Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

lateks polistirena dan lateks pekat karet alam terhadap kestabilan emulsi dengan menggunakan emulsifier natrium lauril sulfat.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana teknik pencampuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam. 2. Bagaimana pengaruh waktu penyimpanan terhadap kestabilan emulsi campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam. 3. Bagaimana pengaruh penambahan lateks pekat karet alam pada lateks polistirena terhadap kestabilan emulsi. 1.3.Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah pada : 1. Emulsifier yang digunakan adalah natrium lauril sulfat dengan konsentrasi 30 dan volume konstan untuk setiap variasi perbandingan yaitu 10 ml 2. Variasi perbandingan polistirena dan air yang digunakan adalah 10:90,30:70,50:50,70:30 dan 10:90. 3. Waktu penentuan kestabilan lateks polistirena dan campuran lateks Polistirena dengan lateks pekat karet alam yang digunakan adalah 1,3,5 dan 7 hari 1.4.Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui cara preparasi lateks polistirena dari styrofoam dengan natrium lauril sulfat sebagai bahan pengemulsi. 2. Untuk mengetahui variasi perbandingan volume dan nilai densitas campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam vv yang paling stabil . 3. Untuk mengetahui pengaruh penambahan lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam terhadap ukuran dan bentuk partikel. Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: Memberikan gambaran cara preparasi campuran lateks polistirena dan lateks pekat karet alam dengan emulsifier natrium lauril sulfat.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dan bahan yang digunakan adalah styrofoam yang diperoleh secara sembarang dari beberapa tempat. Dimana pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu: 1. Tahapan Preparasi larutan polistirena Pembuatan larutan polistirena dilakukan dengan cara melarutkan styrofoam kedalam toluene sehingga diperoleh larutan polistirena yang kental. 2. Tahap pembuatan lateks polistirena Pada tahapan ini pertama larutan polistirena kental ditambahkan aquadest dengan natrium lauril sulfat dan diaduk menggunakan mixer. 3. Tahap pembuatan pencampuran lateks polistirena dan lateks pekat karet alam Pada tahapan ini pertama larutan lateks polistirena dan lateks pekat karet alam dicampurkan secara bersamaan kedalam satu beaker glass. 4. Tahap Pengujian kestabilan lateks polistirena dan campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam . Pada tahap ini Pengujian kestabilan ini dilakukan dengan mengukur densitas lateks polistirena dan campuran lateks PS dengan lateks pekat karet alam selama masa penyimpanan 1,3,5 dan 7 hari. 5. Tahap Penentuan ukuran dan bentuk partikel Pada tahap ini Penentuan ukuran dan bentuk partikel lateks polistirena dan campuran lateks PS dengan lateks pekat karet alam dilakukan dengan melihat dibawah mikroskop optik dengan menggunakan pembesaran 400 x dan dihitung rata-rata ukuran partikel. Universitas Sumatera Utara Variabel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : - Variabel bebas : - Volume larutan polistirena 90,70,50,30,dan 10 ml - Volume aquadest 10,30,50,70 dan 90 ml - Volume lateks pekat 10,20,30,40,50,60,70,80 dan 90 ml - Waktu penyimpanan lateks politirena dan campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam.1,3,5 dan 7 hari - Variabel terikat : - Kestabilan emulsi, Ukuran dan bentuk partikel - Variabel tetap : - Volume masing – masing NLS 10 ml 1.7.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Polimer, Kimia Fisika, BFS Bengkel Fotografi Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA