Tegangan Regangan Beton Kuat Tarik Beton Baja Tulangan

16

II.4. Tegangan Regangan Beton

Tegangan yang terjadi pada beton menurut Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang yang dinyatakan dengan rumus : = 2.1 Dimana : σ = Tegangan Beton MPa P = Beban N A = Luas Penampang mm 2 Regangan yang terjadi pada beton menurut Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang dapat didefinisikan sebagai : = 2.2 Dimana : ε = Regangan Beton Δ l = Pertambahan panjang dalam daerah beban mm l = Panjang mula-mula mm

II.5. Kuat Tarik Beton

Konstruksi beton yang direncanakan mendatar menerima beban tegak lurus terhadap sumbu bahannya dan sering mengalami rekahan splitting. Hal ini terjadi karena daya dukung beton terhadap gaya lentur tergantung pada jarak dari garis berat beton, semakin jauh dari garis berat maka semakin kecil daya dukungnya. Kuat tarik untuk beton normal berkisar antara 9-15 dari kuat tekannya. Penggujian kuat tarik beton dilakukan melalui splitting test. Nilai pendekatan yang diperoleh menurut Istimawan Dipohusodo 1996 dalam bukunya dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50-0,60 √ fc’, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 √ fc’. Pengujian tersebut menggunakan benda uji silinder beton berdiameter 15 cm dan panjang 30 cm, diletakkan pada arah memanjang di atas alat penguji kemudian beban tekan diberikan merata arah tegak dari atas pada seluruh panjang silinder. Apabila kuat tarik terlampaui, benda uji terbelah menjadi dua bagian dari ujung ke ujung. Tegangan 17 tarik yang timbul sewaktu benda uji terbelah disebut sebagai spilt cylinder strength. Menurut SNI 03-2491-2002 besarnya tegangan tarik beton tegangan rekah beton dapat dihitung dengan rumus: = 2 di mana : Fct : Tegangan rekah beton kgcm2 P :Beban maksimum kg L : Panjang silinder cm D : Diameter cm

II.6. Baja Tulangan

Agar beton dapat bekerja dengan baik terutama untuk menahan gaya tarik maka perlu dibantu dengan perkuatan penulangan. Supaya berlangsungnya lekatan erat antara baja tulangan dengan beton, selain digunakan batang polos berpenampang bulat BJTP juga digunakan batang deformasian BJTD yang umumnya disebut tulangan baja ulir. Sifat fisik batang tulangan baja yang paling penting untuk digunakan dalam perhitungan perencanaan beton bertulang adalah tegangan luluh fy dan modulus elastisitas Es. Ketentuan SK SNI 03-2847-2002 menetapkan bahwa nilai modulus elastisitas baja adalah 200.000 MPa.

II.7. Balok Beton Bertulang