Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Tahapan Penelitian Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli 2007 sampai dengan Februari 2008. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan yang berlokasi di daerah Sungsang Lampiran 1. Kegiatan penelitian meliputi : 1. Pelaksanaan penelitian di lapangan selama 3 bulan Juli – September 2007 yaitu pengambilan data primer dan data sekunder di lapangan. 2. Pelaksanaan tabulasi data dan penyusunan tesis selama 5 bulan September 2007 - Februari 2008.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku identifikasi ikan, kuisioner, kamera, alat-alat tulis, satu unit PC, software yang digunakan adalah Microsoft Word, Excel, Maple VIII, Lindo, dan CMap. Buku identifikasi digunakan untuk melakukan identifikasi setiap spesies yang tertangkap oleh masing-masing alat tangkap selama penelitian berlangsung. Kuisioner dengan nelayan dan pedagang pengumpul mencakup hasil tangkapan, alat tangkap, wilayah penangkapan, pemasaran dan lain-lain. Untuk melakukan pengolahan data digunakan satu unit Personal Computer PC. Peralatan lain seperti kamera dan alat-alat tulis digunakan untuk dokumentasi dan pencatatan data lapangan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan pelagis.

3.3 Tahapan Penelitian

Penelitian ini akan difokuskan pada analisis skoring, analisis finansial, optimasi alat penangkapan ikan dan strategi pengembangan perikanan pelagis di Kabupaten Banyuasin. Rincian tahapan penelitian tampak pada Gambar 6. Gambar 6 Bagan alir tahapan penelitian

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi lapangan. Data yang di kumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengukuran dan pengamatan langsung terhadap unit penangkapan ikan pelagis serta wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Wawancara dilakukan terhadap nelayan pemilik alat penangkapan ikan pelagis, nelayan sebagai pekerja dan para stakeholder perikanan tangkap di Kabupaten Banyuasin. Jenis ikan pelagis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tiga jenis ikan yang dominan yang terdapat di Sungsang yaitu ikan tongkol Auxis sp, ikan tembang Sardinella sp, dan ikan kembung Rastrelliger sp dengan alat tangkap jaring insang hanyut, bagan tancap dan rawai hanyut. 31 KONDISI PERIKANAN PELAGIS 1. Ketersediaan dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan 2. Keragaan kebijakan pengelolaan SDI Pelagis 3. Keragaan armada dan alat tangkap perikanan pelagis 4. Keragaan teknis dan ekonomis usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap

