Metode Pengumpulan Data Uji F Uji-t Koefisien Determinasi R

47 kuesioner ini akan menghasilkan data mengenai promosi, harga, inovasi produk dan keputusan pembelian.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain Umar 2002:130. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data ini bisa berasal dari jurnal-jurnal penelitian terdahulu, artikel, majalah, koran, maupun data dokumen yang sekiranya dapat diperlukan untuk penyusunan penelitian ini.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian. Pada penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner untuk mengumpulkan data. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang berisi satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan setiap jawaban mempunyai makna dalam menguji hipotesis Arikunto, 2006:151. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Membuat item pertanyaanpernyataan terdiri atas indikator variabel promosi, harga, inovasi produk dan keputusan pembelian. b. Menentukan skor pilihan jawaban, yaitu skor tertinggi dengan nilai 5 dan skor terendah dengan nilai 1. 48 Skor 5 untuk jawaban resonden ”Sangat Setuju” Skor 4 untuk jawaban resonden ”Setuju” Skor 3 untuk jawaban resonden ”Kurang Setuju” Skor 2 untuk jawaban resonden ”Tidak Setuju”. Skor 1 untuk jawaban resonden ”Sangat Tidak Setuju”

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali 2007:45. Suatu kuesioner yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya validitas yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Agar diperoleh kesahihan dan keterandalan kuesioner, maka sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data dilakukan uji coba. Didalam penelitian ini uji coba dilakukan terhadap 30 responden. Perhitungan uji validitas dilakukan dengan program SPSS. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung untuk r hitung tiap butir dapat dilihat pada tampilan Output Cronbach Alpha pada kolom Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel untuk degree of freedom df = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Dalam penelitian ini jumlah sampel n = 30 dan besarnya df dapat dihitung 30 – 2 = 28, dengan df = 28 dan alpha 0,05 di dapat r tabel = 0,361. R hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid Ghozali 2007:45. 49 Hasil uji validitas pada variabel penelitian yaitu variabel promosi, harga dan inovasi produk terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi Nomor Item Corrected Item-Total Correlation r tabel Keterangan X1.1 0,540 0,361 Valid X1.2 0,815 0,361 Valid X1.3 0,807 0,361 Valid X1.4 0,775 0,361 Valid X1.5 0,805 0,361 Valid X1.6 0,724 0,361 Valid X1.7 0,784 0,361 Valid X1.8 0,633 0,361 Valid X1.9 0,679 0,361 Valid X1.10 0,719 0,361 Valid X1.11 0,062 0,361 Tidak Valid X1.12 0,807 0,361 Valid Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 3.1. di atas, dari 12 item pernyataan pada variabel promosi yang diajukan kepada 30 responden, terdapat 1 item yang tidak valid yaitu item nomor X1.11. karena r hitung r tabel yaitu 0,062 0,361 sehingga terdapat 11 item pernyataan yang dinyatakan valid karena r hitung r tabel dengan nilai koefisien validitas terendah 0,540 dan tertinggi 0,815 maka 11 item yang valid tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian variabel promosi. