Analisa Retak Balok Kurvatur Balok

68

IV.4.3. Analisa Retak Balok

Retak vertical yang memanjang dari sisi tarik balok akan terjadi pada balok jika terjadi pembebanan. Hal ini dikarenakan regangan tarik yang terjadi pada sisi bawah penampang sudah melebihi regangan tarik beton. Agar lebih mudah dan lebih teliti penggambaran pola retak yang terjadi pada balok maka balok dibagi menjadi beberapa segen yang digambarkan pada benda uji balok. Masing-masing balok dibagi menjadi 64 segmen. Pembagian segmen pada benda uji dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 4.9. Pembagian Segmen Balok Dari hasil penelitian didapatkan retak yang terjadi pada masing-masing balok akibat pembebanan yang dapat dilihat pada gambar berikut ini : 69 Gambar 4.9. Retak Pada Balok Tanpa Fiber 70 Gambar 4.9. Retak Pada Balok Dengan Fiber 71 Dari hasil percobaan didapat pula data lebar retak maksimum dan panjang retak yang terjadi : Tabel 4.12. Lebar Retak Maksimum Balok Lebar Retak Maksimum cm Segmen ke- Tanpa Fiber 0,44 46 Dengan Fiber 0,33 20 Tabel 4.13. Panjang Retak Total Beban kg Balok Tanpa Fiber cm Balok Dengan Fiber cm 500 1000 1500 2000 30 2500 50 30 3000 78 48 3500 112 55 4000 128 61 4500 142 68 5000 159 77 5500 197 79 6000 220 99 6500 245 108 72 7000 263 134 7500 290 - 73 Grafik 4.8. Hubungan Beban – Panjang Retak 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 100 200 300 400 Beban kg Panjang Retak cm Balok Tanpa Fiber Balok Dengan Fiber 74

IV.4.4. Kurvatur Balok

Besarnya sudut kurvatur yang terjadi pada balok akibat lendutan yang terjadi dapat dihitung dengan persamaan : = Panjang yang terjadi akibat lendutan maksimum dapat dihitung dengan persamaan : ′ ′ = Dimana : HJ = Panjang mula-mula 3000 mm H’J’ = Panjang setelah mengalami lendutan mm y = Jarak dari garis netral mm R = Jari –jari yang terjadi akibat lendutan = Panjang garis netral 3000 mm Untuk menghitung nilai R secara teori dapat digunakan rumus : = Mx Dengan mensubstitusikan R ke persamaan diatas didapat : ′ ′ = H’J’ – 3000 = , . , . , . , 3000 H’J’ – 3000 = 2,9 mm H’J’ = 3003 mm 75 Tabel 4.14. Panjang Garis Kurvatur Balok Panjang cm Teori 3003 Tanpa Fiber 3006 Dengan Fiber 3005 Sehingga sudut kurvatur yang terjadi akibat lendutan adalah Tabel 4.15. Sudut kurvatur yang terjadi Balok Sudut ϕ Teori 5,63° Tanpa Fiber 6,34° Dengan Fiber 5,22° Gambar 4.11. Sudut Kurvatur Akibat Lendutan 76 a b c Gambar 4.12. Kurvatur Balok Tanpa Fiber Pada Saat a Retak, b Leleh dan c Hancur a b c Gambar 4.13. Kurvatur Balok Dengan Fiber Pada Saat a Retak, b Leleh dan c Hancur 77

IV.5. Keterbatasan Fasilitas

Data yang dihasilkan dari pengujian ini belum sempurna dikarenakan keterbatasan peralatan pengujian yang digunakan seperti penempatan alat jack hydraulic dan pembebanan yang simetris dimana beban yang bekerja pada letak tumpuan balok bisa tidak sama besar antara kiri dan kanan, sehingga besar beban tidak sama.

IV.6. Akurasi dari Alat Ukur

Skala manometer pada alat Jack Hydraulic dimana ketelitian pembacaan sebesar 250 kgstrip masih kurang baik karena terjadi kesalahan pembacaan. Hal ini sangat mempengaruhi pada lendutan yang terjadi sehingga dapat mengakibatkan gambar grafik hubungan beban, besar lendutan, dan regangan yang didapat dari setiap titik tidak membentuk kurva yang mulus seperti yang diharapkan.