Analisis Model V Model Matematika Perpindahan Kelompok Belalang dengan Metode Gelombang Berjalan

28 IV METODE DAN PEMBAHASAN Karena model I, II, III dan IV yang dibangun secara lokal tidak dapat menjaga kepaduan kelompok dengan memuaskan, maka dalam penelitian ini diamati model V dengan pengamatan kepaduan kelompok secara non lokal. Langkah pertama adalah mencari solusi model V dengan beberapa sifat seperti pusat massa atau luasan kelompok menggunakan bentuk kernel secara rinci untuk mengimbangi pengaruh bentuk difusi sehingga dapat menyelesaikan beberapa perluasan dari persamaan 3.49. Langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi model V dengan pendekatan syarat awal menggunakan fungsi sebaran normal. Untuk keperluan ini, maka terlebih dahulu dikaji analisis model non lokal dan menetapkan parameter-parameter realistis yang berkaitan dengan model. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan bantuan software Matlab R2008a untuk melihat hasilnya.

4.1 Analisis Model V

Menurut Edelstein-Keshet et al. 1998, pusat massa atau luasan kelompok dinyatakan sebagai berikut: , , F t F x t dx 4.1 1 , , F t xF x t dx 4.2 2 2 , , F t x F x t dx 4.3 dengan jumlah total individu N F t dan pusat massa kelompok adalah: 1 . X t F N Ragamnya adalah: 2 1 , . V t x X F x t dx N 4.4 Hubungan antara momen kedua dan ragam lihat lampiran 1 adalah: 2 2 , F N V X 4.5 29 Jumlah keseluruhan individu dipertahankan oleh pengintegralan kedua sisi persamaan 3.43 dengan bentuk sisi kanan bernilai nol dengan pendekatan perilaku pada . Karena N konstan, maka F juga konstan sehingga 0. dF dt 4.6 Ini memperkuat fakta bahwa persamaan 3.43 bukan bentuk source-sink, hanya bentuk ulang sebaran pada ruang yang luas sehingga jumlah total individu pada daerah yang tak terbatas adalah konstan. Untuk pusat massa yang diperoleh dari persamaan 3.43 lihat lampiran 2 adalah: 1 . d X w K F Fdx dt N 4.7 Pusat massa bergerak karena adanya kecepatan angin dan kecepatan kelompok. Tetapi, ketika K ganjil, bentuk kelompok tidak memberikan kontribusi untuk kecepatan pada pusat massa. Ragam diperoleh dari persamaan 3.43 lihat lampiran 3 adalah: dV t 2 2 D x X w K F Fdx . dt N 4.8 Karena kecepatan angin diasumsikan konstan, maka w sehingga diperoleh dV t 2 2 D x X K F Fdx . dt N 4.9 Hasil ini menunjukkan bahwa difusi cenderung untuk meningkatkan ragam pada laju konstan dan mengimbangi bentuk kelompok dalam pengintegralan yang berlawanan dengan akibatnya. Jika besarnya kelompok W direlasikan dengan ragam, maka 12 W V . Oleh karena itu, ragam dapat diketahui dan besar kelompok dapat diketahui pula. Kemudian dilakukan pendekatan individu dalam ukuran ruang, yaitu ukuran kelompok lebih kecil dibanding interaksi pada jarak dan a b . Hasil dalam kasus batasan ini memberikan konfirmasi tambahan untuk persamaan 3.49. Pengaruh bentuk tertentu ini diasosiasikan dengan kernel untuk 30 mengimbangi pengaruh difusi. Tetapi karena persamaan momen masih melibatkan momen tinggi, maka kemungkinan pendefinisian analisis terhambat oleh jumlah tak terbatas yang jatuh kepusat. Sehingga kelompok belalang secara umum lebih besar dari pada range interaksi individu. Pada penelitian ini, analisis persamaan non lokal untuk kelompok belalang dibatasi cakupannya, yaitu hanya untuk pengamatan oleh Edelstein-Keshet et al. 1998 dikutip dari Mogilner A et al. 1997 dalam karikatur sederhana pada kelompok terhadap interaksi non lokal yang dideskripsikan dan dianalisis secara rinci. Sistem persamaan yang dikaji: , , , S R S F S G S F F t 4.10 2 2 , F F D w K F F RS GF t x x 4.11 dalam hal ini, konvolusi K F adalah kecepatan kelompok dengan modifikasi bentuk kernel sebagai berikut: 2 2 2 2 exp[ ] exp[ ] . x A B K x a x b N a b 4.12 Bentuk kernel ini dapat didekati secara lokal dengan bentuk deret Taylor sebagai berikut: 2 2 2 2 exp[ ] exp[ ] A B K x x x a x b a b 4.13 2 4 6 2 4 6 2 2 4 6 2 2 4 6 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 ... ... A x x x B x x x x a a a a b b b b 3 5 2 2 4 4 6 6 1 2 +... A B A B A B x x x a b a b a b 4.14 Sehingga konvolusi untuk pendekatan individu menjadi v K F K x x F x dx 4.15 31 3 2 2 4 4 x A B A B v x x F x dx x x F x dx a b a b 5 6 6 1 .... 2 A B x x F x dx a b 4.16 Sehingga dari persamaan 4.16 diperoleh lihat lampiran 4 2 3 2 3 2 2 4 4 3 3 . F A B A B v x X N x x X x V X N a b a b N 4.17 Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan individu, yaitu dengan cara mengabaikan 3 F dan momen sebaran yang tinggi. Pendekatan ini mendeskripsikan orde perilaku dari pusat massa dan ragam. Pendeskripsian tersebut mengandung arti bahwa pusat massa bergerak menurut kecepatan angin. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk orde tinggi pada kernel dapat hilang. Bentuk kelompok tidak memberi kontribusi terhadap gerakan kelompok, tetapi hanya gerakan internal dalam kelompok. Sehingga pusat massa menjadi 1 d X w K F Fdx dt N 1 d X w K F dx dt N d X w dt dX w . dt 4.18 Sehingga ragam dari persamaan 4.9 dapat disederhanakan menjadi lihat lampiran 5 2 2 dV 0 B A 2 D 2 NV . dt b a 4.19 32 Ragam diharapkan stabil sehingga dapat dilakukan pendekatan sebagai berikut: 2 2 B A 2 D 2 NV b a 2 2 B A 2 NV 2 D b a x 2 2 D V . B A N b a 4.20 Hasil di atas menggambarkan bahwa besarnya kelompok mengarah ke perkiraan orde dalam bentuk 12 1 2 1 2 1 2 2 2 B A W V D N , b a 4.21 sehingga hasilnya mendukung perluasan gangguan ketika difusi bernilai kecil, yaitu D . Hal ini menunjukkan bahwa interaksi dalam range yang panjang dapat memberi kontribusi terhadap kepaduan kelompok, tetapi mempunyai keterbatasan untuk menjaga hilangnya individu dalam kelompok.

4.2 Nilai-Nilai Parameter untuk Model V