Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas

69 Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coe fficients a ,543 1,842 ,485 2,061 ,521 1,920 Promosi Harga Inov asi Model 1 Toleranc e V IF Collinearity Statis tics Dependent Variable: Keputusan Pembelian a. Sumber : Data primer diolah 2013 Berdasarkan tabel 4.9. di atas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.1.4.3 Uji Autokorelasi

Pengujian Autokorelasi bertujuan untuk mengetauhi ada atau tidaknya autokorelasi antara kesalahan penggangu pada pengamatan dengan melihat hasil perhitungan angka Durbin Watson. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi autokorelasi, yang dapat dilihat dengan menggunakan nilai Durbin Watson, dengan kriteria jika du DW 4 – du berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Hasil uji Durbin Watson dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Model Sum m ary b ,882 a ,778 ,772 4,9446 2,135 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Wats on Predictors: Constant, Inov asi, Promos i, Harga a. Dependent Variable: Keputus an Pembelian b. Sumber : Data primer diolah, 2013 Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan nilai Durbin Watson sebesar 2,135 dan nilai Durbin Watson tabel dengan 3 variabel bebas n = 113 yaitu 1,74 70 4 2 -2 -4 Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R eg res si on S tud en tiz ed R es id ua l Dependent Variable: Keputusan Pembelian Scatterplot jadi 1,74 2,135 4-1,74 artinya nilai 2,135 berada diantara 1,74 dan 2,26 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi dalam pengujian model regresi ini

4.1.4.4 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain dengan 71 mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Uji Glejser juga dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitisitas, adanya uji Glejser pada regresi ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser Coe fficients a 6,892 2,448 2,815 ,006 ,010 ,034 ,037 ,289 ,773 ,011 ,042 ,036 ,265 ,791 -,062 ,037 -,217 -1,660 ,100 Cons tant Promosi Harga Inov asi Model 1 B Std. Error Unstandardiz ed Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig. Dependent Variable: A BS a. Sumber : Data primer diolah, 2013 Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan semua variabel independen mempunyai nilai sig ≥ 0,05. Jadi tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen abs_res. Hal ini terlihat dari nilai sig pada tiap-tiap variabel independen seluruhnya di atas 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. 4.1.5 Analisis Regresi Berganda Berdasarkan analisis dengan program SPSS 17 for Windows diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut: 72 Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda Coe fficients a 4,865 3,881 1,254 ,213 ,312 ,054 ,356 5,819 ,000 ,355 ,066 ,349 5,389 ,000 ,298 ,059 ,313 5,016 ,000 Cons tant Promosi Harga Inov asi Model 1 B Std. Error Unstandardiz ed Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig. Dependent Variable: Keputusan Pembelian a. Sumber : Data primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 4,865 + 0,312 X 1 + 0,355 X 2 + 0,298 X 3 . Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: a. Konstanta = 4,865 Jika variabel promosi, harga dan inovasi produk dianggap sama dengan nol, maka variabel keputusan pembelian sebesar 4,865. b. Koefisien Promosi X 1 = 0,312 Jika variabel promosi mengalami kenaikan, sementara harga dan inovasi produk diasumsikan tetap, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,312. c. Koefisien Harga X 2 = 0,355 Jika variabel harga mengalami kenaikan, sementara promosi dan inovasi produk diasumsikan tetap, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,355. 73 d. Koefisien Inovasi Produk X 3 = 0,298 Jika variabel inovasi produk mengalami kenaikan, sementara promosi dan harga diasumsikan tetap, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,298. 4.1.6 Pengujian Hipotesis

4.1.6.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t