Tujuan Penelitian Batasan Penelitian Batasan Benda Uji Mekanisme Pengujian

2 2. Berat sendiri yang cukup besar Beton yang memiliki berat jenis 2400 kgm 3 dapat menjadi beban tambahan pada struktur bangunan. 3. Pelaksanaan mempengaruhi kualitas beton Pelaksanaan di lapangan yang tidak diawasi dengan baik dapat mempengaruhi kualitas dari beton tersebut. 4. Kuat tarik rendah Kuat tarik beton normal tanpa tulangan hanya berkisar antara 9 - 15 dari kuat tekannya. Namun, seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi beton, kekurangan-kekurangan yang ada pada beton dapat diminimalkan. Salah satu topik yang menarik untuk diteliti adalah keretakan pada beton. Ketika beton telah dipadatkan dengan baik, keretakan pada beton tetap dapat terjadi. Retak pada beton dapat menyebabkan korosi pada tulangan. Keretakan pada beton tersebut dapat diminimalkan dengan menambahkan campuran beton concrete admixtures jenis fiber kedalam molen sebelum pengecoran. Keuntungan dari fiber yaitu daya tarik yang kuat serta dapat mengurangi retak susut Shrinkage crack pada beton. Salah satu bagian pada konstruksi yang penting adalah balok. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap balok yang menggunakan fiber dan tanpa menggunakan fiber.

I.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Membandingkan kuat tekan beton yang memakai fiber dan tanpa memakai fiber dengan test silinder dan balok beton bertulang 2. Menganalisa serta membandingkan regangan dan beban yang terjadi pada balok beton bertulang yang memakai fiber dan tanpa memakai fiber. 3. Menganalisa serta membandingkan lendutan dan retak yang terjadi pada balok beton bertulang yang memakai fiber dan tanpa memakai fiber. 3 4. Menganalisa serta membandingkan sudut kurvatur yang terjadi pada pada balok beton bertulang akibat lendutan yang memakai fiber dan tanpa memakai fiber.

I.3. Batasan Penelitian

Adapun pembatasan penelitian yang diambil untuk mempermudah penyelesaian dan keterbatasan pengetahuan penulis dalam permasalahan balok beton bertulang yaitu : 1. Balok beton bertulang sesuai dengan batasan benda uji. 2. Komposisi bahan SikaFibre yang digunakan, diproduksi oleh PT.Sika Indonesia tidak ditinjau. 3. Balok beton bertulang diberikan beban terpusat yang dibebani secara berangsur- angsur. 4. Balok ditumpu pada perletakan sendi dan rol.

I.4. Batasan Benda Uji

Batasan benda uji dalam penyelesaian tugas akhir ini, yaitu : Tabel 1.1. Perbandingan Antar Benda Uji Benda Uji I Benda Uji II Mutu K-225 K-225 Dimensi Balok 15 x 20 x 320 cm 15 x 20 x 320 cm Tulangan Tarik 2D20 2D20 Tulangan Tekan 2D12 2D12 Tulangan Sengkang D6-12 cm D6-12 cm Jumlah Silinder 6 buah 6 buah Fiber Ada Tidak Ada 4

I.5. Mekanisme Pengujian

Pengujian balok beton bertulang dengan dan tanpa penambahan fiber dilakukan di Laboratorium Rekayasa Struktur Program Studi Magister Teknik Sipil USU yang berlokasi di kompleks kampus Universitas Sumatera Utara, namun sebelumnya pemeriksaan agregat dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik USU. Penelitian ini menggunakan 2 dua buah sampel. Sampel I pertama adalah balok beton bertulang dengan menggunakan fiber sebanyak 600 gramm 3 beton yang diproduksi oleh PT. Sika Indonesia, dan Sampel II kedua merupakan balok beton bertulang tanpa menggunakan fiber. Sampel tersebut berukuran masing-masing 15 cm x 20 cm x 320 cm yang diletakkan pada perletakan sendi dan rol. Penelitian dilakukan dengan memberi beban sebanyak 2 dua buah sepanjang L3 dengan besar masing-masing ½ P dengan menggunakan alat Hydraulic Jack. Untuk mengetahui mutu beton maka dilakukan pengetesan kuat tekan benda uji silinder dengan ukuran diameter 15 cm tinggi 30 cm sebanyak 6 enam buah untuk masing-masing Sampel.

I.6. Metodologi Penelitian