Investasi Penerapan Aplikasi Z-Score Method Dalam Pembentukan Portofolio Saham Yang Optimal

12 Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten. d. Speculative Stock Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stockss Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

2.2 Investasi

Investasi adalah penempatan danapenukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain selama periode tertentu, yang diharapkan dapat memperoleh penghasilan danatau meningkatkan nilai investasi. Investasi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu diantaranya adalah investasi dalam bentuk saham. Pemodal atau investor dapat menanamkan kelebihan dananya dalam bentuk saham di pasar bursa. Tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ke bursa efek yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi return baik berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya capital gain. Dalam melakukan proses investasi dan pengambilan keputusan, Manajer Investasi akan melakukan analisis sehingga terbentuklah portofolio yang 13 diinginkan. Portofolio investor secara sederhana merupakan koleksi aset investasi. Setelah dibentuk, sebuah portofolio dapat diperbaharui atau “diseimbangkan” dengan menjual sekuritas yang ada dan menggunakan hasil penjualan tersebut untuk membeli sekuritas baru. Selain itu, investor juga dapat menambahkan dana investasi untuk meningkatkan ukuran total portofolio, atau dengan menjual sekuritas untuk megurangi ukuran portofolio Bodie, Kane, Marcus 2014 : 8. Berikut adalah proses investasi : 1. Menentukan kebijakan investasi Kebijakan investasi meliputi penentuan tujuan investasi dan besar kekayaan yang akan diinvestasikan. Tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam tingkat keuntungan return maupun risiko. Jumlah dana yang diinvestasikan juga mempengaruhi return dan risiko yang ditanggung. Di samping itu dalam proses investasi perlu dipertimbangkan preferensi risiko pemodal. Hal ini mempengaruhi jenis sekuritas yang dipilih untuk alokasi dana yang ada sehingga dapat diperkirakan distribusi dana pada berbagai instrumen yang tersedia. Dengan menentukan tujuan investasi dapat ditentukan pilihan instrumen investasi yang dilakukan. 2. Melakukan analisis sekuritas Analisis sekuritas berarti menilai sekuritas secara individual, dan untuk mengidentifikasi sekuritas digunakan dua filosofi berbeda, yaitu: Untuk sekuritas yang mispriced harga terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat dengan analisis teknikal atau analisis fundamental. Untuk sekuritas 14 dengan harga wajar, pemilihan sekuritas didasarkan atas preferensi risiko para pemodal, pola kebutuhan kas, dan lain-lain. 3. Membentuk portofolio Dari hasil evaluasi terhadap masing-masing sekuritas, dipilih aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio dan ditentukan proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing sekuritas tersebut. Ini dilakukan dengan harapan risiko yang harus ditanggung terkurangi dan portofolio yang menawarkan return maksimum dengan risiko tertentu atau minimum risiko dengan return tertentu dapat terbentuk. 4. Merevisi portofolio Revisi atas portofolio berarti merubah portofolio dengan cara menambah atau mengurangi saham dalam portofolio yang dianggap menarik atau tidak lagi menarik. Jika diperlukan, langkah ini dilakukan melalui pengulangan tiga tahap di atas. 5. Evaluasi kinerja portofolio Evaluasi kinerja portofolio membandingkan kinerja yang diukur baik dalam return yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung, terhadap portofolio benchmark atau pasar.

2.3. Portofolio Saham