5. Perkembangan alat tangkap

ANALISIS FINANSIAL TEKNOLOGI PENANGKAPAN BERKELANJUTAN UNTUK IKAN PELAGIS ALOKASI UNIT PERIKANAN TANGKAP PELAGIS REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERIKANAN PELAGIS TERKAIT DENGAN PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP Pendapatan Usaha,RC,ROI, BEP, Net BC,IRR,NPV dan Sensitivitas METODE SKORING BERBASIS CCRF LINEAR GOAL PROGRAMMING PENENTUAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP ANALISIS SWOT Identifikasi Data sekunder diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Selatan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin, dan berbagai tulisan melalui penelusuran pustaka studi pustaka. Mengingat keterbatasan sumberdaya penelitian tenaga, waktu dan dana jumlah sampel yang dikumpulkan dibatasi sekurang-kurangnya 10 dari unit populasi untuk setiap unit penangkapan ikan pelagis. Perbandingan antara jumlah dengan populasi jenis alat tangkap ikan pelagis yang menjadi sampel penelitian Tabel 1. Responden dikumpulkan secara purposive sampling, yaitu dengan cara memastikan diperolehnya sejumlah sampel yang mewakili populasi yang akan diteliti Mangkusubroto dan Trisnadi, 1985. Tabel 1 Jumlah sampel menurut unit penangkapan ikan pelagis yang ada di Kabupaten Banyuasin No Jenis Alat Tangkap Ikan Pelagis Populasi unit Jumlah Sampel unit 1. Rawai Hanyut 20 4 2. Jaring Insang Hanyut 90 9 3. Bagan Tancap 110 11 Jumlah 220 24 Data yang dikumpulkan untuk masing-masing aspek kajian aspek biologi, teknis, sosial, ekonomi, dan keramahan lingkungan adalah sebagai berikut : 1. Aspek biologi Pengukuran parameter biologi pada penelitian ini dilakukan terhadap, sumberdaya ikan pelagis sebagai salah satu sampel penelitian. Beberapa parameter biologi yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini dapat disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Pengukuran parameter biologi terhadap sumberdaya ikan pelagis No Parameter Uraian 1. 2. 3. Komposisi target spesies Ukuran hasil tangkapan Musim penangkapan Komposisi hasil tangkapan utama yaitu ikan pelagis. Rata-rata ukuran panjang ikan pelagis hasil tangkapan. Lama waktu nelayan melakukan operasi penangkapan ikan pelagis. 2. Aspek teknis Pengukuran parameter teknis dilakukan pada perahu dan alat penangkapan. Parameter teknis penting untuk diketahui karena menyangkut masalah produksi unit penangkapan ikan pelagis yang dioperasikan. Beberapa parameter teknis yang akan dikumpulkan pada penelitian ini dapat disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Pengukuran parameter teknis pada perahu dan alat penangkapan ikan pelagis No Parameter Uraian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ukuran perahu Jenis mesin Jenis bahan bakar minyak BBM yang digunakan Ukuran alat penangkapan ikan pelagis Material alat penangkapan ikan pelagis Produksi per tahun Produksi per trip Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui panjang, lebar dan tinggi perahu yang digunakan oleh nelayan, tentunya berkaitan dengan GT, jangkauan daerah penangkapan serta kapasitas produksi. Perbedaan mesin yang digunakan oleh nelayan sebagai tenaga penggerak perahu, jenis mesin ini berkaitan dengan kemudahan pengadaan materialnya, harganya terjangkau, fasilitas pelayanannya seperti bengkel serta daya tahan operasional penangkapan dilakukan. Perbedaan bahan bakar minyak BBM yang digunakan sangat tergantung dari jenis mesin yang dipakai oleh nelayan, namun diharapkan BBM yang digunakan tersedia setiap waktu, harganya terjangkau dan membuat mesin menjadi tahan lama. Pengukuran alat penangkapan ikan pelagis seperti dimensi panjang dan lebar dan pengukuran mata jaring mesh size dari tiga alat penangkapan ikan pelagis. Tiga jenis alat penangkapan ikan pelagis terbuat dari bermacam-macam material, yang diharapkan dari bahan ini adalah tahan lama, harganya terjangkau serta mudah didapatkan oleh nelayan. Jumlah hasil tangkapan yang dihasilkan setiap unit penangkapan ikan pelagis selama lima tahun terakhir. Jumlah hasil tangkapan setiap unit penangkapan ikan pelagis pertrip, satu kali trip yaitu satu kali armada penangkapan ikan pelagis terhitung sejak armada penangkapan ikan pelagis meninggalkan fishing base menuju daerah penangkapan dan kembali ke fishing base semula atau fishing base lainnya untuk mendaratkan hasil tangkapannya. 