7
memperhitungkan satu faktor saja dalam mengestimasi return sekuritas. Sementara banyak faktor yang ikut mempengaruhi.
Maka dari itu, penulis mencoba untuk mengembangkan metode baru dalam pembentukan portofolio, yaitu dengan menggunakan metode Z-score.
Dimana metode ini lebih sederhana dibandingkan dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal. Penelitian ini mengambil saham-saham yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yang tergolong dalam saham-saham Blue Chips. Saham Blue Chip adalah istilah dalam pasar modal yang mengacu pada saham dari
perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan liabilitas dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Saham blue chip biasanya memberikan dividen secara
reguler, bahkan ketika bisnis berjalan lebih buruk dari biasanya. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
metode Z-score dalam membentuk porotfolio saham. Maka dari itu, penelitian ini diberi judul “Penerapan Aplikasi Z-score Method dalam Pembentukan Portofolio
Saham yang Optimal.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai acuan dalam mengkaji penelitian ini.
Adapun perumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Bagaimana pembentukan portofolio saham menggunakan teknik
sederhana, yaitu metode Z-score?
8
2. Apakah terdapat perbedaan antara return saham yang masuk portofolio dengan return saham yang tidak masuk portofolio optimal?
3. Apakah terdapat perbedaan antara risiko saham yang masuk portofolio dengan risiko saham yang tidak masuk portofolio?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan portofolio saham
menggunakan teknik sederhana, yaitu metode Z-score. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara return saham yang
masuk portofolio dengan return saham yang tidak masuk portofolio. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara risiko saham yang
masuk portofolio dengan risiko saham yang tidak masuk portofolio.
1.4 Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian ini, maka manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagi Investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi investor dalam membentuk portofolio saham.
2. Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh mahasiswa.
3. Bagi Penulis, menambah wawasan pengetahuan tentang metode Z-score dalam pembentukan portofolio saham.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Saham
Stock
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini
artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas PT atau yang biasa disebut emiten. Saham
menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka
ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan. Investasi dengan membeli saham suatu perusahaan, berarti investor telah
menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut dan porsi kepemilikan ditentukan oleh
seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut Darmadji, 2001:5.
Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham Darmadji 2001:6 :
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim
a. Saham Biasa common stock
10
Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas.
Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
b. Saham Preferen Preferred Stock Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti
yang dikehendaki investor. Saham ini serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh
tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar deviden. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba
dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan convertible
dengan saham biasa. 2.
Ditinjau dari cara peralihannya a. Saham Atas Unjuk Bearer Stocks
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara
hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b. Saham Atas Nama Registered Stocks
11
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan
a. Blue – Chip Stocks Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi,
sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Income Stocks Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar
dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan
potensi. c. Growth Stocks
1. Well – Known Saham – saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan
pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
2. Lesser – Known
12
Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah
dan kurang populer di kalangan emiten. d. Speculative Stock
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stockss
Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
2.2 Investasi