2.1.1.Penggolongan Koloid
Menurut Bird 1993,cara penggolongan koloid yang lebih umum adalah: 1. Dispersi koloid, sistem ini terjadi secara termodinamik tidak stabil karena nisbah
permukaan volume yang sangat besar. 2 . Larutan koloid sejati, yang terjadi dari larutan dengan zat terlarut yang berat
Molekulnya tinggi makromolekul seperti protein ,karbohidrat, dan sebagainya sistem ini secara termodinamik stabil.
3. Koloid asosiasi Association colloid kadang-kadang dinamakan koloid elektrolit colloid electrolyte. Sistem ini terdiri dari molekul – molekul yang berat
molekulnya rendah yang beragreasi membentuk partikel berukuran koloid.Sistem ini juga stabil secara termodinamik.
2.1.2. Sifat - sifat Koloid 2.1.2.1. Sifat Fisika
Sifat fisika koloid berbeda-beda tergantung jenis koloidnya. Pada koloid hidrofob sifat-sifat seperti rapatan, tegangan permukaan dan viskositasnya hampir
sama dengan medium pendispersinya. Pada koloid hidrofil karena terjadi hidrasi, sifat-sifat fisikanya sangat berbeda dengan mediumnya. Viskositasnya lebih besar dan
tegangan permukaannya lebih kecil.
2.1.2.2. Sifat Koligatif
Suatu koloid dalam medium cair juga mempunyai sifat koligaif. Sifat ini hanya bergantung pada jumlah partikel koloid bukan pada jenisnya. Sifat-sifat koligatif
koloid umumnya lebih rendah daripada lautan sejati dengan jumlah partikel yang sama Yazid, 2005. Ini disebabkan karena butir-butir koloid terdiri atas beribu-ribu
molekul,sedangkan pengaruh terhadap sifat koligatif hanya ditentukan oleh jumlah molekul Sukardjo, 1997
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.3. Sifat Optis
Walaupun secara definisi partikel koloid terlalu kecil untuk dapat dilihat oleh mikroskop biasa mereka dapat dideteksi secara optikal. Ketika cahaya dilewatkan
melalui medium yang mengandung partikel yang tidak lebih besar daripada 10
-9
m, berkas cahaya tersebut tidak dapat dideteksi dan medium tersebut disebut optically
clear. Ketika partikel koloid hadir, bagaimanapun, sebagian cahaya akan dihamburkan, dan sebagian lagi akan diteruskan dalam intensitas yang rendah.
Penghamburan ini dikenal dengan nama efek Tyndall Laider, 1982.
Efek Tyndall dapat digunakan untuk mengamati partikel-partikel koloid dengan menggunakan mikroskop. Karena intensitas hamburan cahaya bergantung
pada ukuran partikel, maka efek Tyndall juga dapat digunakan untuk memperkirakan berat molekul koloid. Partikel-partikel koloid yang mempunyai ukuran kecil,
cendrung untuk menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang pendek. Sebaliknya partikel-partikel koloid yang mempunyai ukuran besar cendrung untuk
menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang Bird, 1993.
2.1.2.4. Sifat kinetik
a. Gerak Brown Partikel koloid bila diamati dibawah mikroskop ultra akan nampak sebagai
bitik-bintik bercahaya yang selalu bergerak secara acak dengan jalan berliku-liku. Gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium pendispersinya disebut gerak
Brown. Terjadinya gerakan ini disebabkan oleh banyaknya tabrakan molekul- molekul medium pendispersi tidak sama tidak setimbang Yazid, 2005.
b. Pengendapan sedimentasi Partikel-partikel koloid mempunyai kecendrungan untuk mengendap karena
pengaruh gravitasi bumi. Hal tersebut bergantung pada rapat massa partikel terhadap mediumnya. Jika rapat massa partikel lebih besar dari medium
Universitas Sumatera Utara
pendispersinya, maka partikel tersebut akan mengendap. Sebaliknya bila rapat massanya lebih kecil akan mengapung.
Koagulasi endapan koloid dapat dipercepat oleh suhu tinggi dan pengadukan serta dengan penambahan elektrolit tertentu. Dengan suhu tinggi berarti akan
menurunkan viskositas dan menaikkan selisih rapatan. Namun faktor-faktor ini pengaruhnya relatif kecil terhadap kecepatan pengendapan Yazid, 2005.
c. Difusi Partikel zat terlarut akan mendifusi dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke
daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Difusi erat kaitannya dengan gerak Brown, sehingga dapat dianggap molekul-molekul atau partikel-partikel koloid
mendifusi karena adanya gerak Brown. Kecendrungan dari zat untuk berdifusi dinyatakan dengan koefisien difusi. Menurut Graham, butir-butir koloid berdifusi
sangat lambat karena ukuran partikelnya relatif besar Yazid, 2005.
2.1.2.5. Sifat Listrik