21
2. Faktor motif sosial, yaitu merupakan faktor yang membangkitkan minat pada hal-hal tertentu yang ada hubungannya dengan pemenuhan
kebutuhan sosial bagi dirinya, misalnya pendidikan yang lebih tinggi. 3. Faktor emosional, merupakan faktor perasaan yang erat kaitannya dengan
minat seseorang terhadap suatu obyek. Aktivitas yang memberikan keberhasilan dan kesuksesan akan menimbulkan perasaan senang dan
puas sehingga dapat menimbulkan pada bidang yang bersangkutan.
2.1.4 Indikator Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat tidak
datang secara
tiba-tiba. Ada
faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Untuk menguatkan hasil penelitian maka peneliti mengambil indikator berdasarkan beberapa pendapat orang. Berikut indikator minat
melanjutkan ke perguruan tinggi : a. Adanya perasaan senang
b. adanya keinginan c. adanya perhatian
d. adanya ketertarikan e. adanya kebutuhan
f. adanya harapan g. adanya dorongan dan kemauan
Slameto : 2010; Djaali: 2008
2.2 Pendapatan Orang Tua
2.2.1 Pendapatan
22
Sudremi 2007:133 pendapatan merupakan semua penerimaan seseorang sebagai balas jasanya dalam proses produksi. Balas jasa tersebut bisa berupa upah,
bunga, sewa, maupun, laba tergantung pada faktor produksi pada yang dilibatkan dalam proses produksi.
Ikatan akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No. 23 mendefinisikan pendapatan sebagai arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal. Suyanto 2000:80 mendefinisikan pendapatan sebagai berikut: Pendapatan
adalah sejumlah dana yang diperolah dari pemanfaatan faktor produksi yang dimiliki. Sumber pendapatan tersebut meliputi:
1. Sewa kekayaan yang digunakan oleh orang lain, misalnya menyewakan rumah, tanah.
2. Upah atau gaji karena bekerja kepada orang lain ataupun menjadi pegawai negeri.
3. Bunga karena menanamkan modal di bank ataupun perusahaan, misalnya mendepositokan uang di bank dan membeli saham.
4. Hasil dari usaha wiraswasta, misalnya berdagang, bertenak, mendirikan perusahaan, ataupun bertani.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah uang yang diterima selama periode tertentu dari balas jasa dari perusahaan yang
bisa berupa bentuk gaji, upah, tunjangan, seperti kesehatan dan pensiun. Menurut
23
Ikatan Akuntansi Indonesia bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan atau oleh
dirinya sendiri. Jumlah yang ditagi atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir
keperusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas dan karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan.
Mengenai pengukuran pendapatan dalam buku standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 23 dikatakan bahwa pendapatan harus diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pendapatan revenue biasa terjadi setiap saat, dan bisa juga terjadi secara berkala atau pada saat tertentu.
2. Pendapatan revenue diperoleh melalui hasil penjualan barang atau jasa, dengan kata lain revenue timbul karena adanya barang atau jasa yang
dijual kepada konsumen. Pendapatan dapat pula diperoleh dari penjualan atau pertukaran aktiva diluar barang barang atau pertukaran aktiva tetap
juga hasil dari hasil investasi seperti bunga, deviden dan lain-lain. 3. Pendapatan revenue yang sifatnya menambah atau menaikan nilai
kekayaan pemilik akibat adanya penilaian kembali atas aktiva tetap perusahaan dan aktiva yang timbul dari pembelian harta, investasi oleh
pemilik, pinjaman-pinjaman ataupun koreksi rugi laba periode tahun lalu, tidak dapat di kategorikan sebagai pendapatan revenue.
24
Pengertian penghasilan income sering disamakan, dengan pengertian pendapatan revenue, padahal dalam literatur akuntansi sesungguhnya kedua
istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda. Jika pendapatan masih merupakan pendapatan kotor yang belum dikurangi biaya dan beban untuk memperolehnya,
maka penghasilan adalah pendapatan dikurangi dengan biaya cost dan beban expense.
Baridwan 2000:30
mendefinisikan penghasilan income adalah
penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi biaya-biaya, bila pendapatan lebih kecil dari biaya, selisihnya sering disebut rugi. Dalam hal yang dimaksud dengan
penghasilan adalah penerimaan-penerimaan bersih yang diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan atau jasa selama satu periode dikurangi dengan biaya-
biaya yang terjadi dalam periode dimana hasil itu diperoleh periode yang sama. Lebih lanjut kita akan mengikuti penjelasan yang di berikan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia PSAK No. 25 bahwa penghasilan income mengikuti baik pendapatan maupun keuntungan. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa , bunga, dividen, royalty dan sewa.
Berdasarkan definisi mengenai pendapatan dan penghasilan yang telah dikemukakan diatas, maka jelaslah penghasilan tidak sama dengan pendapatan
walaupun dalam arti sehari-hari sering kita mendengar kedua istilah tersebut sama padahal keduanya adalah berbeda walaupun mempunyai kaitan yang erat satu
dengan yang lainnya.
2.2.2 Pendapatan Orang Tua