Analisis Kestabilan Lateks Polistirena.

Tabel 4.4. Data Distibusi Penyebaran Ukuran Partikel Campuran Lateks Polistirena dengan Lateks pekat karet alam pada Konsentrasi NLS 30 Ukuran Partikel CampuranLateks Polistirena dengan lateks pekat karet alam m Frekuensi Distribusi Campuran Partikel Lateks Polistirena dengan lateks pekat karet alam NLS 30 1 - 2 - 3 - 4 10 5 10 6 10 7 10 8 10 9 10 10 20 12 20

4.2. Pembahasan

4.2.1. Analisis Kestabilan Lateks Polistirena.

Pengujian kestabilan ini berdasarkan hubungan antara densitas fase terdispersi, densitas fase pendispersi, densitas emulsi dan volume fraksi yang menentukan konsentrasi partikel minyak Weiss, 2002. Universitas Sumatera Utara Dari data pengukuran densitas pada Tabel 4.1, dan Tabel 4.2 diperoleh gambaran kestabilan Lateks polistrena dan campuran lateks Polistirena dengan lateks pekat karet alam selama masa penyimpanan seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini. Gambar 4.1. Grafik antara Densitas Versus Waktu Penyimpanan Lateks Polistirena dengan Bahan Pengemulsi NLS 30. Pada gambar 4.1 terlihat bahwa nilai densitas lateks polistirena pada perbandingan 90 : 10 tidak mengalami perubahan yaitu 0,848 gml selama masa penyimpanan . Hal ini menunjukkan bahwa lateks polistirena dengan NLS 30 pada perbandingan 90 : 10 stabil selama masa penyimpanan dengan nilai densitas 0,848 gml. Sedangkan untuk lateks polistirena dengan perbandingan 70 : 30 nilai densitasnya mengalami perubahan pada penyimpanan hari ketiga, dengan kenaikan nilai densitas yang sangat signifikan yaitu dari 0,934 gml menjadi 0,976 gml dan kemudian stabil pada hari kelima dan ketujuh dengan nilai densitas 0,986 gml. Hal ini memperlihatkan bahwa lateks polistirena pada perbandingan 70 : 30 hanya mampu stabil selama dua hari, yang kemudian mengalami proses pemisahan fase. Universitas Sumatera Utara Lain halnya dengan lateks polistirena perbandingan 50 : 50 dan 30 : 70. Lateks polistirena pada perbandingan 50:50 hanya stabil selama dua hari dan telah mengalami pemisahan fase pada hari penyimpanan hari kelima dan ketujuh. Seperti yang telihat pada Gambar 4.1, lateks polistirena dengan perbandingan 50 : 50 mengalami kenaikan nilai densitas dari 1,056 gml menjadi 1,064 gml. Dan untuk lateks polistirena perbandingan 30 : 70 hanya stabil pada hari pertama dan terus mengalami kenaikan sekitar 0,008 gml pada setiap penyimpanan. Gambar 4.2. Grafik antara densitas terhadap waktu penyimpanan campuran Lateks Polistirena dengan lateks pekat karet alam dengan Bahan Pengemulsi NLS 30. Sedangkan pada campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam yang stabil adalah pada perbandingan 50:50. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.2, dari gambar tersebut terlihat bahwa campuran lateks polistirena dan lateks pekat karet alam dengan perbandingan 50 : 50 tidak mengalami perubahan nilai densitas selama masa penyimpanan, dengan nilai densitas yang konstan yaitu 0,998 gml.Dari grafik 4.2 menunjukkan bahwa campuran lateks polistirena dan lateks pekat karet alam NLS 30 pada perbandingan 50 : 50 stabil selama masa penyimpanan. Hal ini diakibatkan Universitas Sumatera Utara peningkatan derajat rangkai silang dari kedua komponen sehingga menghasilkan fasa yang lebih homogen dan sifat sinergetik kedua campuran meningkat Thamrin, 2003. Untuk campuran lateks polistirena dan lateks pekat karet alam perbandingan 10 : 90 nilai densitasnya mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada hari penyimpanan kelima. Pada hari penyimpanan kelima nilai densitasnya menjadi 0,998 gml dimana pada hari penyimpanan pertama dan ketiga nilai densitasnya adalah 0,984 gml. Dari grafik pada Gambar 4.2 tersebut terlihat bahwa kenaikan densitas campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam perbandingan 10 : 90 pada hari penyimpanan ketiga adalah sekitar 0,014 gml. Sama halnya seperti perbandingan 70:30, pada perbandingan 70 : 30 juga hanya stabil selama dua kali masa penyimpanan. Untuk perbandingan 30 : 70 dan perbandingan 90 : 10 . Pada kedua perbandingan ini lateks polistirena telah mengalami pemisah fase pada hari penyimpanan ketiga. Hal ini terlihat dari naiknya nilai densitas campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam pada hari penyimpanan kedua yaitu dari 0,982 gml menjadi 1,004 gml untuk perbandingan 30 : 70 dan pada perbandingan 90 : 10 kenaikannya dari 0,812 gml menjadi 1,006 gml. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya keteraturan molekul dalam campuran dengan meningkatnya kandungan PS, dominasi PS yang bersifat linear sehingga penyusun molekul dalam campuran yang dihasilkan menjadi teratur dan berat jenis campuran meningkat. Kemala.T,2010. Dari grafik pada Gambar 4.2 terlihat bahwa densitas campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam pada perbandingan 40:60 dan 60:40 mengalami pemisahan fase selama masa penyimpanan hari ketiga dan terus menunjukkan peningkatan nilai densitas sampai penyimpanan hari ketujuh yaitu 1,008 gml untuk perbandingan 40:60 dan 1,022 gml untuk perbandingan 60:40. Hal ini menunjukkan bahwa pada perbandingan 40:60 dan perbandingan 60:40 tersebut mengalami pemishan fase selama masa penyimpanan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk perbandingan 20:80 nilai densitasnya mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada hari penyimpanan kelima, yaitu dari 0,983 gml menjadi 1,016 gml . Hal ini memperlihatkan bahwa lateks polistirena pada perbandingan tersebut hanya stabil selama empat hari masa penyimpanan yang kemudian pada hari kelimanya mengalami proses pemisahan fase. Begitu pula yang terjadi pada lateks polistirena dengan perbandingan 80:20. Lateks pada perbandingan ini mengalami pemisahan fase pada hari ketiga masa penyimpanan. Hal ini terlihat pada gambar 4.2, campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam perbandingan 80:20 mengalami kenaikan nilai densitas dari 0,993 gml menjadi 1,010 gml pada perbandingan ini mengalami kenaikan nilai densitas sekitar 0,017 pada campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam.Semua itu menunjukkan bahwa campuran lateks polistirena dan lateks pekat karet alam perbandingan 50 : 50 memiliki tingkat kestabilan yang paling baik yang terlihat dari nilai densitas yang tidak mengalami perubahan selama masa pernyimpanan. Hal ini menunjukan bahwa campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam perbandingan 50 : 50 selama masa penyimpanan tidak mengalami proses pemisahan fase.

4.2.2. Analisa Ukuran dan Bentuk Partikel Lateks .