UKURAN PARTIKEL TANAH MODEL

mempengaruhi tingkat pemadatan tanah adalah kadar air, jenis tanah dan usaha pemadatan Das, 1988. Pemadatan tanah adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis. Dilapangan pemadatan biasanya dilakukan dengan cara menggilas dengan roller sedangkan di laboratorium biasanya dilakukan dengan uji pemadatan standar Proctor. Kepadatan suatu tanah tercapai tergantung kepada kadar airnya. Bila kadar air suatu tanah tertentu rendah maka tanah itu keras atau kaku dan sukar dipadatkan. Bila kadar air ditambah maka air berlaku sebagai pelumas sehingga tanah tersebut akan lebih mudah dipadatkan dan ruangan kosong antara butir nanti akan menjadi lebih kecil. Kadar air ini selalu bergantung pada gaya pemadatan. Bila daya pemadatan berlainan maka kadar air optimum juga akan berlainan Wesley, 1973.

D. UKURAN PARTIKEL TANAH

Ukuran partikel tanah berkisar dari batu bulat dengan diameter lebih dari 1 m sampai dengan partikel berukuran lempung dengan diameter kurang dari 0.001 mm. Pada umumnya, dasar-dasar mekanika tanah yang dikembangkan adalah mempelajari tanah-tanah dengan ukuran partikel berkisar dari ukuran lempung sampai kerikil Dun et al., 1992. Partikel-partikel pasir ukurannya jauh lebih besar dan memiliki luas permukaan yang kecil dengan berat yang sama dibandingkan dengan partikel-partikel debu dan liat Tabel 3. Semakin tinggi persentasi pasir dalam tanah, semakin banyak ruang pori-pori di antara partikel-partikel tanah dan semakin dapat memperlancar gerakan udara dan air Hakim et al., 1986. Makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori, dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Partikel tanah berpengaruh terhadap pengontrolan rembesan. Salah satu syarat untuk filter yang digunakan dalam pengontrolan rembesan adalah ukuran pori harus cukup kecil. Gunanya untuk mencegah adanya partikel-partikel yang terbawa ke tanah didekatnya Craig, 1987. Tabel 3. Klasifikasi partikel tanah menurut USDA dan Sistem Internasional Jenis tanah Diameter cm Jumlah partikelgram Luas permukaan untuk 1 gram tanah cm 2 Sistem USDA Sistem Internasional Pasir sangat kasar 2-1 - 90 11 Pasir kasar 1-0.5 2-0.2 720 23 Pasir sedang 0.5-0.25 - 5700 45 Pasir halus 0.25-0.1 0.2-0.02 46000 91 Pasir sangat halus 0.1-0.05 - 722000 227 Debu 0.05-0.002 0.02-0.002 5776000 454 Liat 0.002 0.002 90260853000 8000000 Sumber : Hakim et al. 1986 Dari beberapa peneliti Setyowati 2006, Sari 2005 dan Hakim 2004 telah melakukan penelitian terhadap debit rembesan pada model tanggul dengan penggunaan ukuran partikel tanah 4760 μm. Beberapa peneliti Sakai et al . 1999, Erizal et al. 1998 dan Sakai 1997 telah membuktikan adanya perbedaan hasil pengukuran akibat adanya perbedaan ukuran partikel yang digunakan. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa ukuran partikel tanah berpengaruh terhadap tahanan tanah.

E. MODEL

Menurut Suwarto 2006 model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual. Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji. Secara umum jenis model dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : model ikonik, model analog, dan model simbolik. Lebih lanjut Suwarto 2006 menyatakan model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik dapat berdimensi dua foto, dan peta atau tiga dimensi prototip mesin, alat. Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu. Contoh model analog adalah kurva permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir. Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Model simbolik dapat berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan. Sifat model: Probabilistik biasanya mengkaji ulang data atau informasi terdahulu untuk menduga peluang kejadian tersebut pada keadaan sekarang atau yang akan datang. Deterministik model kuantitatif yang tidak mempertimbangkan peluang kejadian. Deskriptif untuk mempermudah penelaahan suatu permasalahan. Optimalisasi perbandingan antar alternatif dilakukan. Kegunaan model diantaranya untuk berfikir atau melakukan analisis, sebagai media untuk berkomunikasi, melakukan prediksi peramalan, untuk kontrol pengendalian dan untuk berlatih melakukan simulasi Hutabarat M.T dan Rahardjo.B, 2006.

F. TANGGUL