TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak v Abstract vi Daftar Isi ix Daftar Tabel x Daftar Gambar xi Daftar Lampiran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Perumusan Masalah 3 1.3. Pembatasan Masalah 3 1.4. Tujuan Penelitian 3 1.5. Manfaat Penelitian 4 1.6. Metodologi Penelitian 4 1.7. Lokasi Penelitian 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Koloid 6 2.1.1. Penggolongan Koloid 7 2.1.2. Sifat-Sifat Koloid 7 2.1.2.1. Sifat Fisika 7 2.1.2.2. Sifat Koligatif 7 2.1.2.3. Sifat Optis 8 2.1.2.4. Sifat kinetik 8 2.1.2.5. Sifat Listrik 9 2.1.3. Kestabilan Koloid 10 2.2. Emulsi 10 2.2.1. Kestabilan Emulsi 13 2.3. Surfaktan 14 2.3.1. Klasifikasi Surfaktan 13 2.4. Natrium Lauril Sulfat 14 2.5.Polistirena 15 2.5.1.Polistirena Foam 16 2.6. Karet alam 17 2.6.1.Lateks Pekat 18 Universitas Sumatera Utara 2.7. Tehnik Pencampuran 19 2.7.1.Teori Pencampuran 19 2.7.2.Tehnik Pencampuran 19 2.7.2.1. Pencampuran Reaksi 20 2.7.2.2.Polimerisasi 20 2.7.2.3.Pencampuran secara mekanik 20 2.8. Karakterisasi Partikel Emulsi 21 2.8.1.Ukuran Partikel 21 2.8.2.Mikroskop Optik 21

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Alat-alat 24 3.2. Bahan-bahan 24 3.3. Prosedur Penelitian 25 3.3.1. Pembuatan Larutan Polistirena Pekat 25 3.3.2. Pembuatan Larutan Natrium Lauril Sulfat NLS 30 25 3.3.3. Pembuatan Lateks Polistirena 25 3.3.4 .Pembutan larutan campuran lateks polistirena dan lateks pekat karet alam 25 3.3.5. Pengujian Kestabilan Lateks Polistirena 26 3.3.6. Penentuan Ukuran dan Bentuk Partikel Lateks Polistirena 26 3.4. Skema Penelitian 27 3.4.1. Pembuatan Larutan Polistirena Pekat 27 3.4.2. Pembuatan Larutan Natrium Lauril Sulfat NLS 30 27 3.4.3. Pembuatan Lateks Polistirena 28 3.4.4. Pembuatan campuran Lateks PS dengan lateks pekat karet alam 29 3.5. Pengujian Kestabilan Lateks Polistirena 30 3.5.1.Penentuan Densitas 30 3.5.2. Penentuan Ukuran dan Bentuk Partikel Lateks Polistirena 30

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil 32 4.2. Pembahasan 35 4.2.1. Analisa Pengujian Kestabilan Lateks Polistirena 35 4.2.2. Analisa Ukuran dan Bentuk Partikel Lateks Polistirena 39

