3 Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali
tidak terencana. c.
Prinsip evaluasi Pada dasarnya, evaluasi menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Hasil suatu
kerja dapat diketahui apabila melaksanakan evaluasi. Dalam hal ini, pelaksanaan evaluasi pembelajaran tematik memerlukan beberapa langkah, yaitu:
1 Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan evaluasi diri self-
evaluation atau self assessment di samping bentuk evaluasi lainnya. 2
Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan
dicapai. d.
Prinsip reaksi Prinsip reaksi merupakan dampak pengiring nurturant effect yang
penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh guru dalam KBM. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran. Pembelajaran tematik memungkinkan guru untuk bereaksi terhadap siswa dalam sebuah kesatuan yang utuh dan bermakna, dan guru
hendaknya menemukan kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring tersebut.
2.1.4.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik, memiliki karakteristik, menurut Depdiknas dalam Trianto, 2011: 163 sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar,
pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student centered,
menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk
melakukan aktivitas belajar. b.
Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada
siswa direct experiences. Dengan pengalaman langsung ini,siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang
lebih abstrak. c.
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi
tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Sehingga siswa mampu memahami
konsep-konsep pembelajaran secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari. e.
Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajarandengan mata pelajaran yang
lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatanuntuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Akbar 2013: 69,
menambahkan karakteristik pembelajaran tematik yang utama yaitu: a holistic utuh, tema dikaji dari beberapa mata pelajaran; b bermakna, tema yang
dipelajarai berguna atau bermanfaat bagi kehidupan siswa; c Otentik, menekankan pada pengalaman belajar langsung atau menggunakan situasi
kehidupan riil; d aktif, melibatkan siswa secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi.
2.1.4.4 Kelebihan Pembelajaran Tematik