Rentabilitas ROI Analisis kriteria investasi bagan tancap

bentuk benda maupun jasa selama proses produksi berlangsung Soekartawi 2005. Total penerimaan usaha yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 79.800.000 dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 49.190.000, maka diperoleh keuntungan sebesar Rp. 23.610.000. Nilai ini diperoleh dari total penerimaan dikurangi total biaya.

2. Analisis revenue-cost ratio RC

Analisis RC merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Semakin besar RC maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh. Nilai RC yang diperoleh sebesar 1,48, nilai ini lebih besar dari satu, artinya usaha ini menguntungkan dimana setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,48 atau dengan kata lain akan menghasilkan keuntungan Rp. 1,48.

3. Analisis break even point BEP

Titik impas adalah keadaan dimana jumlah penerimaan sama dengan jumlah pengeluaran. Analisis BEP digunakan untuk mengetahui sampai batas mana usaha pengembangan bagan tancap masih memperoleh keuntungan. BEP nilai produksi sebesar Rp. 31.292.924, artinya usaha ini akan memberikan keuntungan apabila berada pada titik sama atau lebih besar dari Rp. 31.292.924. BEP volume pada usaha bagan tancap sebesar 16.506 kg, artinya usaha ini akan menghasilkan keuntungan apabila telah memproduksi ikan sebanyak 16.506 kg.

4. Rentabilitas ROI

Return on investment adalah kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan. Dalam analisis di dapatkan ROI sebesar 32 , artinya nilai ini menunjukkan bahwa investasi usaha perikanan bagan tancap di Kabupaten Banyuasin layak dikembangkan. Hasil analisis usaha bagan tancap di Kabupaten Banyuasin tahun 2006 disajikan pada Tabel 30. 83 Tabel 30 Analisis usaha pengembangan bagan tancap di Kabupaten Banyuasin tahun 2006 Kriteria Usaha Nilai RC 1,48 ROI 32 BEP Nilai Produksi Kg 16,506 BEP Volume Produksi Rp 31.292.924 Keuntungan Rp 23.610.000 Sumber : Data primer diolah

2. Analisis kriteria investasi bagan tancap

Analisis kriteria investasi cash flow terdiri atas arus masuk inflow dan arus keluar outflow. Arus masuk menggambarkan penerimaan yang diperoleh dari suatu usaha, sedangkan arus keluar menerangkan biaya yang digunakan dalam suatu usaha. Arus masuk berasal dari penerimaan penjualan output dan nilai sisa yang diperoleh dari nilai barang yang tidak habis digunakan setelah umur teknisnya habis. Arus keluar yang dihitung yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Untuk memutuskan layak atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan menentukan NPV, Net BC dan IRR dapat dilihat pada Tabel 31. Untuk menghitung dengan kriteria investasi dilakukan dengan menyusun cash flow. Tabel 31 Hasil perhitungan cash flow pada unit penangkapan bagan tancap di Kabupaten Banyuasin No Keterangan Jumlah 1. NPV 214.477.312 2. Net BC 3,94 3. IRR 83 Sumber : Data primer diolah Berdasarkan Tabel 31, dapat diketahui nilai NPV sebesar Rp. 214.477.312, artinya nilai saat ini dari keuntungan yang akan diperoleh selama umur proyek 10 tahun di masa yang akan datang adalah Rp. 214.477.312. Nilai Net BC sebesar 3,94, artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar 3 rupiah 94 sen selama umur proyek 10 tahun dengan suku bunga 15 . IRR sebesar 83 , artinya usaha proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian atau keuntungan sebesar 83 per tahun dari seluruh investasi yang ditanamkan selama umur proyek 10 tahun. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pengembangan bagan tancap di Kabupaten Banyuasin layak untuk dikembangkan.

3. Analisis sensitivitas bagan tancap