sebesar 61.25 . Perbedaan nilai batas cair ini akan berpengaruh terhadap indeks plastisitas.
Tabel 8. Hasil uji konsistensi tanah untuk jenis tanah Latosol Saringan
0.42 mm Saringan
1 mm Batas cair
57.05 61.25
Batas Plastis 40.00
40.56 Indeks plastisitas
17.05 20.69
Sifat-sifat fisik tanah di atas dapat mempengaruhi pola penyebaran aliran dan besarnya air yang mengalir dalam tanah. Basarnya nilai koefisien
permeabilitas sangat dipengaruhi oleh angka pori e dan porositas n. Semakin besar angka pori e dan porositas n suatu tanah maka tanah
tersebut akan semakin mudah untuk meloloskan air. Hasil perhitungan batas cair dan batas plastis pada Lampiran 1 serta hasil perhitungan tekstur tanah
dan permeabilitas tanah Latosol dengan ukuran partikel tanah yang lolos saringan 1 mm masing-masing pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.
B. HASIL UJI PEMADATAN
Uji pemadatan tanah dengan ukuran partikel yang lolos saringan 1 mm dilakukan dengan uji pemadatan standar uji proctor. Dari hasil uji
pemadatan tersebut diperoleh kadar air optimum, berat isi kering, berat isi basah, dan berat isi jenuh. Hasil pengujian pada Tabel 9.
Nilai kadar air optimum dan berat isi kering maksimum ρd
max
merupakan nilai uji pemadatan standar sebagai acuan untuk melakukan pemadatan, baik
uji pemadatan di laboratorium maupun pemadatan di lapangan. Pada penelitian sebelumnya Herlina, 2003 diperoleh kadar air optimum sebesar
33.50 , berat isi kering 1.30 gcm
3
, berat isi basah sebesar 1.74 gcm
3
dan berat isi jenuh sebesar 1.40 gcm
3
.
Tabel 9. Hasil uji pemadatan tanah Latosol menggunakan ukuran partikel tanah yang lolos saringan 1 mm.
Kadar air w,
Berat isi basah ρt, gcm
3
Berat isi kering ρd, gcm
3
Berat isi jenuh ρd
sat
, gcm
3
20.60 1.26 1.04 1.71 25.25 1.37 1.10 1.59
28.60 1.53 1.19 1.51 30.98 1.61 1.23 1.46
33.02 1.68
1.26 1.41
34.03 1.70 1.26 1.38 38.25 1.71 1.24 1.32
43.39 1.68 1.18 1.25 Kadar air optimum
0.8 1
1.2 1.4
1.6 1.8
15 20
25 30
35 40
45 w
ρ
d
t o
n m
3
Berat isi
kering ZAV
Gambar 19. Kurva hasil uji pemadatan standar tanah Latosol yang lolos saringan 1 mm
Wesley 1973 menyatakan bahwa tanah yang dipakai untuk pembuatan tanggul, bendungan tanah, atau dasar jalan harus dipadatkan untuk menaikkan
kekuatannya, memperkecil kompresibilitas dan daya rembes air serta memperkecil pengaruh terhadap tanah tersebut. Tujuan pemadatan tanah di
lapangan yaitu memadatkan tanah pada keadaan kadar airnya optimum,
sehingga tercapai keadaan yang paling padat. Dengan demikian tanah tersebut akan mempunyai kekuatan yang relatif besar, kompresibilitas kecil, dan
pengaruh air terhadapnya akan diperkcil. Tanah jika memiliki kadar air rendah maka tanah tersebut akan mengeras
atau kaku dan sukar dipadatkan. Jika kadar air ditambahkan, maka air itu akan berfungsi sebagai pelumas sehingga tanah tersebut akan mudah dipadatkan
dan ruang kosong antara butir menjadi lebih kecil. Pada kadar air yang lebih tinggi lagi, tingkat kepadatan tanah akan turun lagi karena pori-pori tanah
menjadi penuh terisi air yang tidak dapat dikeluarkan dengan cara pemadatan. Hasil perhitungan uji pemadatan standar tanah Latosol yang lolos saringan 1
mm selengkapnya pada Lampiran 4.
C. HASIL UJI TUMBUK MANUAL