Tanah dikatakan berstruktur baik granuler, remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
Struktur tanah yang baik adalah bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat Hardjowigeno, 2003.
2. Kadar Air Tanah
Kadar air tanah merupakan banyaknya air yang terkandung di dalam tanah. Untuk menentukan kadar air tanah, dapat dinyatakan dalam
beberapa cara diantaranya melalui perbandingan relatif terhadap massa padatan volume tanah, volume padatan tanah dan terhadap pori tanah.
Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari volume tanah yang diselidiki Das, 1988.
Menurut Wesley 1973 untuk menentukan kadar air, sejumlah tanah ditempatkan dalam wadah yang beratnya W
1
diketahui sebelumnya. Wadah dengan tanah ditimbang W
2
dan kemudian dimasukkan dalam oven yang temperaturnya 105
C untuk masa waktu 24 jam. Kemudian wadah dan tanah ditimbang kembali W
3
. Dengan demikian besarnya kadar air tanah dapat diketahui.
Kadar air =
1 3
3 2
W W
W W
− −
…………………………………………………1
3. Permeabilitas
Menurut Wesley 1973 rembesan permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk dapat dirembes air. Rembesan air dalam tanah hampir selalu
berjalan secara linier yaitu jalan atau garis yang ditempuh air merupakan
garis dengan bentuk yang teratur smooth curve.
Koefisien permeabilitas dapat ditentukan dengan pengujian lapangan atau laboratorium. Koefisien permeabilitas untuk tanah berbutir kasar
dapat ditentukan dari constant head test. Untuk tanah berbutir halus
digunakan falling head test. Uji tersebut telah distandarisasikan pada suhu
air 20
o
C, karena viskositas air bervariasi dari suhu 4
o
C sampai 30
o
C Craig, 1991.
Koefisien permeabilitas tanah tergantung beberapa faktor yaitu kekentalan cairan, distribusi ukuran pori, distribusi ukuran butir, angka
pori, kekasaran permukaan butiran tanah, dan derajat keasaman jenuh Das, 1988.
Tabel 1. Klasifikasi permeabilitas tanah
Permeabilitas cmjam Kelas
0.125 Sangat rendah
0.125 – 0.5 Rendah
0.5 – 0.2 Agak rendah
2.0 – 6.35 Sedang
6.35 – 12.7 Agak cepat
12.7 – 25.4 Cepat
25.4 Sangat cepat
Sumber : Sitorus 1980 dalam Ishak 1991
4. Berat Jenis Partikel Tanah
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat isi tanah di udara pada suhu tertentu dengan berat isi air yang sama pada suhu tertentu
Aryono dan Soetoto, 1980. Persamaan yang digunakan sebagai berikut :
w s
s s
V W
G γ
= ..................................……………………………………2
dimana : G
S
= Berat jenis butiran tanah gcm
3
W
s
= Berat butiran gram V
s
= Volume butiran cm
3
w
=
Berat isi air pada temperatur tertentu, sesuai dengan temperatur tanah biasanya diambil pada
temperatur 15 C.
w
=
1 Pada temperatur 4
C Berat jenis dari berbagai tanah berkisar antara 2.65-2.75. Nilai berat
jenis sebesar 2.65 biasanya digunakan untuk tanah tak berkohesi. Untuk tanah kohesif tak organik berkisar antara 2.68-2.72. Nilai-nilai berat jenis
partikel tanah dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Berat jenis partikel tanah specific grafity
Jenis tanah Berat jenis Gs
Kerikil 2.65 – 2.68
Pasir 2.65 – 2.68
Lanau tak organik 2.62 – 2.68
Lanau organik 2.58 – 2.65
Lempung tak organik 2.68 – 2.75
Humus 1.37 Gambut
1.25 – 1.80
Sumber : Hardiyatmo 1992
5. Berat Isi Tanah