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Harga Nomor Item Corrected Item-Total Correlation r tabel Keterangan X2.13 0,627 0,361 Valid X2.14 0,661 0,361 Valid 50 X2.15 0,557 0,361 Valid X2.16 0,571 0,361 Valid X2.17 0,459 0,361 Valid X2.18 0,519 0,361 Valid Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 3.2. di atas, dari 6 item pernyataan pada variabel harga yang diajukan kepada 30 responden, ternyata semua item dinyatakan valid karena r hitung r tabel dengan nilai koefisien validitas terendah 0,519 dan tertinggi 0,627 maka 6 item yang valid tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian variabel harga. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk Nomor Item Corrected Item-Total Correlation r tabel Keterangan X3.19 0,728 0,361 Valid X3.20 0,637 0,361 Valid X3.21 0,714 0,361 Valid X3.22 0,717 0,361 Valid X3.23 0,754 0,361 Valid X3.24 0,676 0,361 Valid X3.25 0,688 0,361 Valid X3.26 0,664 0,361 Valid X3.27 0,709 0,361 Valid X3.28 0,510 0,361 Valid X3.29 0,196 0,361 Tidak Valid X3.30 0,672 0,361 Valid Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 3.3. di atas, dari 12 item pernyataan pada variabel inovasi produk yang diajukan kepada 30 responden, terdapat 1 item yang tidak valid yaitu item nomor X3.29. karena r hitung r tabel yaitu 0,193 0,361 sehingga terdapat 11 item pernyataan yang dinyatakan valid karena r hitung r tabel dengan 51 nilai koefisien validitas terendah 0,506 dan tertinggi 0,751 maka 11 item yang valid tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian variabel inovasi produk. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Nomor Item Corrected Item-Total Correlation r tabel Keterangan Y.31 0,569 0,361 Valid Y.32 0,805 0,361 Valid Y.33 0,617 0,361 Valid Y.34 0,642 0,361 Valid Y.35 0,746 0,361 Valid Y.36 0,565 0,361 Valid Y.37 0,758 0,361 Valid Y.38 0,668 0,361 Valid Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 3.4. di atas, dari 8 item pernyataan pada variabel keputusan pembelian yang diajukan kepada 30 responden, ternyata semua item dinyatakan valid karena r hitung r tabel dengan nilai koefisien validitas terendah 0,565 dan tertinggi 0,805 maka 8 item yang valid tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian variabel keputusan pembelian.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali 2007:41. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan memilih menu analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui 52 cronbach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha 0,6 Nunnally dalam Ghozali, 2007:44 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen No. Variabel Cronbach’s Alpha Minimal Cronbach’s Alpha yang diisyaratkan Keterangan 1 Promosi 0,938 0,60 Reliabel 2 Harga 0,800 0,60 Reliabel 3 Inovasi Produk 0,918 0,60 Reliabel 4 Keputusan Pembelian 0,887 0,60 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah 2013 Berdasarkan data yang ada dalam tabel di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel penelitian memiliki nilai koefesiensi reliabilitas yang lebih tinggi daripada Cronbanch Alpha yang di syaratkan yaitu sebesar 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, atau dapat dikatakan hasil instrumen ini dapat dipercaya.

