Pembongkaran Model Tanggul Pengukuran Permeabilitas Tanah pada Model Tanggul Analisis Debit Rembesan

8. Pengamatan

Pengamatan-pengamatan yang dilakukan antara lain : Š Pengambilan foto rembesan air Untuk mengetahui pola rembesan yang terjadi pada tubuh tanggul maka dilakukan setiap 3 menit, pola rembesan air di foto. Š Pengukuran debit Debit yang diukur sebelum pengaliran air debit inlet dan setelah pengaliran air adalah debit saluran pelimpah spillway dan debit keluaran outlet. Pengukuran debit pada inlet dilakukan 3 ulangan, sedangkan pada outlet dilakukan sampai debit outlet konstan.

9. Pembongkaran Model Tanggul

Pembongkaran model tanggul dilakukan setelah pengamatan pola rembesan dan besarnya debit rembesan. Setelah pengamatan, model tanggul dibiarkan selama beberapa waktu agar sisa pada pengaliran keluar melalui outlet. Tanah pada model tanggul diambil sebagian untuk sampel tanah yang selanjutnya akan dilakukan pengujian permeabilitas dan kuat geser tanah.

10. Pengukuran Permeabilitas Tanah pada Model Tanggul

Setelah selesai pengamatan tahapan selanjutnya yaitu pengujian permeabilitas menggunakan metode falling head dengan contoh tanah diambil dari model tanggul di bagian hilir. Pengujian permeabilitas dilakukan untuk mendapatkan dat nilai koefisien permeabilitas yang akan dipakai sebagai input untuk analisis SEEPW. Untuk mendapatkan koefisien permeabilitas tanah digunakan persamaan 18.

11. Analisis Debit Rembesan

Metode yang digunakan dalam penentuan debit rembesan yaitu : a. Pengukuran debit secara langsung Qinlet dan Qoutlet b. Rumus empiris cara casagrande, cara grafik, dan cara Bowles c. Analisis program Seepw.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

SIFAT FISIK TANAH Bahan yang digunakan untuk membuat model tanggul adalah tanah jenis Latosol. Tanah diambil dari lapangan percobaan Leuwikopo, Darmaga Bogor. Tanah yang digunakan untuk model tanggul tersebut yaitu tanah pada kedalaman 20-40 cm. Ukuran partikel tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah yang lolos saringan 1 mm. Berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu Herlina 2003 telah meneliti sifat fisik dan mekanik tanah Latosol tersebut. Sifat fisik dan mekanik tanah Latosol baik hasil dari penelitian Herlina maupun penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 7 berikut : Tabel

7. Sifat-sifat fisik tanah Latosol, Darmaga – Bogor.

Sifat fisik Herlina 2003 Erly, dkk 2007 Nilai Berat isi kering gcm 3 1.30 1.26 Kadar air optimum 33.50 33.02 Fraksi Liat 62.13 27.49 Debu 12.94 40.24 Pasir 24.93 32.27 Batas cair 61.42 61.25 Batas Plastis 41.36 40.56 Indeks plastisitas 20.06 20.69 Berat jenis tanah 2.64 2.65 Permeabilitas cmdetik 4.28 x 10 -6 3.25 x 10 -4 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari sifat-sifat fisik tanah Latosol tidak berbeda jauh. Hal ini dikarenakan jenis tanah yang diambil sebagai sampel merupakan tanah dari tempat yang sama. Dari kedua penelitian tersebut, persentase fraksi tanah, berat isi kering dan permeabilitas mempunyai nilai yang berbeda. Persentase fraksi tanah pada penelitian ini