52
cronbach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach’s alpha 0,6 Nunnally dalam Ghozali, 2007:44
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen
No. Variabel
Cronbach’s Alpha
Minimal Cronbach’s
Alpha yang diisyaratkan
Keterangan 1
Promosi 0,938
0,60 Reliabel
2 Harga
0,800 0,60
Reliabel 3
Inovasi Produk 0,918
0,60 Reliabel
4 Keputusan Pembelian
0,887 0,60
Reliabel Sumber : Data primer yang diolah 2013
Berdasarkan data yang ada dalam tabel di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel penelitian memiliki nilai koefesiensi reliabilitas yang lebih tinggi
daripada Cronbanch Alpha yang di syaratkan yaitu sebesar 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi, atau dapat dikatakan hasil instrumen ini dapat dipercaya.
3.7 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini asumsi
klasik atau tidak. Uji asumsi klasik dalam ekonometrika yaitu :
3.7.1 Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent Ghozali 2007:91.
Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem
53
multikolinearitas pada model regresi tersebut. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut,
a. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel tertentu. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas
ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
c. Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolinieritas.
3.7.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varian dari residual pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti ada gejala Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi adanya
Heteroskedastisitas, dan cara untuk mengetahuinya menggunakan Scatter plot. Apabila titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka nol dan tidak
membentuk pola tertentu maka model regresi bebas dari masalah Heteroskedastisitas.
3.7.3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau
54
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas didapat dari grafik normal probability
plot. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari
residualnya. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas Ghozali 2007:112 a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.7.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji ada tidaknya, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi Ghozali 2007:96.
55
Tabel 3.6 Kriteria Pengujian Autokorelasi Hipotesis nol
Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
Tolak No desicion
Tolak No desicion
Tidak ditolak 0 d dl
dl ≤ d ≤ du 4
– dl d 4 4
–du ≤ d≤ 4 – dl du d 4
– du
3.8 Metode Analisis Data