3.7 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik dalam ekonometrika yaitu :

3.7.1 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent Ghozali 2007:91. Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem 53 multikolinearitas pada model regresi tersebut. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut, a. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel tertentu. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. c. Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolinieritas. 3.7.2. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti ada gejala Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi adanya Heteroskedastisitas, dan cara untuk mengetahuinya menggunakan Scatter plot. Apabila titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka nol dan tidak membentuk pola tertentu maka model regresi bebas dari masalah Heteroskedastisitas. 3.7.3. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau 54 tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas didapat dari grafik normal probability plot. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas Ghozali 2007:112 a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.7.4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji ada tidaknya, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi Ghozali 2007:96. 55 Tabel 3.6 Kriteria Pengujian Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tolak No desicion Tolak No desicion Tidak ditolak 0 d dl dl ≤ d ≤ du 4 – dl d 4 4 –du ≤ d≤ 4 – dl du d 4 – du

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda, dengan sebelumnya dilakukan uji instrumen dan mengelompokkan data dengan analisis deskriptif presentase.

3.8.1 Analisis Deskriptif Persentase

Deskripsi variabel penelitian atas dasar data primer yang di dapat melalui kuesioner sebanyak 113 responden, akan dilihat dengan kriteria persentase untuk menentukan sampai seberapa jauh skor empirik mendekati skor ideal dan juga dilihat dari kecenderungan modus respon responden berkenaan dengan promosi, harga, inovasi produk dan keputusan pembelian. Untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban digunakan rumus sebagai berikut: = × 100 Keterangan : n = Nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai = Presentase 56 Langkah-langkah menggunakan rumus deskriptif persentase adalah sebagai berikut: a. Mengumpulkan angket yang telah diisi responden dan mengisi kelengkapan b. Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif c. Membuat tabel distribusi jawaban angket d. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden e. Memasukkan skor dalam rumus deskriptif persentase f. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Skor No Interval Persen Kriteria 1 84,1 - 100 Sangat Baik 2 68,1 - 84 Baik 3 52,1 - 68 Cukup 4 36,1 -52 Tidak baik 5 ≤ 36 Sangat tidak baik Kemudian disusun kriteria sebagai berikut: 1. terendah = 1:5 x 100 = 20 2. tertinggi = 5:5 x 100 = 100 3. Jarak = 100 - 20 = 80 4. Interval Kriteria = 80 : 5 = 16

3.8.2 Analisis Regresi Berganda

Pengujian hipotesis pada penelitian ini mengunakan analisis regresi berganda yaitu alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada tidaknya hubungan 57 fungsional atau hubungan kausal dua atau lebih variabel bebas X 1 , X 2 , ... Xi terhadap satu variabel terikat Y. Adapun formulasi dari model regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = a + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta 1, 2, 3 = Koefisien arah regresi X 1 = Promosi X 2 = Harga X 3 = Inovasi produk e = error

a. Uji F

Uji F test dilakukan untuk menguji pengaruh X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap Y secara bersama-sama. Uji F test regresi dihitung dengan menggunakan komputer program Statistical Packages for Social Sciences SPSS 17.0 for Windows.

b. Uji-t

Uji t yaitu digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen, uji t dihitung dengan menggunakan komputer program Statistical Packages for Social Sciences SPSS 17.0 for Windows. 1 Perumusan Hipotesis 58 - Ho : 1 : 2 : 3 =0 ; Promosi, harga dan inovasi produk tidak mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian - Ha : 1 : 2 : 3 0 ; Promosi, harga dan inovasi produk mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian 2 Menentukan kriteria pengujian dengan ketentuan taraf signifikan α adalah 0,05 Jika p ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian diterima Jika p 0,05 maka hipotesis penelitian diterima

3.9. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menunjukkan besarnya perubahan yang terjadi yang diakibatkan oleh variabel lainnya. Koefisien determinasi dinyatakan dalam R 2 . Koefisien determinasi R 2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah diantara nol dan satu Ghozali, 2007: 98. Nilai Adjusted R 2 yang terkecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. 59 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

Batik tulis Karangmlati adalah produk batik yang kembangkan oleh Ibu Dwi Marfiana, warga Desa Karangmlati, Kecamatan Bonang, yang terus mencoba mencari batik khas kedaerahan, khususnya Demak. Demak merupakan wilayah pesisir, pertanian dengan nilai Islam yang tinggi akan menjadi satu kesatuan corak batik. Namun Demak juga masih beraroma Majapahitan, yang selalu membuatnya terus bereksperimen menciptakan motif batik yang khas. Mulai tahun 2006 Ibu Dwi Marfiana merintis usaha batik, mencoba merangkul anak-anak putus sekolah untuk menerima keterampilan membatik. Dalam perkembangannya 15 anak berhasil pandai membatik, sehingga dibuatkan wadah sebagai perajin batik di Desa Karangmlati. Omzet batik Karangmlati mencapai yang cukup besar, bila ramai dalam sehari bisa mendapatkan Rp 10 juta. Dan pelanggan batik tulisnya hingga ke mancanegara, seperti Malaysia, Singapura dan Filipina dengan harga jual Rp 100 ribu sampai Rp 1,5 juta per potong dengan ukuran 2 meter. Batik tulis Karangmlati menonjolkan motif pesisiran dan corak Masjid Agung Demak, Jambu, Belimbing, Bledek dan sisik ikan atau binatang laut. Motif yang ditawarkan dan membuat orang tertarik antara lain Ulam Segaran,