PROGRAM GEO-SLOPE DRAINASE DAN FILTER

2. Permeabilitas harus cukup tinggi untuk mengizinkan kecepatan drainase yang besar dari air yang masuk filternya. Salah satu dari bentuk filter yaitu Caphipon drain belt. Chapiphon merupakan penemuan terbaru berupa lajur yang terbuat dari plastik. Bahan ini mempunyai daya hisap, kekuatan menahan beban dan gravitasi yang baik untuk mencegah penyumbatan dan menghasilkan debit pembuangan yang tinggi dengan memanfaatkan sistem kapilarisasi. Aplikasi capiphon ini antara lain untuk pencegahan terhadap longsor dari erosi pantai, drainase pondasi, water proofing, drainase dalam tanah, proteksi lingkungan, irigasi untuk pertanian dan perkebunan serta pembuangan buatan air bawah tanah. Gambar 7. Bahan filter caphiphon drain belt

J. PROGRAM GEO-SLOPE

GEO-SLOPE adalah suatu program dalam bidang geoteknik dan modeling geo-environment yang dibuat oleh GEO-SLOPE Internasional, Kanada pada tahun 2002. Program geoslope ini sendiri terdiri dari SLOPEW, SEEPW, SIGMAW, QUAKEW, TEMPW dan CTRANW yang satu sama lainnya saling berhubungan sehingga dapat dianalisa dalam berbagai jenis permasalahan dengan memilih jenis program yang sesuai untuk tiap-tiap masalah yang berbeda http:www.geoslope.com . Pengertian untuk tiap program tersebut adalah sebagai berikut: 1. SLOPEW adalah suatu software untuk menghitung faktor keamanan dan stabilitas lereng. 2. SEEPW adalah suatu software untuk meneliti rembesan bawah tanah. 3. SIGMAW adalah suatu software untuk menganalisa tekanan geoteknik dan masalah deformasi. 4. QUAKEW adalah suatu software untuk menganalisa gempa bumi yang berpengaruh terhadap perilaku tanggul, lahan, dan kemiringan lereng. 5. TEMPW adalah suatu software untuk menganalisa masalah geothermal. 6. CTRANW adalah suatu software yang dapat digunakan bersama dengan SEEPW untuk model pengangkutan zat-zat pencemar. Program SEEPW SeepW merupakan suatu software yang digunakan dalam menganalisa rembesan air dalam tanah dan tekanan air rembesan, yang membuat material menyerap air seperti tanah dan batu. SeepW dapat diaplikasikan dalam meganalisis dan mendesain pada bidang geoteknik, sipil hidrogeologika dan proyek pengembangan tambang. SeepW diformulasikan untuk aliran air baik kondisi jenuh maupun kondisi tak jenuh pada tanah yang didasarkan pada Hukum Darcy. Darcy menyatakan bahwa kecepatan perembesan berbanding langsung terhadap gradien hodrolik dan dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut manual SeepW, 2002: q = k . i .................................................................................................. 12 dimana : q = kecepatan perembesan air k = konduktivitas hidrolik i = gradien hidrolik dengan i = L h ..........................................................................................13 dimana : i = gradien hidrolik h = selisih ketinggian permukaan air untuk jarak L L = panjang lintasan Fungsi Kadar Air Volumetrik Volumetric Water Content Functions merupakan pokok perumusan dari analisa rembesan. Diperlukan adanya suatu pemahaman dari hubungan antara tekanan pori air dan kadar air. Sebagai aliran air dalam tanah, sejumlah air tertentu disimpan atau ditahan di dalam struktur tanah. Ketika derajat kejenuhan mencapai 100, maka volumetric water content akan sama dengan porositas tanah tersebut. Volumetric Water Content Functions didapatkan dari persamaan manual SeepW, 2002: Θ = VwV .............................................................................................. 14 dimana : Θ = Volumetric water content Vw = volume air V = volume total Fungsi konduktivitas hidrolika Hydroulic Conductivity Functions tergantung pada kadar air. Ketika kadar air adalah fungsi dari tekanan pori air dan Konduktivitas hidrolika merupakan fungsi dari kadar air,dapat disimpulkan bahwa konduktivitas hidrolika juga merupakan suatu fungsi dari tekanan pori air manual SeepW, 2002. Dari hasil program SeepW dapat diketahui arahvektor aliran, garis rembesan, pola aliran flow net, debit rembesan dan lain sebagainya. Data- data yang dibutuhkan antara lain jenis bahan, permeabilitas konduktivitas hidrolik, tinggi tekan head preassure, pF, flux, atau kombinasi dari data- data tersebut.

III. METODOLOGI