, kemudian sebanyak 51,8 tenaga kesehatan tidak memberikan imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
Customer yaitu staf yang diberikan tugas istimewa memberikan asuhan pelayanan medis dan kesehatan kepada masyarakat yang menggunakan jasa
Universitas Sumatera Utara
pelayanan Muninjaya, 2004. Dalam hal ini Sebagai pemberi pelayanan, petugas harus dapat membantu klien dalam upaya mencegah terjadinya sakit dan
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan Rendahnya persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan sebagai customer
disebabkan oleh karena dalam memberikan pelayanan tenaga kesehatan tidak memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Pelayanan
yang baik merupakan faktor yang menentukan kepatuhan seseorang untuk mengikuti anjuran dari tenaga kesehatan, oleh karena itu tenaga kesehatan harus melaksanakan
tugasnya dengan baik.Menurut Rosenstock dalam Muzaham 1995 juga mengemukakan bahwa tindakan individu untuk mencari pengobatan atau pencegahan
penyakit akan didorong oleh persepsi atau pandangan individuyang baik dari tenaga kesehatan yang akan memberikan pelayanan.
Peran tenaga kesehatan sebagai customer juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi persepsi ibu terhadap upaya pemberian imunisasi. Karena jika ibu
memiliki persepsi yang baik terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan maka diharapkan akan meningkatkan keinginan ibu untuk mengimunisasi
bayinya begitu juga sebaliknya.
5.2. Pengaruh Persepsi Ibu tentang Peran Tenaga Kesehatan sebagai Komunikatorterhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi 0-7 Hari
Berdasarkan analisis bivariat antara persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan sebagai komunikator dengan pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi
0-7 hari di wilayah kerja Puskesmas Medan Belawan, diperoleh nilai probabilitasnya
Universitas Sumatera Utara
p 0,001. Artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan sebagai komunikator dengan pemberian imunisasi Hepatitis B pada
bayi usia 0-7 hari, demikian juga dengan analisis regresi logistik berganda menunjukkan ada pengaruh persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan sebagai
komunikator terhadap pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Persepsi ibu tentang tenaga kesehatan sebagai komunikator terhadap
pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari masih pada kategori tidak baik 51,8. Sebanyak 50,6 menurut ibu tenaga kesehatan tidak memberikan informasi
tentang imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Demikian juga dengan akibat jika bayi tidak diimunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari, sebesar 58,8 tenaga kesehatan
tidak menginformasikan akibat jika bayi tidak diimunisasi, kemudian sebesar 50,6 tenaga kesehatan juga tidak menginformasikan kapan waktu pemberian imunisasi
hepatitis B pada bayi 0-7 hari dan 57,6 menurut ibu tenaga kesehatan juga tidak ada menanyakan kembali apakan ibu mengerti tentang pentingnya imunisasi hepatitis B
pada bayi 0-7 hari. Komunikator adalah orang ataupun kelompok yang menyampaikan pesan
ataupun stimulus kepada orang atau pihak lain dan diharapkan pihak lain yang menerima pesan tersebut memberikan respon. Dengan adanya komunikator yang baik
sebagai pemberi pesan kesehatan kepada kelompok sasaran diharapkan dapat merubah persepsi kelompok sasaran guna berperan serta dalam kegiatan imunisasi.
Menurut Mundakir 2006 tenaga kesehatan tidak cukup hanya mengetahui teknik komunikasi dan isi pesan tetapi yang sangat penting adalah sikap, penguasaan
Universitas Sumatera Utara
bahasa dan penampilan dalam berkomunikasi.Sebagai pelaku aktif dalam komunikasi, peran komunikator sangatlah penting.Komunikasi dapat berjalan lancar
dan efektif tidak jarang karena faktor komunikator. Komunikator yang baik akan mempengaruhi persepsi ibu terhadap pemberian
imunisasi, namun dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa persepsi ibu tentang peran tenaga kesehatan tidak baik. Hal ini dikarenakan tenaga kesehatan yang berperan
sebagai komunikator kurang memberikan informasi yang baik kepada responden, Dalam hal ini tenaga kesehatan juga harus menyadari bahwa pentingnya imunisasi
hepatitis B 0-7 hari tidak cukup hanya didukung oleh kesadaran responden sendiri untuk melakukan imunisasi pada anaknya, namun komunikasi dari tenaga kesehatan
juga sangat mempengaruhi dalam upaya pemberian imunisasi. Sebagai tenaga kesehatan tidak cukup hanya mengatakan bahwa imunisasi itu penting, tetapi dengan
memberikan imunisasi pada anaknya maka ibu akan memperoleh pengalaman Notoatmodjo, 2003.
Tenaga kesehatan sebagai komunikator seharusnya berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan informasi ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis
B pada bayi 0-7 hari sehingga diharapkan dapat meningkatkan persepsi ibu tentang peran dari tenaga kesehatan itu sendiri. Selain itu tenaga kesehatan juga melakukan
pelatihan atau penyuluhan kepada kader-kader tentang pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari, sehingga para kader dapat memperkuat intensitas informasi
tentang pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
Selain itu tenaga kesehatan juga merupakan sumber informasi yang baik untuk mengetahui masalah-masalah yang
Universitas Sumatera Utara
sedang dihadapi oleh ibu tentang keadaan bayi atau masalah pemberian imunsasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Masalah masih rendahnya persepsi ibu tentang peran
tenaga kesehatan karena sering kali tenaga kesehatan terlalu banyak memberikan informasi dan berbicara dengan gaya merendahkan ibu atau pasien, terutama jika pasien
berasaal dari social ekonomi rendah.
Idwar 2000, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penyuluh kesehatan terhadap pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari dengan
informasi yang diterima oleh Ibu sehingga perlu peningkatakan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari dengan memberikan informasi yang lebih baik tentang manfaat
pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan.
5.3. Pengaruh Persepsi Ibu tentang PeranTenagaKesehatan Sebagai