Model II: Kecepatan Terbang Bergantung pada Kepadatan Lokal Local Density

20 seperti pembahasan sebelumnya. Jika 0, R G maka analisis tidak berperan memunculkan trayektori homoklinik dan pengamatan dapat diteruskan. Hasil di atas menunjukkan keberadaan solusi TB tetapi kemungkinan dalam kasus pembangkitan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Interaksi lokal belalang yang terbang dan tidak terbang, konveksi difusi sederhana pada belalang yang terbang tidak dapat menjelaskan kepaduan kelompok yang berpindah pada TB-nya. Model I berhenti, karena analisis tidak mendukung. Kegagalan model I, kemungkinan karena difusi dan kecepatan yang konstan terlalu umum sehingga mengarahkan untuk memunculkan model II.

3.2 Model II: Kecepatan Terbang Bergantung pada Kepadatan Lokal Local Density

Belalang merespon variasi kepadatan kelompok lokal dengan cara mengubah laju acak atau arah gerakan. Perubahan kecepatan terbang menentukan kepaduan kelompok. Pada model ini digunakan bentuk kumpulan persamaan pada saat awal. Bentuk ini melukiskan tendensi belalang untuk berkelompok dan tendensi untuk menyesuaikan gerakan dalam respon untuk bergabung dan berpencar pada kelompok. Bentuk gerakan penerbang menjadi fungsi kepadatan. Sistem secara umum mempunyai bentuk sebagai berikut: , , , S R S F S G S F F t 3.26 . , , , , , F F S D E F U F t x x x R S G F S F S F S F S F S F 3.27 , D S F menyatakan gerakan acak belalang yang terbang dalam merespon gradien penerbang lain, , E S F menyatakan respon belalang yang terbang terhadap gradien belalang yang tidak terbang. Bentuk , U S F adalah kecepatan terbang belalang sebagai fungsi kepadatan lokal belalang. Dengan pengasumsian nilai dan S F positif, bentuk ini cukup untuk memasukkan pengaruh variasi yang mungkin ada. 21 Dalam sistem koordinat GB, setelah penambahan dua persamaan dan pengintegralan seperti langkah sebelumnya, diperoleh sistem sebagai berikut: , , , S c R S F S G S F F z 3.28 , , , . F S c F S D S F E S F F U S F F z z 3.29 Pendekatan vektor eigen dilakukan untuk menemukan pusat pulse pada perilaku awal dan titik sadel pada 0, 0, sehingga trayektori homoklinik dapat dibangun. Ketika pulse ditemukan, pelinearan sistem persamaan mengarah ke himpunan eksak yang sama pada PDB dengan laju difusi 0, 0 D dan kecepatan 0, 0. u U Fakta ini menunjukkan bahwa U dan D adalah fungsi yang apabila dibandingkan dengan konstanta tidak akan relevan. Perilaku fungsi ini pada kepadatan rendah merupakan batas contohnya pada gelombang balik atau gelombang ke depan masuk ke dalam analisis. Bentuk model yang baru ini tidak menolong untuk menghilangkan masalah pada saat awal karena hasilnya identik dengan pendefinisian ulang konstanta. Kesimpulan yang dapat di buat: ModeI perubahan belalang yang terbang maupun yang tidak terbang secara sederhana, taxis gaya pergerakan belalang dalam merespon rangsangan, kecepatan tak linear, dan difusi tak linear pada belalang yang terbang tidak mampu menjelaskan kepaduan kelompok. Analisis tidak mendukung model II.

3.3 Model III: Kecepatan Terbang dan Gerakan Belalang di Tanah Bergantung kepadatan lokal