KERANGKA BERFIKIR KAJIAN PUSTAKA

pembelajaran konvensional; 3 terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajaryang signifikan antara siswa yang belajar IPA menggunakan media Interaktif berbatuan LKS dan konvensional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penggunaan media CD Interaktif berbantuan LKS dalam pembelajaran IPA di SD dapat menciptakan proses belajar mengajar yang tidak terlalu akademis dan verbalistik. Sehingga tidak memudarkan peran guru sebagai fasilitator bagi siswa untuk dapat mencapai hasil belajar yang komprehensif.

2.3 KERANGKA BERFIKIR

Kualitas pembelajaran di kelas IV SD Wonosari 02 belum optimal. Hal tersebut karena proses pembelajaran yang dilaksanakan secara tematik masih kurang sesuai. Permasalahan yang tampak dalam pembelajaran yaitu siswa bersifat pasif selama proses pembelajaran, masih tampak pergantian antar mata pelajaran; guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang menarik, guru belum mengajak siswa untuk berfikir konkrit, guru belum memanfaatkan lingkungan sekitar dengan materi yang akan diberikan. Sehingga sebagian besar nilai ulangan siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minial KKM pada beberapa mata pelajaran. Dari pengamatan yang telah dilakukan peneliti menetapkan alternatif pemecahan masalah sebagai tindakan perbaikan dalam pembelajaran. Alternatif yang telah ditetepkan peneliti, yaitu dengan melaksanakan pembelajaran tematik berbantuan media Interaktif. Pengertian pembelajaran tematik menurut Prastowo 2013:126 adalah pembelajaran yang melibatkan beberapa pelajaran yang diikat dalam tema-tema tertentu. Siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan pemberdayaan dalam memecahkan masalah, sehingga hal ini menumbuhkan kretivitas sesuai dengan potensi dan kecenderungan mereka yang berbeda satu dengan lainnya. Peneliti memilih media Intreaktif sebagai media yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran. Pengertian media Interaktif yaitu aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan pesan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga proses belajar memiliki tujuan dan terkendali Daryanto, 2013:52. Dalam penelitian ini, diterapkan pula pendekatan scientific seperti implementasi yang dilakukan pada kurikulum 2013. Dari penjelasan tersebut, maka skema alur pemikiran yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir Kondisi Awal 1. Guru membangkitkan motivasi belajar siswa 2. guru mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya Menanya 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 4. Menyajikan informasi mengguanakan media Interaktif Mengamati 5. Membimbing siswa untuk mendiskusikan informasi yang telah mereka dapatkan Mengumpulkan Informasi 6. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pemahamannya melalui kuis interaktif yang terdapat dalam media Mengasosiasi 7. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk membacakan hasil jawaban dan kelompok yang lain memberikan tanggapan Mengkomunikasikan 8. Kelompok terbaik akan mendapat penghargaan dari guru 9. Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menarik kesimpulan pada kegiatan pembelajaran hari ini 10. Pemberian latihan soal evaluasi tertulis untuk memantapkan pemahaman siswa secara individu 11. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya Tindakan Kondisi Akhir Adanya peningkatan kualitas pembelajaran tema Selalu Berhemat Energi yang ditandai dengan: 1. Perilaku guru meningkat 2. Perilaku belajar siswa meningkat 3. Iklim pembelajaran meningkat 4. Materi pembelajaran meningkat 5. Media pembelajaran meningkat 6. Kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa meningkat 1. Siswa aktif selama proses pembelajaran 2. Pergantian antar mata pelajaran tidak terlihat 3. Guru mengajak siswa berfikir konkrit 4. Guru menciptakan suasana kelas kondusif 5. Guru menggunakan media interaktif 6. Guru menerapkan pembelajaran yang ilmiah 1. siswa bersikap pasif selama proses pembelajaran 2. masih tampak pergantian antar mata pelajaran 3. guru belum mengajak siswa untuk berfikir konkrit 4. guru belum dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif 5. guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang menarik 6. guru belum menerapkan pembelajaran yang ilmiah Kualitas pembelajaran Tema Selalu Berhemat Energi berbantuan media interaktif meningkat

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN