pembelajaran. Banyak sekali kejadian atau peristiwa dan kesulitan serta hambatan-hambatan yang mungkin dapat terjadi tanpa adanya dugaan
sebelumnya, dengan kemampuan yang dimiliki seperti yang disampaikan di atas diharapkan pemimpin pembelajaran dapat mengatasi kesulitan
ataupun hambatan yang terjadi dalam memimpin suatu kelas. Seorang guru pada suatu saat dapat menjadi kepala sekolah asal memenuhi syarat yang
ditentukan. Dengan demikian apabila guru tadi menjabat sebagai kepala sekolah, maka ia dapat menerapkan kepemimpina seperti yang
disampaikan di atas.
2.3 Disiplin Belajar
2.3.1 Pengertian Disiplin Belajar
“Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada
keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku” Lemhannas, 1997:12. Odilia, 2007:11, mengartikan
“kedisiplinan belajar siswa adalah kemapuan siswa untuk bersikap dan berprilaku yang telah terbentuk
menjadi pola tingkah laku sehari-hari untuk patuh dan taat terhadap
ketentuan atau aturan yang berkaitan dengan belajarnya”.
Disiplin adalah suatu tata tertib, yang memberikan tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Disiplin timbul dari dalam jiwa, karena
adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut. “Dalam belajar disiplin
sangat diperlukan karena disiplin melahirkan semangat menghargai waktu,
bukan menyianyiakan waktu berlalu dalam kehampaan” Djamarah,
2002:64. Sedangkan menurut Rusyan,2007:39, mengemukakan bahwa
“disiplin adalah suatu perbuatan yang mentaati, mematuhi dan tertib akan aturan, norma, dan kaidah yang berlaku baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Dari keempat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin
adalah sikap dan perilaku kepatuhan siswa terhadap ketentuan atau peraturan yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan dan ketertiban yang berlaku baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2.3.2 Fungsi dan Manfaat Disiplin
Rusyan 2007:41 mengemukakan bahwa disiplin memiliki fungsi
tertentu dalam proses belajar, yaitu sebagai berikut :
a. Disiplin membawa proses belajar ke arah produktivitas yang tinggi atau menghasilkan kualitas belajar yang tinggi.
b. Disiplin mempengaruhi kegiatan kita dalam proses belajar karena disiplin sangat berpengaruh terhadap kreativitas dan
aktivitas belajar tertentu. c. Disiplin memberikan kemudahan bagi kita memperoleh hasil
belajar yang memuaskan. d. Disiplin memperteguh kita untuk memperoleh hasil belajar
yang memuaskan. e. Disiplin memberikan kesiapan kita melaksanakan proses
belajar disiplin akan menunjang hal-hal yang positif dalam melakukan berbagai kegiatan dan proses belajar.
Rusyan, 2007:41
Dengan demikian fungsi disiplin dalam proses belajar dapat memperkuat suksesnya penyelenggaraan proses pembelajaran yang efektif
dan efisien. “Terjadinya banyak faktor yang mempengaruhi tingkatnya
terarah, teratur, dan tertib dalam meningkatkan kualitas belajar karena disiplin dapat menguatkan keyakinan atau kepastian dalam menjalankan
tugas sehari-harinya ” Rusyan, 2007:42, yaitu :
a. Disiplin bermanfaat dalam melaksanakan proses belajar, karena disiplin dapat mendorong kita dalam melaksanakan
tugasnya berjalan dengan teratur dan terarah sehingga tujuan yang ditetapkan dalam proses belajar tercapai dengan baik.
b. Disiplin berguna dalam proses belajar karena disiplin mendorong untuk melakukan kegiatan secara efektif dan
efisien. c. Disiplin memberikan manfaat dalam proses belajar karena
disiplin membuat kita selalu positif dalam melakukan kegiatan belajar.
d. Disiplin berguna dalam proses belajar karena disiplin memberikan kepuasan batin.
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan
berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.
Beberapa fungsi disiplin menurut Tu’u , 2004:38 :
1. Menata Kehidupan Bersama Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia,
dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain
menjadi baik dan lancar.
2. Membangun Kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang
sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam
membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih Kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin
tidak terbentuk serta merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu
panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.
4. Pemaksaan Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin
dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri,
bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena pemaksaan dan tekanan dari
luar.
5. Hukuman Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus
dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman
sanksihukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan
mematuhinya. Tanpa ancaman hukumansanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah.
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk disiplin