3. Aspek sosial Pengukuran parameter sosial dalam penelitian ini diarahkan kepada nelayan sebagai pelaku utama dalam kegiatan penangkapan ikan pelagis. Pentingnya mengetahui parameter sosial masyarakat nelayan karena didorong oleh perubahan faktor produksi yang dimiliki seperti alat penangkapan ikan pelagis yang setiap kurun waktu tertentu mengalami perubahan dari unit penangkapan yang berteknologi tradisional ke unit penangkapan ikan pelagis yang berteknologi tradisional ke unit penangkapan ikan pelagis yang berteknologi lebih baik. Apakah alat tangkap dengan teknologi yang lebih baik dapat diterima oleh nelayan. Parameter sosial yang penting untuk diketahui karena menyangkut masalah sumberdaya manusia yang mengoperasikan unit penangkapan ikan pelagis. Beberapa parameter sosial yang dikumpulkan dalam penelitian ini dapat disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Pengukuran parameter sosial pada nelayan yang menggunakan unit penangkapan ikan pelagis No Parameter Uraian 1. 2. 3. Jumlah nelayan yang terserap setiap unit penangkapan ikan pelagis Pendapatan nelayan per tahun Tingkat penguasaan teknologi Banyaknya nelayan yang bekerja atau digunakan oleh setiap unit penangkapan ikan pelagis dalam setiap kegiatan operasi penangkapan ikan pelagis dengan pendapatan yang sesuai. Pendapatan nelayan dari bagi hasil antara pemilik kapal dengan ABK tanpa memperhitungkan kelebihan satu sama lainnya. Bagaimana pengusaan nelayan terhadap teknologi alat tangkap yang digunakan, 1 mudah; 2 sedang; 3 sedikit sukar; dan 4 sukar. 4. Aspek ekonomi Pengukuran parameter ekonomi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat ekonomi dari suatu usaha penangkapan ikan pelagis. Parameter ekonomi yang dikumpulkan dalam penelitian ini seperti biaya investasi, biaya operasional, biaya perawatan, dan nilai produksi. Beberapa parameter ekonomi yang dikumpulkan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Pengukuran parameter ekonomi terhadap unit penangkapan ikan pelagis No Parameter Uraian 1. 2. 3. 4. Biaya investasi Biaya operasional Biaya perawatan Nilai produksi Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan kapalperahu, alat penangkapan ikan pelagis, mesin dan perlengkapan lainnya. Biaya yang dikeluarkan saat kegiatan operasional penangkapan dilaksanakan seperti bahan bakar minyak BBM, perbekalan dan es. Biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan perahu, alat penangkapan ikan pelagis, mesin dan perlengkapan lainnya. Berat produksi dikalikan harga persatuan berat pada tingkat harga produsen, dinyatakan dalam rupiah. 5. Aspek lingkungan Pengukuran parameter lingkungan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat lingkungan dari usaha penangkapan ikan pelagis. Beberapa parameter lingkungan yang dikumpulkan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Pengukuran parameter lingkungan terhadap unit penangkapan ikan pelagis No Parameter Uraian 1. 2. 3. 4. 5. By catch rendah Selektivitas yang tinggi Dampak ke biodiversity kecil Tidak merusak habitat perairan Menghasilkan ikan berkualitas tinggi Ikan non target yang tertangkap dalam proses penangkapan karena tidak mempunyai pasar yang baik di lokasi penelitian. Hanya menangkap target spesies, menangkap ikan dengan ukuran tertentu, dan menghindari tertangkapnya biota yang dilindungi. Keanekaragaman hayati yang ada di perairan harus tetap dijaga keberadaannya untuk keseimbangan ekologi. Proses penangkapan tidak berdampak negatif terhadap ekosistem perairan. Kualitas ikan hasil tangkapan sangat ditentukan oleh jenis alat tangkap yang digunakan, metode penangkapan dan penanganannya. 6. 7. 8. 9. Tidak membahayakan nelayan Produksi tidak membahayakan konsumen Tidak membahayakan ikan- ikan yang dilindungi Dapat diterima secara sosial Tingkat bahaya atau resiko yang diterima oleh nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap tergantung pada jenis alat tangkap dan keterampilan yang dimiliki nelayan. Tingkat bahaya yang diterima oleh konsumen terhadap produksi yang dimanfaatkan tergantung dari ikan yang diperoleh dari proses penangkapan. Alat tangkap tersebut mempunyai peluang yang cukup besar untuk tertangkapnya spesies yang dilindungi. Penerimaan masyarakat terhadap suatu alat tangkap yang digunakan tergantung pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.

3.5 Analisis Data