KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan menggunakan penerapan pembelajaran tematik dan penelitian yang menggunakan media interaktif. Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain sebagi berikut: Penelitian Miller, Beth Ann 2013:21, yang berjudul ‘Joining Forces: A Collaborative Study of Curricular Integration’. Integrating music with the general classroom curriculum could provide increased motivation and meaningful learning opportunities for other students like it did for our fifth graders. Perhaps other teachers, too, would find that a collaborative effort would prove personally and professionally empowering and insightful. Penelitian tindakan kolaboratif bertujuan untuk mengintegrasikan mata pelajaran musik dengan mata pelajaran lain yang dilaksanakan pada siswa kelas V. Dengan penelitian kolaboratif dapat dengan memberi- kan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan respons - guru 2. Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini Providing feedback about responses Pemberian timbal balik respons 9. Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menarik kesimpulan pada kegiatan pembelajaran hari ini Fase-6 Mengana- lisis dan mengeva- luasi 1. Guru memberikan soal evaluasi Remediation Pengulangan - 10. Pemberian latihan soal evaluasi tertulis untuk memantapkan pemahaman siswa secara individu Sequencing lesson segment Segmen pengaturan pelajaran - 11. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya memberikan peningkatan motivasi dan kesempatan belajar bermakna bagi siswa. Tujuan lain yang dapat dicapai yaitu dengan pembelajaran tematik kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan pribadi dan professionalitas guru. Penelitian Subroto, Waspodo Tjipto, dkk. 2014:275 yang berjudul ‘Deveopment Of Competence Balance-Oriented Integrative Thematic Learning Tools To Foster Critical Thinking Skill And Positive Character Of Elementary School Students ’. This study originates new formula to increase quality of learning model in elementary school, for development critical thinking and positive character with balances of student. This model learning can be increase care and activities of student in the classroom. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatkan kualitas model pembelajaran tematik di sekolah dasar dengan mengembangkan cara berpikir kritis dan karakter positif siswa sehingga dapat meningkatkan kegiatan siswa di dalam kelas. Penelitian yang dilakukan oleh Jiwa, I.W. dkk. 2013: 6, yang berjudul ‘Pengaruh Implementasi Pembelajaran Tematik Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas IV Gugus Empat Di Kecamatan Gianyar ’. Penggunaan model pembelajaran dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa namun demikian motivasi belajar siswa merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam menentukan dan memilih model pembelajaran. Semakin tepat model pembelajaran yang diterapkan, maka makin baik motivasi belajar siswa karena terjadi negoisasi, interaksi dan kesepakatan antara siswa dan guru. Sehingga didapatkan hasil penelitian tersebut, yaitu: 1 rata-rata skor prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran tematik lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional; 2 rata-rata skor prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran tematik dengan motivasi belajar hasilnya lebih tinggi daripada rata-rata skor prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan motivasi belajar tinggi. Berdasarkan hasil analisis terbukti bahwa pembelajaran tematik lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional. Hal ini tidak terlepas dari pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu learning by doing. Penelitian Wartini, Ida Ayu Km Mirah., dkk. 2014:1 dengan judul ‘Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik Terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar PKn Di Kelas VI SD Jembetan Budaya Kuta’. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa: 1 terdapat perbedaan sikap sosial antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 2 terdapat perbedaan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 3 secara simultan, terdapat perbedaan sikap sosial dan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Berdasarkan data hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa penggunaan pendekatan saintifik lebih baik dan efektif untuk meningkatkan sikap sosial siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian selanjutnya membahas tentang penggunaan media pembelajaran, yaitu penelitian dari Seyit, Ertem Ihsan, 2011:140, yang berjudul ‘The Impact of Interactive Storybook on Elementary School Student’s Recall’. The goal of this study was to compare and explore the effects of the media of storybooks presentations on students’ reading recall. This study investigated the effectiveness of animated interactive storybook on elementary school students’ recall. This experiment utilized 77 fourth grade students in three groups. he results of statistical analysis indicated that there were significant differences in the students’ recall scores. The students who read the computer presentation of storybooks with animation showed significantly higher recall scores than those who read the computer presentation of storybooks without animation and the traditional print version of storybooks. In other words, animation used in an interactive storybook may help students recall better than no animation use. Dapat dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan mengeksplorasi efek dari media presentasi buku cerita pada ingat membaca siswa. Penelitian yang meneliti efektivitas animasi buku cerita interaktif pada siswa sekolah dasar dengan menggunakan media komputer. Penelitian dilakukan dengan 77 siswa kelas IV yang dibagi dalam tiga kelompok. Hasil statistik analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada skor mengingat yang diperoleh siswa. Para siswa yang membaca presentasi komputer buku cerita dengan animasi menunjukkan skor mengingat secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang membaca presentasi komputer buku cerita tanpa animasi dan versi cetak tradisional buku cerita. Dengan kata lain,animasi digunakan dalam buku cerita interaktif dapat membantu siswa mengingat lebih baik daripada tidak menggunakan animasi. Penelitaian dari Santoso, Aan Budi, 2014: 16 dengan judul ‘keefektifan Pembelajaran Menggunakan Media CD Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD’. Penelitian ini menekankan pada media pembelajaran yang menawarkan keefektifan dalam belajar. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran lebih efektif dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa, karena 1Penggunaan media pembelajaran mampu merangsang motivasi siswa dibandingkan media konvensionalLKS; 2 Penggunaan media pembelajaran dirasa lebih menarik perhatian siswa sehingga mereka lebih termotivasi dalam proses pembelajaran; 3 Penggunaan media pembelajaran mampu memberikan gambaran yang jelas tentang informasi yang akan disampaikan oleh guru sehingga siswa merasa senang dan lebih termotivasi untuk menyelesaikan proses pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran IPS menggunakan media pembelajaran lebih efektif meningkatkan hasil belajar daripada pembelajaran yang menggunakan media konvensional. Selanjutnya, penelitian dari Ketut, Erni Suardani, dkk. 2013: 73 dengan judul ‘Pengaruh Media Interaktif Berbantuan LKS terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Kelas V Di SD 1,2,3 Banyuasri- Singaraja’. Hasil penelitian menunjukkan: 1motivasi belajar kelompok siswa yang menggunakan media Interaktif berbantuan LKS lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional; 2 hasil belajar kelompok siswa yang belajar IPA menggunakan media Interaktif berbantuan LKS lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional; 3 terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajaryang signifikan antara siswa yang belajar IPA menggunakan media Interaktif berbatuan LKS dan konvensional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penggunaan media CD Interaktif berbantuan LKS dalam pembelajaran IPA di SD dapat menciptakan proses belajar mengajar yang tidak terlalu akademis dan verbalistik. Sehingga tidak memudarkan peran guru sebagai fasilitator bagi siswa untuk dapat mencapai hasil belajar yang komprehensif.

2.3 KERANGKA BERFIKIR