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran 40 5.1. Kesimpulan 40 DAFTAR PUSTAKA 41 LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Data Karakterisitik Natrium lauril sulfat E,Merck,2008. 6 Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Densitas Lateks Polistirena dengan Konsentrasi Natrium Lauril Sulfat NLS 30 pada Berbagai Waktu Penyimpanan. 32 Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran Densitas Campuran Lateks Polistirena dan lateks pekat dengan Konsentrasi Natrium Lauril Sulfat NLS 30 pada Berbagai Waktu Penyimpanan. 33 Tabel 4.3 Data Distibusi Penyebaran Ukuran Partikel Lateks Polistirena pada Konsentrasi Natrium Lauril Sulfat NLS 30. 34 Tabel 4.4. Data Distibusi Penyebaran Ukuran Partikel Campuran Lateks Polistirena dan Lateks pekat pada Konsentrasi Natrium Lauril Sulfat NLS 30 35 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.5. Gambaran Penentuan Ukuran Partikel untuk Partikel yang Tidak Berbentuk Bulat. 23 Gambar 4.1. Grafik antara Densitas Versus Waktu Penyimpanan Lateks Polistirena dengan Bahan Pengemulsi Natrium Lauril Sulfat 30 36 Gambar 4.2. Grafik antara Densitas Versus Waktu Penyimpanan Campuran Lateks Polistirena dan lateks pekat karet lam dengan Bahan Pengemulsi Natrium Lauril sulfat 30. 37 Gambar 4.3. Grafik Distibusi Penyebaran Ukuran Partikel Lateks Polistirena dan Campuran Lateks Polistirena dan Lateks pekat karet alam pada Konsentrasi Natrium Lauril Sulfat NLS 30 39 Gambar 4.5. Foto Micrograph Mikroskop Optik Lateks Polistirena NLS 30 dengan Perbesaran 400x. 40 Gambar 4.6. Foto Micrograph Mikroskop Optik Lateks Polistirena dan Campuran Lateks polistirena dan lateks pekat karet alam dengan Perbesaran 400x. 40 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A. Fotografi Lateks Polistirena NLS 30 LAMPIRAN B. Fotografi Lateks Polistirena dan Campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam LAMPIRAN C. Penentuan Ukuran Diameter Rata – rata Partikel Lateks Polistirena LAMPIRAN D. Penentuan Ukuran Diameter Rata – rata Partikel Campuran Lateks Polistirena dengan lateks pekat karet alam LAMPIRAN E. Nilai Densitas Larutan Polistirena Dan Aquades LAMPIRAN F. Spesifikasi Lateks Pekat Karet alam Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Pembuatan lateks polistirena menggunakan pengemulsi natrium lauril sulfat NLS telah dilakukan dengan cara melarutkan styrofoam polistirena foam dalam toluena 3070. Selanjutnya larutan polistirena dicampur dengan aquades, dengan variasi perbandingan larutan polistirena dan aquades vv adalah 70:30, 30:70, 50:50, 90:10, dan 10:90 kemudian ditambahkan 10 ml larutan natrium lauril sulfat NLS dengan konsentrasi 30, dan lateks polistirena yang stabil ditambahkan lateks pekat dengan variasi perbandingan 30:70, 70:30, 50:50, 10:90, 90:10, 20:80, 80:20, 40:60, dan 60:40.Karakterisasi lateks polistirena meliputi pengujian kestabilan selama masa penyimpanan dengan cara mengukur densitasnya dan penentuan ukuran dan bentuk partikel dengan pengamatan mikroskop optik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lateks polistirena dengan perbandingan 90:10 merupakan lateks yang paling stabil dengan nilai densitas konstan selama masa penyimpanan yaitu 0,848 gml untuk NLS 30. Ukuran partikel rata-rata 1,566 m dengan distribusi ukuran partikel yang semakin besar sebanding dengan penambahan lateks pekat yaitu 8,3 m. Hasil fotografi mikroskop optik menunjukkan bahwa lateks polirtirena NLS 30 memiliki bentuk dan ukuran partikel yang lebih seragam. Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Preparation of latex polystyrene with emulsifier ammonium lauril sulfate ALS has carried out by dissolved Styrofoam foam polystyrene in toluene 3070. And then polystyrene solution mixed with aquadest, at ratio polystyrene and aquadest vv were 90:10, 70:30, 50:50, 70:30, and 10:90 then added 10 ml of natrium lauril sulfate NLS solution at concentrations 30. The characterizations of the latex polystyrene included the stability determination during storage by density measurement and the determination particle sizes and forms by microscopic optic observation. The results shows that latex polystyrene ratio 90:10 is the most stable with density value constant during storage, are 0,848 gml for 30. The particle sizes average are 1,566 m with the distribution particle sizes decrease as latex are 8,3 m. Photomicrograph microscope optic shows that latex polystyrene NLS 30 has a familiar particle forms and sizes. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN