Dalam hal ini yang dimaksud dengan ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah adalah ketaatan dalam mengikuti
proses belajar mengajar yaitu memperhatikan penjelasan guru dan memiliki ketertiban diri di kelas, ketaatan dalam
membawa perlengkapan sekolah.
3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran Dalam hal ini yang dimaksud dengan ketaatan dalam
mengerjakan tugas-tugas pelajaran adalah ketaatan dalam mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa LKS, ketaatan dalam
mengikuti ulangan.
4. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah Dalam hal ini yang dimaksud dengan ketaatan terhadap
kegiatan belajar di rumah adalah ketaatan dalam belajar membaca kembali catatan pelajaran, ketaatan dalam
membuat jadwal ulangan.
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan
1. Pada penelitian yang dilakukan Musrikawati 2009 menyatakan bahwa ada pengaruh secara parsial antara kepemimpinan guru dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bae Kudus sebesar 12,6. Selain kepemimpinan guru, motivasi belajar siswa faktor
yang tidak kalah pentingnya dalam pencapaian prestasi belajar siswa yaitu Kompetensi profesional guru.
2. Pada penelitian yang dilakukan Fajar Kurniawan Saputro 2007 dengan judul
”pengaruh motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 12 Semarang” menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 12 Semarang secara parsial sebesar 27,67 dan
sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian. 3. Efa M. Sakdiyah 2006 mengenai Pengaruh Motivasi, Disiplin dan
Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS SMA N 1 Tayu Pati Semester II Tahun ajarn 20052006. Diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh signifikan antara
Motivasi, Disiplin dan Partisipasi Siswa dalam pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Sumbangan Motivasi, Disiplin dan Partisipasi
Siswa dalam Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi masing- masing sebesar 29,16, 23,815, 15,44. Secara simultan pengaruh
Motivasi, Disiplin dan Partisipasi Siswa dalamm Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi sebesar 80,8 dan sisanya dipengaruhi oleh
variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2.5 Kerangka Berpikir
Belajar merupakan proses yang ditandai dengan adanya perubahan secara sadar pada diri seseorang. Setiap siswa pasti ingin
mencapai prestasi semaksimal mungkin, karena prestasi merupakan jalan yang tepat untuk memudahkan proses kelanjutan studinya. Akan tetapi
semua usaha tersebut tidak selalu mudah, banyak siswa yang mengalami hambatan dalam proses belajar, sehingga dapat mengakibatkan kegagalan
dalam mencapai prestasi belajar. Kepemimpinan guru dalam proses belajar mengajar merupakan
faktor ekstern yang diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Guru memegang peranan penting dan strategis untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa dan menjaga kelangsungan proses belajar mengajar. Proses belajar dan hasil belajar para siswa baik kognitif,
afektif, maupun psikomotorik sebagian besar ditentukan oleh adanya
kepemimpinan guru yang mengajar dan membimbing di sekolah yang memiliki peran dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajarannya.
Untuk itu, diperlukan adanya kepemimpinan guru yang baik dalam memimpin kelas guna terciptanya proses belajar mengajar yang baik
sesuai kualifikasi, fungsi, dan tanggung jawab sebagai guru yang tidak sekedar mengetahui dan memahami saja.
Selain kepemimpinan guru salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah disiplin belajar. Disiplin belajar merupakan faktor
utama yang menentukan keberhasilan belajar. Siswa mempunyai disiplin dalam belajar untuk mencapai keberhasilan dan berprestasi. Keberhasilan
yang dicapai, dipandang sebagai buah dari usaha dan kemampuan personal yang dicurahkan dalam mengerjakan tugas. Disiplin adalah
suatu tata tertib, yang memberikan tatanan kehidupan pribadi dan kelompok.
“Disiplin timbul dari dalam jiwa, karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut. Dalam belajar disiplin sangat
diperlukan karena disiplin melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyianyiakan waktu berlalu dalam kehampaan
” Djamarah, 2002:64. Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik suatu kerangka
berpikir, dengan bagan sebagai berikut:
Kepemimpinan Guru X1
1. Keterampilan berkomunikasi. 2. Keterampilan mengajar.
3. Kemampuan tentang relasi insane. 4. Obyektifitas.
5. Ketegasan dalam mengambil keputusan. 6. Penguasaan teknis.
7. kecakapan manajerial. Kartini Kartono,1992: 37
Gambar 2.1. Kerangka berpikir
2.6 Hipotesis