Pembuatan larutan Natrium Lauril Sulfat 30 Pembuatan lateks polistirena Pembuatan campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam Pengujian kestabilan lateks polistirena

3.3. Prosedur Kerja 3.3.1. Pembuatan larutan polistirena pekat Sebanyak 70 ml toluena dimasukkan ke dalam gelas beaker. Kemudian ditambahkan 30 g polistirena foam sedikit demi sedikit. Lalu diaduk hingga semua polistirena foam larut. Larutan yang terbentuk diukur densitasnya.

3.3.2. Pembuatan larutan Natrium Lauril Sulfat 30

Ditimbang sebanyak 30,3 g Natrium Lauril Sulfat, dimasukkan kedalam gelas beaker. Ditambahkan 50 ml aquadest, diaduk dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dan diencerkan hingga garis batas.

3.3.3. Pembuatan lateks polistirena

Sebanyak 90 ml larutan polistirena dimasukkan ke dalam gelas beaker. Ditambahkan 10 ml aquades, kemudian ditambahkan 10 ml larutan natrium lauril sulfat 30 setetes demi setetes secara perlahan-lahan sambil diaduk hingga homogen. Perlakuan yang sama juga dilakukan untuk larutan polistirena dan aquades dengan perbandingan 70:30, 50:50, 30:70,90:10 dan 10:90. Hasil yang diperoleh diuji kestabilannya dan diamati bentuk dan ukuran partikelnya yang stabil.

3.3.4. Pembuatan campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam

Sebanyak 50 ml larutan lateks polistirena dimasukkan secara bersama ke dalam gelas beaker. Ditambahkan 50 ml lateks pekat karet alam. Kemudian diaduk dengan menggunakan mixer. Perlakuan yang sama juga dilakukan untuk larutan polistirena dan lateks pekat karet alam dengan perbandingan 70:30, 80:20, 20:80, 60:40, 40:60 30:70, 90:10 dan 10:90. Hasil yang diperoleh diuji kestabilannya dan diamati bentuk dan ukuran partikelnya yang stabil. Universitas Sumatera Utara

3.3.5. Pengujian kestabilan lateks polistirena

Pengujian ini dilakukan pada semua lateks polistirena dan campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam yang terbentuk selama masa penyimpanan 1, 3, 5, dan 7 hari. Disiapkan piknometer 5 ml, ditimbang massa piknometer kosong. Dimasukkan lateks polistirena ke dalam piknometer. Kemudian ditimbang massanya dengan menggunakan neraca analitis, penimbangan dilakukan sebanyak tiga kali dan dihitung nilai densitasnya.

3.3.6. Penentuan ukuran dan bentuk partikel.